Clock By Blog Tips

Saturday, November 13, 2010

Bahaya Tidur Selepas Subuh


Kita telah ketahui bersama bahwa waktu pagi adalah waktu yanng penuh barakah dan di antara waktu yang kita diperintahkan untuk memanfaatkannya. Akan tetapi, pada kenyataannya kita banyak melihat orang-orang melalaikan waktu yang mulia ini. Waktu yang seharusnya dipergunakan untuk bekerja, melakukan ketaatan dan beribadah, ternyata dipergunakaan untuk tidur dan bermalas-malasan.

Saudaraku, ingatlah bahawa orang-orang soleh terdahulu sangat membenci tidur pagi. Kita dapat melihat ini dari penuturan Ibnul Qayyim ketika menjelaskan masalah banyak tidur bahawa banyak tidur dapat mematikan hati dan membuat badan merasa malas serta membuang-buang waktu. Beliau rahimahullah mengatakan,
“Banyak tidur dapat mengakibatkan lalai dan malas-malasan. Banyak tidur ada yang termasuk dilarang dan ada pula yang dapat menimbulkan bahaya bagi badan.
Waktu tidur yang paling bermanfaat yaitu :
  1. Tidur ketika perlu tidur.
  2. Tidur di awal malam – ini lebih manfaat daripada tidur lewat malam
  3. Tidur di pertengahan siang –ini lebih bermanfaat daripada tidur di waktu pagi dan petang. Apatah lagi pada waktu pagi dan petang sangat kurang manfaatnya bahkan lebih banyak bahaya yang ditimbulkan, lebih-lebih lagi tidur di waktu Asar dan awal pagi kecuali jika memang tidak tidur semalaman.
Menurut para salaf, tidur yang terlarang adalah tidur ketika selesai solat subuh hingga matahari terbit. Kerena pada waktu tersebut adalah waktu untuk menuai ghonimah (pahala yang berlimpah). Mengisi waktu tersebut adalah keutamaan yang sangat besar, menurut orang-orang soleh. Sehingga apabila mereka melakukan perjalanan semalam suntuk, mereka tidak mahu tidur di waktu tersebut hingga terbit matahari. Mereka melakukan demikian kerana waktu pagi adalah waktu terbukanya pintu rezeki dan datangnya barokah (banyak kebaikan).” (Madarijus Salikin, 1/459, Maktabah Syamilah)

BAHAYA TIDUR PAGI


[Pertama] Tidak sesuai dengan petunjuk Al Qur'an dan As Sunnah.

[Kedua] Bukan termasuk akhlak dan kebiasaan para salafush soleh (generasi terbaik umat ini), bahkan merupakan perbuatan yang dibenci.

[Ketiga] Tidak mendapatkan barokah di dalam waktu dan amalannya.

[Keempat] Menyebabkan malas dan tidak bersemangat di sisa harinya.
Maksud dari hal ini dapat dilihat dari perkataan Ibnul Qayyim. Beliau rahimahullah berkata, "Pagi hari bagi seseorang itu seperti waktu muda dan akhir harinya seperti waktu tuanya." (Miftah Daris Sa'adah, 2/216). Amalan seseorang di waktu muda berpengaruh terhadap amalannya di waktu tua. Jadi jika seseorang di awal pagi sudah malas-malasan dengan sering tidur, maka di petang harinya dia juga akan malas-malasan pula.

[Kelima] Menghambat datangnya rezeki.
Ibnul Qayyim berkata, "Empat hal yang menghambat datangnya rezeki adalah [1] tidur di waktu pagi, [2] sedikit solat, [3] malas-malasan dan [4] berkhianat." (Zaadul Ma’ad, 4/378)

[Keenam] Menyebabkan berbagai penyakit badan, di antaranya adalah melemahkan syahwat. (Zaadul Ma’ad, 4/222)

Di petik darirumaysho.com.

Waspadalah..,Kenali Tanda-Tanda Wanita Berbohong


Jangan salah !!! bagi para wanita, Saat Anda berbohong tandanya juga bisa dideteksi pria. John DeVore, penulis 'Mind of Man' menuturkan sebenarnya lebih mudah mendeteksi kebohongan pada wanita, asal tahu tanda-tandanya. Berikut beberapa sinyal kebohongan yang dapat diperhatikan dari gerak-gerik kaum hawa seperti dikutip dari Your Tango.

1. Bahasa tubuh menggoda
Saat seorang wanita ingin mengalihkan perhatian dari sesuatu, ia akan berubah menjadi lebih seksi dan menggoda pasangan. Tujuannya agar pasangan pria lupa.


2. Kejutan tidak menyenangkan
Jika tidak merasa menyukai hadiah atau melakukan sesuatu yang buruk, wanita akan mengganti rasa bersalahnya dengan sebuah kejutan. Memberi hadiah atau bunga tanpa alasan bisa menjadi barometer ada sesuatu yang ia sembunyikan.

3. Tanggapan berbeda
Apakah Anda menanggapi pertanyaan dan keingintahuan pasangan dengan santai atau sebaliknya? Penjelasan yang terbata-bata atau emosional tanpa sebab bisa menjadi tanda-tanda Anda sedang berkelit.

4. Bahasa terlalu formal
Anda menyatakan alasan kepada kekasih hampir seperti pada orang yang tak dikenal. Hati-hati, si dia bisa merasa pernyataan Anda seperti pidato yang telah dipersiapkan dan sangat berhati-hati.


5. Menunjukkan sikap bermusuhan
Anda yang langsung emosi dan marah saat ditanya mengenai sesuatu menunjukkan sikap defensif. Jika benar-benar peduli, Anda akan menghapus semua tuduhan itu dengan menjawab pertanyaan apa adanya.

6. Bahasa tubuh
Gelisah, menghindari kontak mata dengan pasangan dan gerakan berulang-ulang adalah pertanda buruk wanita menyembunyikan sesuatu.

7. Selalu berbohong
Biasanya wanita hampir selalu berbohong kepada orang lain untuk kepentingannya sendiri. Jadi, bukan tidak mungkin pasangan juga menjadi salah seorang korban karakternya yang berkompromi terhadap kebohongan.

8. Menghilangkan detil cerita
Wanita bercerita panjang lebar namun tidak menyertakan detil-detilnya. Seringkali dengan bahasa tubuh yang gugup.

9. Mengaku tak pernah memikirkan mantan
Dengan tegas wanita menolak ia masih mengingat mantan kekasihnya. Bisa jadi wanita tengah berbohong. Setiap wanita pasti pernah mengenang kehilangan cinta, meskipun hubungan yang sedang dijalani baik-bak saja.

10. Pria perlu dengarkan kata hati
Pria perlu mendengarkan naluri bila berpikir ada sesuatu yang mencurigakan. Lebih baik tanyakan pada wanita untuk menghindari paranoia. Namun, jika pria masih merasa sesuatu tidak beres setelah mendengar penjelasan dari pihak wanita, kemungkinan besar memang ada sesuatu yang terjadi.

Friday, November 12, 2010

Sudah Tahukah Anda 10 Besar Makanan Pemacu Ingatan ?

 Sudah tahukah Anda mengenai 10 besar makan yang dapat memacu ingatan manusia ?
Bagi Anda yang sudah mengetahuinya pastilah sudah merasakan sendiri seperti apa manfaatnya namun bagi Anda yang belum mengetahuinya janganlah berkecil hati karena dalam tulisan ini saya akan membagikan ke 10 jenis makanan yang dapat merangsang otak untuk bekerja lebih baik, lebih mudah dalam memunculkan suatu ingatan & lebih cerdas.

Kesepuluh jenis makanan itu antara lain adalah :

1. IKAN
Yang pertama adalah ikan terutama ikan air tawar seperti salem, trout, tuna, herring, makarel dan sarden.
Pada dasarnya ikan mengandung banyak sekali kandungan gizinya seperti lesitin ( kolin ), fenilalanin, asam ribonukleat, DMAE, tirosin, vitamin B6, niasin atau B3, tembaga, protein, seng, asam lemak omega-3 ( DHA ) dan vitamin B12.

2. TELUR
Sudah tidak diragukan lagi telur mengandung kandungan yang bergizi diantaranya fenilalanin, lesitin ( kolin ), vitamin E, vitamin B6.

3. AYAM
Ayam mengandung fenilalanin, vitamin B6, niasin atau B3 & protein.

4. PISANG
Pisang adalah buah yang mengandung tirosin, magnesium, potasium &vitamin B6.

5. PRODUK SUSU RENDAH LEMAK
Makanan ini mengandung fenilalanin, tirosin, slutamin, protein, ALC & vitamin B12.

6. ALPUKAT ( Avocado )
Buah ini mengandung tirosin & magnesium.

7. KEDELAI
Kedelai mengandung lesitin (kolin ), asam glutamik, fenilalanin, vitamin E, besi, seng, protein, vitami B6.

8. DAGING SAPI TANPA LEMAK
Mengandung fenilalanin, lesitin ( kolin, asam glutamik, besi, seng )

9. HATI AYAM
Mengandung vitamin A, B1, B6, B12, protein, zat besi & tirosin.

10. GANDUM
Gandum banyak sekali mengandung lesitin ( kolin ), asam glutanik, vitamin B6, B1 & E serta magnesium.

Demikianlah kesepuluh makanan yang dapat meningkatkan kinerja otak manusia. Apabila kita rajin mengkonsumsinya maka selai tubuh kita menjadi sehat, segar bugar juga kita akan memiliki otak yang cemerlang.

id.shvoong.com

Sarana Busway Banyak Diincar Maling

JAKARTA – Aksi pencurian terhadap sarana umum makin marak terjadi di Jakarta. Jika sebelumnya 3.600 besi pagar hilang diembat maling, kali ini giliran perlengkapan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI dipreteli tangan jahil.
Beberapa sarana busway itu diantaranya  pagar pembatas jalan, besi bypass, dan besi pada jembatan penyeberangan orang. Kurangnya personil petugas ditenggarai menjadi penyebab pelaku dengabn leluasa melakukan pencurian.

Kepala Seksi Fasilitas Pendukung Dishub DKI, Benhard, mengatakan meski penjagaan aset bulan merupakan kewajibannya namun pihaknya kerap melakukan pemeriksaan. Sayangnya hal itu tidak dilakukan secara rutin karena terbatasnya jumlah personil.

Benhard menjelaskan untuk korido ryang paling sering kehilangan adalah koridor Busway 10 Cililitan-Tanjung Priok, terutama di halte Jatinegara. “Kerugiannya masih menjadi tanggung jawab kontraktor yang mengerjakan koridor 10 karena belum diselesaikan pengerjaannya dan belum diserahkan kepada Dishub. Dan selama ini kontraktor sudah melakukan pengawasan dan perawatan yang diperlukan,” ujar Benhard, Kamis (11/11).

Sementara pada 2010, pemeliharaan sarana transportasi menghabiskan dana Rp 3,5 miliar dengan seluruh anggarannya digunakan untuk melengkapi peralatan koridor yang hilang. Sedangkan tahun 2011, Dishub merencanakan alokasi anggaran Rp 5 miliar untuk memasang perlengkapan semua fasilitas transportasi yang hilang, namun anggaran tetapnya belum dapat persetujuan Anggota DPRD DKI.

Terkait pengamanan Benhard mengaku beberapa kali mengundang kepolisian untuk membahas nmasalah ini. Dan diakui oleh Benhard, pihak kepolisian selama ini sudah membantu dalam mengurangi tindakan aksi pencurian.
Sebelumnya seperti diberitakan sebanyak 3.600 besi pagar Monas telah hilang dicuri oleh oknum yang tidak diketahui identitasnya. Untuk itu Walikota Jakarta Pusat Saefullah akan memperketat pengawasan sekitar Monas, baik di bagian dalam maupun luar. Diantaranay dengan meningkatkan frekuensi patroli di kawasan tersebut baik siang maupun malam. Tidak hanya itu jumlah personel Satpol PP akan ditambah dari 40 personel menjadi 100 personel. Mereka akan berjaga dalam tiga shift perharinya.

Postkota

Thursday, November 11, 2010

Hati-hati Selingkuh Hati!

Selingkuh seperti sebuah kecelakaan tak disengaja yang lalu dinikmati efek 'tabrakannya'. Seperti juga mencuri mangga tetangga terasa lebih nikmat daripada beli sendiri. Begitulah kira-kira perumpamannya. Ada rasa takut yang menyelip tetapi nikmat, seperti adrenalin yang berpacu di dalam tubuh.


Lalu, muncul di sesela hati tentang perasaan lain, mulai membeda-bedakan apa yang didapat di dalam rumah dengan yang didapatnya di luar rumah. Ada perasaan hangat teraliri dalam tubuh karena merasa diperhatikan, lalu parahnya timbul perlahan rasa takut kehilangan pada orang yang salah. Aneh? Tidak juga.
Fenomena selingkuh memang sudah makin merajai di kalangan wanita bekerja. Di tengah himpitan beban pekerjaan yang menumpuk, tak lagi intens membuka komunikasi dengan suami dan hanya sebatas membahas hal-hal penting saja, tentang anak atau keperluan rumah tangga, ditengarai sebagai pemicu terjadinya perselingkuhan.

Tak dipungkiri, wanita butuh mengungkapkan perasaan mereka dan curhat menjadi sarana yang tepat. Dimulai dari sekedar makan siang bersama sahabat pria, curhat tentang pekerjaan lalu makin akrab dan tak sadar telah melanggar batas-batas yang ada, menjurus pada persoalan pribadi.
Memang betul pepatah yang mengatakan, terlalu berlebihan itu memang tidak baik. Begitu juga saat curhat, jika dosisnya berlebihan dan terus berkembang ke arah obrolan mesra, berhati-hatilah. 'Bahaya curhat' mengintai saat Anda dan pasangan selingkuh mulai main kucing-kucingan, bertemu dan berkomunikasi di jam-jam yang telah disepakati bersama. Tak dipungkiri makin canggihnya teknologi yang memberi kemudahan komunikasi tanpa batas, baik lewat sms atau chatting di 'kotak pesan', para selingkuhers berlomba-lomba melakukan dosa indah. Acara 'kopi darat' pun jadi semakin lancar jaya.

Kondisi inilah yang lalu memunculkan emotional affair atau dalam istilah umumnya, selingkuh hati. Hal ini terjadi karena kita merasa memiliki 'chemistry' dengan pria selain pasangan. Bukan tentang berbagi kenikmatan bersetubuh saja, tetapi lebih karena hati dan perasaan yang terlibat di dalamnya. Sensasi 'cinta terlarang' yang menggelora itu bahkan sama dengan kenikmatan saat intim. Inilah yang kemudian diistilahkan dengan head sex.

Konon banyak orang mengatakan bahwa pria lebih senang melakukan perselingkuhan tubuh tanpa melibatkan hati (no hard feeling). Sedang wanita sebaliknya, cenderung melibatkan perasaan mereka. Hal ini tentu saja berdampak parah bagi wanita. Saat wanita disibukkan dengan khayalan dibuai 'cinta terlarang', para prianya malah merasa biasa-biasa saja.
Tak dipungkiri juga, saat pria intens membuka komunikasi dengan sahabat perempuannya, para pria itu menyelipkan hidden agenda yaitu curhat berakhir sesi 'get laid' dengan sahabat perempuan. Fatalnya, jika ini sudah terpenuhi maka gairah perselingkuhan itupun tak lagi membara. Sementara di lain sisi, wanita sudah terlanjur melibatkan hati dan emosinya, hingga semakin sulit melepaskan dan timbul rasa ingin memiliki. Gotcha!, inilah akibatnya, para wanita itupun lalu terjebak dalam hubungan tanpa status.

Lalu, jika Anda sudah terlibat selingkuh hati, apakah lebih baik mengakui hal ini kepada pasangan atau lebih baik diam? Jawabannnya, tergantung pada situasi dan niat. Jika ingin tetap mempertahankan cinta terlarang itu, maka perkawinan Anda beresiko bubar jalan. Namun jika memilih mengakui cinta terlarang itu hadir dalam perkawinan Anda dan pasangan, maka konsekuensinya pasangan Anda akan kecewa dan itu tugas Anda untuk menyembuhkan luka hatinya.

Bila Anda memilih mengakhiri 'cinta terlarang' itu, ada baiknya segera hentikan semua bentuk tindakan yang mengarah pada penunjukan rasa sayang, seperti ngobrol mesra atau janji kencan. Bicarakan hal ini dari hati ke hati dengan pasangan. Saat melakukan 'pengakuan dosa', pertimbangkan juga momen yang tepat dan kesiapan mental pasangan, ini mencegah agar tak menimbulkan masalah baru. Dengan kepala dingin, Anda dan pasangan bisa saling instropeksi dan mencari win-win solution.

Selingkuh hati adalah 'alarm pembangun'. Saat mulai terjadi ketidakberesan dalam perkawinan Anda, alarm itu akan berbunyi. Agar alarm peringatan itu tak berbunyi, mulailah ciptakan kebersamaan dan keterbukaan dengan pasangan setiap saat. Sebagai contoh, Anda bisa meluangkan waktu sejenak setelah pulang kantor untuk bermanja-manja dengan pasangan.
Perlu Anda ketahui, selingkuh apapun itu jenisnya adalah bentuk pelarian sesaat. Selingkuh hanyalah milik pengecut yang tidak bisa menerima kenyataan hidup. Sebelum berujung menyakitkan hati Anda, teman selingkuh Anda, dan masing-masing pasangan, segeralah perselingkuhan itu diakhiri. Anda tentu tidak akan mau 'terbakar' kan?, jadi jangan pernah 'bermain api'.

suaramerdeka.com

- - - - - - -

Be careful MOLESTER Heart!

Cheating as a fortuitous accident that then enjoyed the effect of 'tabrakannya'. As well as stealing the neighbor's mango tasted better than buying their own. That's roughly perumpamannya. There are fears that slip but delights, such as adrenaline that raced in the body.


Then, appearing in sesela care about others feelings, begin to distinguish what is gained in the home with what he got outside the house. There teraliri warm feeling in the body because they feel cared for, and severity arise slowly the fear of losing the wrong people. Weird? Not really.
The phenomenon of cheating had been increasingly dominate among working women. Amid the crush load of work piling up, no longer intense and open communication with their husbands only discuss important matters only, about the child or household purposes, is suspected as the trigger of infidelity.

No doubt, women need to express feelings and vent them into the proper facilities. Starting from just having lunch with her man, vent about work and the more familiar and not aware of having violated the limits that exist, leading to personal matters.
It's true the saying, too much that's not good. So also when the vent, if the dose is excessive and growing toward intimate conversation, be careful. 'Danger vent' lurking as you and your partner having an affair begin to play cat and mouse, meet and communicate in the hours that have been agreed. No doubt the more sophisticated the technology which provides ease of communication without borders, either through sms or chat in the 'mailbox', the selingkuhers vying sinning beautiful. Events 'coffee ground' became increasingly fluent victorious.

This is the condition which then led to emotional affair or in general terms, cheating heart. This happens because we feel have the 'chemistry' with a man other than your partner. It's not about sharing pleasure intercourse alone, but rather as the heart and the feelings involved in it. Sensation 'forbidden love' the surge was even the same pleasure as intimate. This is then termed a head sex.

It is said that many people say that men are more happy to do the affair of the body without involving the liver (no hard feeling.) Being a woman on the contrary, tend to engage their feelings. This course severe impact for women. When a woman preoccupied with fantasies lulled 'forbidden love', the men even feel mediocre.
No doubt, too, when a man of intense open communication with his daughter, the man slipped the hidden agenda of the vent end of the session 'get laid' with female companions. Fatal, if it has met the passionate affair and even then no longer burning. While on the other hand, women are already involved the heart and emotions, to the more difficult it arises a sense of release and would like to have. Gotcha!, This is the result, the women rose and trapped in a relationship without status.

Then, if you are already involved cheating heart, is it better to admit this to your partner or better still? Jawabannnya, depending on the situation and intentions. If you want to keep their forbidden love, then your marriage broke up the road at risk. But if you choose to admit the forbidden love present in your marriage and your partner, your partner then the consequences will be disappointed and it's your job to heal the wounds of his heart.

If you chose to end 'forbidden love' that, it's good to immediately stop all forms of action that lead to the appointment of a sense of affection, such as intimate chat or a date. Discuss this heart to heart with your partner. When making a 'confession', consider also the right moment and mental readiness of the couple, this prevents not create new problems. With a cool head, you and your partner can instropeksi each other and seek win-win solution.

Cheating heart is the 'alarm builder'. When you start to happen irregularities in your marriage, it will sound the alarm. In order for the warning alarm was sounded, begin to create unity and openness with your partner at any time. For example, you could take a moment after the home office to be spoiled-spoiled with a partner.
You need to know, any cheating that kind is a form of escape for a moment. Sf property is just a coward who can not accept the reality of life. Prior to culminate hurts your heart, your friend cheating, and each spouse, immediately the affair was ended. You would not want to 'burn' is not it?, So do not ever 'playing with fire'.

Dosa Meninggalkan Shalat Lebih Besar dari Dosa Zina

Para pembaca yang semoga selalu dirahmati oleh Allah Ta’ala. Kita semua pasti tahu bahwa shalat adalah perkara yang amat penting. Bahkan shalat termasuk salah satu rukun Islam yang utama yang bisa membuat bangunan Islam tegak. Namun, realita yang ada di tengah umat ini sungguh sangat berbeda. Kalau kita melirik sekeliling kita, ada saja orang yang dalam KTP-nya mengaku Islam, namun biasa meninggalkan rukun Islam yang satu ini. Mungkin di antara mereka, ada yang hanya melaksanakan shalat sekali sehari, itu pun kalau ingat. Mungkin ada pula yang hanya melaksanakan shalat sekali dalam seminggu yaitu shalat Jum’at. Yang lebih parah lagi, tidak sedikit yang hanya ingat dan melaksanakan shalat dalam setahun dua kali yaitu ketika Idul Fithri dan Idul Adha saja.
Memang sungguh prihatin dengan kondisi umat saat ini. Banyak yang mengaku Islam di KTP, namun kelakuannya semacam ini. Oleh karena itu, pada tulisan yang singkat ini kami akan mengangkat pembahasan mengenai hukum meninggalkan shalat. Semoga Allah memudahkannya dan memberi taufik kepada setiap orang yang membaca tulisan ini.

Para Ulama Sepakat Bahwa Meninggalkan Shalat Termasuk Dosa Besar yang Lebih Besar dari Dosa Besar Lainnya

Ibnu Qayyim Al Jauziyah –rahimahullah- mengatakan, ”Kaum muslimin bersepakat bahwa meninggalkan shalat lima waktu dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat.” (Ash Sholah, hal. 7)

Dinukil oleh Adz Dzahabi dalam Al Kaba’ir, Ibnu Hazm –rahimahullah- berkata,  “Tidak ada dosa setelah kejelekan yang paling besar daripada dosa meninggalkan shalat hingga keluar waktunya dan membunuh seorang mukmin tanpa alasan yang bisa dibenarkan.” (Al Kaba’ir, hal. 25)

Adz Dzahabi –rahimahullah- juga mengatakan, “Orang yang mengakhirkan shalat hingga keluar waktunya termasuk pelaku dosa besar. Dan yang meninggalkan shalat secara keseluruhan  -yaitu satu shalat saja- dianggap seperti orang yang berzina dan mencuri. Karena meninggalkan shalat atau luput darinya termasuk dosa besar. Oleh karena itu, orang yang meninggalkannya sampai berkali-kali termasuk pelaku dosa besar sampai dia bertaubat. Sesungguhnya orang yang meninggalkan shalat termasuk orang yang merugi, celaka dan termasuk orang mujrim (yang berbuat dosa).” (Al Kaba’ir, hal. 26-27)

Apakah Orang yang Meninggalkan Shalat Bisa Kafir alias Bukan Muslim?

Dalam point sebelumnya telah dijelaskan, para ulama bersepakat bahwa meninggalkan shalat termasuk dosa besar bahkan lebih besar dari dosa berzina dan mencuri. Mereka tidak berselisih pendapat dalam masalah ini. Namun, yang menjadi masalah selanjutnya, apakah orang yang meninggalkan shalat masih muslim ataukah telah kafir?

Asy Syaukani -rahimahullah- mengatakan bahwa tidak ada beda pendapat di antara kaum muslimin tentang kafirnya orang yang meninggalkan shalat karena mengingkari kewajibannya. Namun apabila meninggalkan shalat karena malas dan tetap meyakini shalat lima waktu itu wajib -sebagaimana kondisi sebagian besar kaum muslimin saat ini-, maka dalam hal ini ada perbedaan pendapat (Lihat Nailul Author, 1/369).

Mengenai meninggalkan shalat karena malas-malasan dan tetap meyakini shalat itu wajib, ada tiga pendapat di antara para ulama mengenai hal ini.

Pendapat pertama mengatakan bahwa orang yang meninggalkan shalat harus dibunuh karena dianggap telah murtad (keluar dari Islam). Pendapat ini adalah pendapat Imam Ahmad, Sa’id bin Jubair, ‘Amir Asy Sya’bi, Ibrohim An Nakho’i, Abu ‘Amr, Al Auza’i, Ayyub As Sakhtiyani, ‘Abdullah bin Al Mubarrok, Ishaq bin Rohuwyah, ‘Abdul Malik bin Habib (ulama Malikiyyah), pendapat sebagian ulama Syafi’iyah, pendapat Imam Syafi’i (sebagaimana dikatakan oleh Ath Thohawiy), pendapat Umar bin Al Khothob (sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Hazm), Mu’adz bin Jabal, ‘Abdurrahman bin ‘Auf, Abu Hurairah, dan sahabat lainnya.

Pendapat kedua mengatakan bahwa orang yang meninggalkan shalat dibunuh dengan hukuman had, namun tidak dihukumi kafir. Inilah pendapat Malik, Syafi’i, dan salah salah satu pendapat Imam Ahmad.

Pendapat ketiga mengatakan bahwa orang yang meninggalkan shalat karena malas-malasan adalah fasiq (telah berbuat dosa besar) dan dia harus dipenjara sampai dia mau menunaikan shalat. Inilah pendapat Hanafiyyah. (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 22/186-187)

Jadi, intinya ada perbedaan pendapat dalam masalah ini di antara para ulama termasuk pula  ulama madzhab. Bagaimana hukum meninggalkan shalat menurut Al Qur’an dan As Sunnah? Silakan simak pembahasan selanjutnya.

Pembicaraan Orang yang Meninggalkan Shalat dalam Al Qur’an

Banyak ayat yang membicarakan hal ini dalam Al Qur’an, namun yang kami bawakan adalah dua ayat saja.
Allah Ta’ala berfirman,

فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا إِلَّا مَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا

Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui al ghoyya, kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh.” (QS. Maryam : 59-60)

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhuma mengatakan bahwa ‘ghoyya’ dalam ayat tersebut adalah sungai di Jahannam yang makanannya sangat menjijikkan, yang tempatnya sangat dalam. (Ash Sholah, hal. 31)

Dalam ayat ini, Allah menjadikan tempat ini –yaitu sungai di Jahannam- sebagai tempat bagi orang yang menyiakan shalat dan mengikuti syahwat (hawa nafsu). Seandainya orang yang meninggalkan shalat adalah orang yang hanya bermaksiat biasa, tentu dia akan berada di neraka paling atas, sebagaimana tempat orang muslim yang berdosa. Tempat ini (ghoyya) yang merupakan bagian neraka paling bawah, bukanlah tempat orang muslim, namun tempat orang-orang kafir.

Pada ayat selanjutnya juga, Allah telah mengatakan,

إِلَّا مَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا

kecuali orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh”. Maka seandainya orang yang menyiakan shalat adalah mu’min, tentu dia tidak dimintai taubat untuk beriman.

Dalam ayat yang lain, Allah Ta’ala berfirman,

فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآَتَوُا الزَّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ

Jika mereka bertaubat, mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudaramu seagama.” (QS. At Taubah [9] : 11). Dalam ayat ini, Allah Ta’ala mengaitkan persaudaraan seiman dengan mengerjakan shalat. Berarti jika shalat tidak dikerjakan, bukanlah saudara seiman. Konsekuensinya orang yang meninggalkan shalat bukanlah mukmin karena orang mukmin itu bersaudara sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ

Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara.” (QS. Al Hujurat [49] : 10)

Pembicaraan Orang yang Meninggalkan Shalat dalam Hadits

Terdapat beberapa hadits yang membicarakan masalah ini.

Dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالْكُفْرِ تَرْكُ الصَّلاَةِ

(Pembatas) antara seorang muslim dan kesyirikan serta kekafiran adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim no. 257).

Dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu -bekas budak Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam-, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

بَيْنَ العَبْدِ وَبَيْنَ الكُفْرِ وَالإِيْمَانِ الصَّلَاةُ فَإِذَا تَرَكَهَا فَقَدْ أَشْرَكَ

“Pemisah Antara seorang hamba dengan kekufuran dan keimanan adalah shalat. Apabila dia meninggalkannya, maka dia melakukan kesyirikan.” (HR. Ath Thobariy dengan sanad shohih. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shohih. Lihat Shohih At Targib wa At Tarhib no. 566).

Diriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ

Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat.” (HR. Tirmidzi no. 2825. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dho’if Sunan At Tirmidzi). Dalam hadits ini, dikatakan bahwa shalat dalam agama Islam ini adalah seperti penopang (tiang) yang menegakkan kemah. Kemah tersebut bisa roboh (ambruk) dengan patahnya tiangnya. Begitu juga dengan islam, bisa ambruk dengan hilangnya shalat.

Para Sahabat Berijma’ (Bersepakat), Meninggalkan Shalat adalah Kafir

Umar mengatakan,

لاَ إِسْلاَمَ لِمَنْ تَرَكَ الصَّلاَةَ

”Tidaklah disebut muslim bagi orang yang meninggalkan shalat.”

Dari jalan yang lain, Umar berkata,

ولاَحَظَّ فِي الاِسْلاَمِ لِمَنْ تَرَكَ الصَّلاَةَ

Tidak ada bagian dalam Islam bagi orang yang meninggalkan shalat.” (Dikeluarkan oleh Malik. Begitu juga diriwayatkan oleh Sa’ad di Ath Thobaqot, Ibnu Abi Syaibah dalam Al Iman. Diriwayatkan pula oleh Ad Daruquthniy dalam sunannya, juga Ibnu ’Asakir. Hadits ini shohih, sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Al Albani dalam Irwa’ul Gholil no. 209). Saat Umar mengatakan perkataan di atas tatkala menjelang sakratul maut, tidak ada satu orang sahabat pun yang mengingkarinya. Oleh karena itu, hukum bahwa meninggalkan shalat adalah kafir termasuk ijma’ (kesepakatan) sahabat sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnul Qoyyim dalam kitab Ash Sholah.

Mayoritas sahabat Nabi menganggap bahwa orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja adalah kafir sebagaimana dikatakan oleh seorang tabi’in, Abdullah bin Syaqiq. Beliau mengatakan,

كَانَ أَصْحَابُ مُحَمَّدٍ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَرَوْنَ شَيْئًا مِنَ الأَعْمَالِ تَرْكُهُ كُفْرٌ غَيْرَ الصَّلاَةِ

Dulu para shahabat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah pernah menganggap suatu amal yang apabila ditinggalkan menyebabkan kafir kecuali shalat.” Perkataan ini diriwayatkan oleh At Tirmidzi dari Abdullah bin Syaqiq Al ‘Aqliy seorang tabi’in dan Hakim mengatakan bahwa hadits ini bersambung dengan menyebut Abu Hurairah di dalamnya. Dan sanad (periwayat) hadits ini adalah shohih. (Lihat Ats Tsamar Al Mustathob fi Fiqhis Sunnah wal Kitab, hal. 52)

Dari pembahasan terakhir ini terlihat bahwasanya Al Qur’an, hadits dan perkataan sahabat bahkan ini adalah ijma’’ (kesepakatan) mereka menyatakan bahwa orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja adalah kafir (keluar dari Islam). Itulah pendapat yang terkuat dari pendapat para ulama yang ada.

Ibnul Qayyim mengatakan, ”Tidakkah seseorang itu malu dengan mengingkari pendapat bahwa orang yang meninggalkan shalat adalah kafir, padahal hal ini telah dipersaksikan oleh Al Kitab (Al Qur’an), As Sunnah dan kesepakatan sahabat. Wallahul Muwaffiq (Hanya Allah-lah yang dapat memberi taufik). (Ash Sholah, hal. 56) 

Berbagai Kasus Orang Yang Meninggalkan Shalat

[Kasus Pertama] Kasus ini adalah meninggalkan shalat dengan mengingkari kewajibannya sebagaimana mungkin perkataan sebagian orang, ‘Sholat oleh, ora sholat oleh.’ [Kalau mau shalat boleh-boleh saja, tidak shalat juga tidak apa-apa]. Jika hal ini dilakukan dalam rangka mengingkari hukum wajibnya shalat, orang semacam ini dihukumi kafir tanpa ada perselisihan di antara para ulama.

[Kasus Kedua] Kasus kali ini adalah meninggalkan shalat dengan menganggap gampang dan tidak pernah melaksanakannya.  Bahkan ketika diajak untuk melaksanakannya, malah enggan. Maka orang semacam ini berlaku hadits-hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan kafirnya orang yang meninggalkan shalat. Inilah pendapat Imam Ahmad, Ishaq, mayoritas ulama salaf dari shahabat dan tabi’in.

[Kasus Ketiga] Kasus ini yang sering dilakukan kaum muslimin yaitu tidak rutin dalam melaksanakan shalat yaitu kadang shalat dan kadang tidak. Maka dia masih dihukumi muslim secara zhohir (yang nampak pada dirinya) dan tidak kafir. Inilah pendapat Ishaq bin Rohuwyah yaitu hendaklah bersikap lemah lembut terhadap orang semacam ini hingga dia kembali ke jalan yang benar. Wal ‘ibroh bilkhotimah [Hukuman baginya dilihat dari keadaan akhir hidupnya].

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan, “Jika seorang hamba melakukan sebagian perintah dan meninggalkan sebagian, maka baginya keimanan sesuai dengan perintah yang dilakukannya. Iman itu bertambah dan berkurang. Dan bisa jadi pada seorang hamba ada iman dan nifak sekaligus. … Sesungguhnya sebagian besar manusia bahkan mayoritasnya di banyak negeri, tidaklah selalu menjaga shalat lima waktu. Dan mereka tidak meninggalkan secara total. Mereka terkadang shalat dan terkadang meninggalkannya. Orang-orang semacam ini ada pada diri mereka iman dan nifak sekaligus. Berlaku bagi mereka hukum Islam secara zhohir seperti pada masalah warisan dan semacamnya. Hukum ini (warisan) bisa berlaku bagi orang munafik tulen. Maka lebih pantas lagi berlaku bagi orang yang kadang shalat dan kadang tidak.” (Majmu’ Al Fatawa, 7/617)

[Kasus Keempat] Kasus ini adalah bagi orang yang meninggalkan shalat dan tidak mengetahui bahwa meninggalkan shalat membuat orang kafir. Maka hukum bagi orang semacam ini adalah sebagaimana orang jahil (bodoh). Orang ini tidaklah dikafirkan disebabkan adanya kejahilan pada dirinya yang dinilai sebagai faktor penghalang untuk mendapatkan hukuman.

[Kasus Kelima] Kasus ini adalah untuk orang yang mengerjakan shalat hingga keluar waktunya. Dia selalu rutin dalam melaksanakannya, namun sering mengerjakan di luar waktunya. Maka orang semacam ini tidaklah kafir, namun dia berdosa dan perbuatan ini sangat tercela sebagaimana Allah berfirman,

وَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (4) الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ (5)

Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (QS. Al Maa’un [107] : 4-5) (Lihat Al Manhajus Salafi ‘inda Syaikh Nashiruddin Al Albani, 189-190)

Penutup

Sudah sepatutnya kita menjaga shalat lima waktu. Barangsiapa yang selalu menjaganya, berarti telah menjaga agamanya. Barangsiapa yang sering menyia-nyiakannya, maka untuk amalan lainnya akan lebih disia-siakan lagi.
Amirul Mukminin, Umar bin Al Khoththob –radhiyallahu ‘anhu- mengatakan, “Sesungguhnya di antara perkara terpenting bagi kalian adalah shalat. Barangsiapa menjaga shalat, berarti dia telah menjaga agama. Barangsiapa yang menyia-nyiakannya, maka untuk amalan lainnya akan lebih disia-siakan lagi. Tidak ada bagian dalam Islam, bagi orang yang meninggalkan shalat.“

Imam Ahmad –rahimahullah- juga mengatakan perkataan yang serupa, “Setiap orang yang meremehkan perkara shalat, berarti telah meremehkan agama. Seseorang memiliki bagian dalam Islam sebanding dengan penjagaannya terhadap shalat lima waktu. Seseorang yang dikatakan semangat dalam Islam adalah orang yang betul-betul memperhatikan shalat lima waktu. Kenalilah dirimu, wahai hamba Allah. Waspadalah! Janganlah engkau menemui Allah, sedangkan engkau tidak memiliki bagian dalam Islam. Kadar Islam dalam hatimu, sesuai dengan kadar shalat dalam hatimu.“ (Lihat Ash Sholah, hal. 12)

Oleh karena itu, seseorang bukanlah hanya meyakini (membenarkan) bahwa shalat lima waktu itu wajib. Namun haruslah disertai dengan melaksanakannya (inqiyad). Karena iman bukanlah hanya dengan tashdiq (membenarkan), namun harus pula disertai dengan inqiyad (melaksanakannya dengan anggota badan).

Ibnul Qoyyim mengatakan, “Iman adalah dengan membenarkan (tashdiq). Namun bukan hanya sekedar membenarkan (meyakini) saja, tanpa melaksanakannya (inqiyad). Kalau iman hanyalah membenarkan (tashdiq) saja, tentu iblis, Fir’aun dan kaumnya, kaum sholeh, dan orang Yahudi yang membenarkan bahwa Muhammad adalah utusan Allah (mereka meyakini  hal ini sebagaimana mereka mengenal anak-anak mereka), tentu mereka semua akan disebut orang yang beriman (mu’min-mushoddiq).“

Al Hasan mengatakan, “Iman bukanlah hanya dengan angan-angan (tanpa ada amalan). Namun iman adalah sesuatu yang menancap dalam hati dan dibenarkan dengan amal perbuatan.“ (Lihat Ash Sholah, 35-36)

Semoga tulisan yang singkat ini bermanfaat bagi kaum muslimin. Semoga kita dapat mengingatkan kerabat, saudara dan sahabat kita mengenai bahaya meninggalkan shalat lima waktu. Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shohbihi wa sallam


***


Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal


- - - - - - - - -

Leaving Sin Prayer Greater than Sin Adultery

The reader who may always be blessed by Allah Ta'ala. We all know that prayer is a very important matter. Even prayer is one of the main pillars of Islam that could make Islam the building upright. However, the existing reality in the midst of the people is indeed very different. If we look around us, there are people who in his ID card claims of Islam, but usually leave the pillars of Islam on this one. Maybe in between them, there are only carried out once daily prayers, if at all remembered. Maybe some are just conducting prayers once a week is the Friday prayers. What's worse, not a few who only remember and perform prayers in a year two times, namely when the `Eid Al-Adha and Eid only.


It is truly concerned with the current condition of the Ummah. Many who claim Islam in KTP, but this kind of behavior. Therefore, in this short article we will raise discussion about the law left the prayer. May Allah make it easy and give taufik to everyone who reads this paper.


The Scholars Agree That Leaving Prayers Including Greater Great Sin of Sin Other Great


Ibn Qayyim Al-rahimahullah Jauziyah-said, "The Muslims agreed that leaving the five prayers on purpose is the greatest sin and the sin is greater than sin to kill, seize property of others, adultery, stealing, and drinking liquor. People who leave will receive punishment and wrath of God and get the opprobrium of the world and the hereafter. "(Ash Sholah, p. 7.)


Quoted by adh-Dhahabi in al Kaba'ir, Ibn Hazm-rahimahullah-said, "There is no sin after the greatest evil of sin than to leave the prayer until the exit time and killing a believer without a reason that can be justified." (Al Kaba'ir, things. 25)


Adh-Dhahabi-rahimahullah also said, "People who end a prayer to get out his time including commit major sins. And who left the prayer completely is a prayer-it-is considered as one who committed adultery and stealing. Since leaving the prayer or escape from it including a big sin. Therefore, the person who left it up to many times including the perpetrators of major sins until he repent. Those who leave the prayer including the losers, wretched and including people mujrim (who sin). "(Al Kaba'ir, p.. 26-27)


Are People Abandoning Prayer Can Infidel aka Not Muslim?


In the previous point has been explained, the scholars agreed that leaving the prayer, including a major sin even greater than the sin of adultery and stealing. They do not disagree on this issue. However, the problem further, whether the person who left the prayer is still Muslim or an infidel?


Ash-rahimahullah Syaukani-said that there was no difference of opinion among the Muslims about kafirnya people who leave the prayer as to deny its obligation. However, if left because I was lazy and prayers continue to believe that mandatory prayers five times-as the condition of most of the Muslims today-, then in this case there is a difference of opinion (See Nailul Author, 1 / 369).


Regarding leave the prayer as lazy and still believe prayer is an obligation, there are three opinions among the scholars regarding this.


The first opinion says that the person who left the prayer should be killed because they have apostasy (leaving Islam). This opinion is the opinion of Imam Ahmad, Sa'id bin Jubair, 'Amir Asy Sya'bi, Ibrahim An Nakho'i, Abu' Amr, Al Auza'i, Ayyub As Sakhtiyani, 'Abdullah bin Al Mubarrok, Ishaq bin Rohuwyah,' Abdul Malik ibn Habib (Malikiyyah scholars), the opinion of some scholars Syafi'iyah, the opinion of Imam Shafi (as stated by Ath Thohawiy), Umar ibn al Khothob opinion (as stated by Ibn Hazm), Mu'adh ibn Jabal, 'Abdurrahman ibn 'Awf, Abu Hurayra, and other companions.


The second opinion said that the person who neglects prayer Had been killed by penalties, but not convicted infidel. This is the opinion of Malik, Shafi'i, and any one of Imam Ahmad's opinion.


The third opinion says that people who leave the prayer because it is lazy fasiq (major sin) and he should be imprisoned until he is willing to perform the prayers. This is the opinion Hanafiyyah. (Al Mawsu'ah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 22/186-187)


So, essentially there are differences of opinion on this issue among the scholars including scholars schools. How does the law leave the prayer according to the Qur'an and Sunnah? Please refer to further discussion.


People talk Leaving Prayer in the Qur'an


Many verses that talk about this in the Qur'an, but that we bring is two verses only.
Allah Ta'ala says:


فخلف من بعدهم خلف أضاعوا الصلاة واتبعوا الشهوات فسوف يلقون غيا إلا من تاب وآمن وعمل صالحا


"They came after them, substitute (the ugly) who wasted prayers and indulge own desires, they soon will meet al ghoyya, except those who repent, believe and do good works." (Surah Maryam: 59-60)


Ibn Mas'ud radi 'anhuma say that' ghoyya 'in the verse is a river in Jahannam the food was disgusting, the place is very deep. (Ash Sholah, p.. 31)


In this verse, Allah makes this place-the river in Jahannam-as a place for people who menyiakan pray and follow the lust (lust). If the person who left the prayer is the ordinary people who simply engage in immoral acts, he would be in hell at the top, as a Muslim man who sinned. This place (ghoyya) which is the lowest part of hell, where people are not Muslims, but the infidels.


In the next verse, God has said,


إلا من تاب وآمن وعمل صالحا


"Except those who repent, believe and do good works." So if people who menyiakan prayers are believers, of course he was not asked for repentance for believers.


In another verse, Allah Almighty says,


فإن تابوا وأقاموا الصلاة وآتوا الزكاة فإخوانكم في الدين


"If they repent, establish prayers and regular charity, then (they) are your brothers co-religionists." (Surat At-Tauba [9]: 11). In this verse, Allah Almighty fraternity linking faith with the prayer. Means that if prayer was not done, not a brother. Consequently people who leave the prayer is not a believer because the believers are brothers as Allah Ta'ala says:


إنما المؤمنون إخوة


"These people believe that real brothers." (Qur'an Hujurat [49]: 10)


Talk of Leaving People in the Hadith Prayers


There are some hadiths that discuss this issue.


From Jabir ibn 'Abdillah, Prophet sallallaahu' alaihi wa sallam said,


بين الرجل وبين الشرك والكفر ترك الصلاة


"(Barrier) between a Muslim and kesyirikan and disbelief is the leaving of prayer." (Narrated by Muslim, no. 257).


From Tsauban radi 'anhu-the former slave of the Prophet sallallaahu' alaihi wa-sallam, he heard the Prophet sallallaahu 'alaihi wa sallam said,


بين العبد وبين الكفر والإيمان الصلاة فإذا تركها فقد أشرك


"Separation Between a servant with disbelief and faith is prayer. If he leaves, then he did kesyirikan. "(Narrated Ath Thobariy with isnaad shohih. Sheikh Al Albani said that this hadith shohih. See Shohih At Targib wa At Tarhib no. 566).


Narrated Mu'adh ibn Jabal, the Prophet sallallaahu 'alaihi wa sallam said,


رأس الأمر الإسلام وعموده الصلاة


"The core (basic) the whole affair is Islam and its pillar (penopangnya) is prayer." (Narrated by Tirmidhi no. 2825. It said shohih by Sheikh Al Albani in Shohih Dho'if wa Sunan At Tirmidhi). In this hadith, it is said that the prayers in this Islamic religion is like a crutch (pole) which maintain the camp. Tent can be collapsed (collapsed) with a broken pole. Likewise with Islam, could collapse with the loss of prayer.


The Companions Berijma '(agree), Abandoning Prayer is a Kafir


Umar said,


لا إسلام لمن ترك الصلاة


"It is not known to the person who left the Muslim prayer."


From the street the other, Omar said,


ولاحظ في الاسلام لمن ترك الصلاة


"There's no part in Islam for people who leave the prayer." (Released by Malik. So is narrated by Sa'd in Ath Thobaqot, Ibn Abi Syaibah in Al Iman. Narrated by Ad Daruquthniy also in prompting its preparation, as well as Ibn 'Asaker. Hadeeth This shohih, as stated by Shaykh al-Albani in Irwa'ul Gholil no. 209). When Umar said the words on top when sakratul before death, no friend of any one person who would deny it. Therefore, laws that leave the prayer is a kafir, including consensus' (agreement) friend as said by Ibn al-Ash Sholah Qoyyim in the book.


The majority of the Companions of the Prophet assume that people who leave the prayer intentionally is a heathen, as said by a tabi'in, Abdullah bin Syaqiq. He said,


كان أصحاب محمد - صلى الله عليه وسلم - لا يرون شيئا من الأعمال تركه كفر غير الصلاة


"Once the companions of Muhammad sallallaahu 'alaihi wa sallam was never considered a charity which if abandoned cause the infidel except prayer." These words by At-Tirmidhi narrated from Abdullah bin Syaqiq Al' Aqliy a tabi'in and the judge said that the hadith is continued by calling Abu Hurairah in it. And sanad (narrators) of this hadith is shohih. (See Ats Tsamar Mustathob fi Al Sunna wal Fiqhis Book, p.. 52)


From the last discussion is seen that the Qur'an, Hadith and sayings best friend''and even this is a scholarly consensus (agreement), they declare that the person who left the prayer intentionally is a kafir (leaving Islam). That is the strongest opinion from the opinion of the scholars there.


Ibn al-Qayyim said, "Did not someone is embarrassed by denying the opinion that the person who left the prayer is a kafir, but this has been dipersaksikan by the Book (The Qur'an), Sunnah and the consensus best friend. Wallahul Muwaffiq (Only Allah can give taufik). "(Ash Sholah, p.. 56)


Various Cases person who Prayers


[Case First] This case is to leave the prayer by denying its obligation as some people might be saying, 'Prayer by, ora prayer by.' [If you want prayer is fine, do not pray as well that's okay]. If this is done in order to deny the legal necessity of prayer, such a person is convicted infidel without any dispute among the scholars.


[Case Both] The case this time is to leave the prayer with regard easy and never carry it out. Even when invited to do so, even reluctantly. So this kind of person applies the hadiths of the Prophet sallallaahu 'alaihi wa sallam which shows kafirnya person who left the prayer. This is the opinion of Imam Ahmad, Ishaq, the majority of scholars of the Companions and Salaf tabi'in.


[Case Third] This case is often made of the Muslims is not routine in carrying out the prayer that is sometimes pray and sometimes not. So he was convicted in zhohir Muslims (who appears on her) and do not disbelieve. This is the opinion of Ishaq ibn Rohuwyah which should be gentle toward people like this until he returns to the right path. Wal 'ibroh bilkhotimah [The punishment for her views on the circumstances of his life].


Shaykh al-Islam Ibn Taymiyyah said, "If a servant to do some command and left part, then her faith in accordance with the command does. That faith increases and decreases. And could be on a servant there is faith and nifak once. ... In fact most people even the majority in many countries, it is not always maintain the five daily prayers. And they did not leave in total. They sometimes pray and sometimes left. Such people have faith in themselves and nifak once. Islamic law applies to them in zhohir like to inheritance issues and such. This law (inheritance) can apply for a real hypocrite. So the more appropriate longer applies to people who sometimes prays, sometimes not. "(Majmu 'Al-Fataawa, 7 / 617)


[Case of Four] This case is the one who does not know that prayer and not pray to make the infidel. So the law for this kind of person is as ignorant (stupid). This person is not dikafirkan caused by ignorance on him which was considered as a barrier to get a penalty factor.


[Case of Five] This case is for people who pray daily until the exit time. He was always regular in practice, but often work outside of time. So such people are not infidels, but he was innocent and this is very disgraceful act, as Allah says,


ويل للمصلين (4) الذين هم عن صلاتهم ساهون (5)


"So woe to those who pray, (They are) those who are neglectful of prayer." (Qur'an Maa'un [107]: 4-5) (See Al Manhajus Salafi 'inda Nashiruddin Sheikh Al Albani, 189 -190)


Cover


It is fitting for us to keep praying five times. Any person who always guard it, meaning has to keep his religion. Whoever that is often wasted it, then to other practice would be wasted again.
Commander of the Faithful, 'Umar bin Al-radi Khoththob' anhu-said, "Surely among the most important things for you is pray. Whoever keep praying, it means he has to keep religion. Whoever wasted it, then to other practice would be wasted again. No part of Islam, the one who prays. "


Imam Ahmad, may Allaah have mercy-also said similar words, "Every person who underestimate the case of prayer, meaning religion has been underestimated. Someone has a part in Islam is proportional to the custody of the five daily prayers. Someone who says Islam is the spirit of the people who really pay attention to the five daily prayers. Know thyself, O man of God. Beware! Thou shalt not see God, whereas you have no part in Islam. Levels of Islam in your heart, according to the level of prayer in your heart. "(See Ash Sholah, p.. 12)


Therefore, a person not only believes (confirmed) that the compulsory five daily prayers. But must be accompanied by execute (inqiyad). Because faith is not only with tashdiq (confirmed), but must also be accompanied by inqiyad (do it with the limbs).


Ibn Qoyyim says, "Faith is to justify (tashdiq). But not only justify (to believe) only, without execute (inqiyad). If faith is justified (tashdiq) alone, of course the devil, Pharaoh and his people, the pious, and Jews who confirmed that Muhammad is the messenger of God (they believe this as they know their children), they all will be called a believer (Mu'min-mushoddiq). "


Al-Hasan said, "Faith is not just wishful thinking (without practice). But faith is something that is embedded in the hearts and justified by charitable deeds. "(See Ash Sholah, 35-36)


Hopefully this brief article is useful for the Muslims. Hopefully we can remind your family, relatives and our friends about the dangers of leaving the five prayers. Alhamdulillahilladzi bi ni'matihi tatimmush sholihaat, sallallaahu wa 'ala Muhammad nabiyyina wa' ala alihi shohbihi wa wa sallam

Waspadalah....Jagalah Hati


Masih ingat dengan lagu ini :
"Jagalah hati jangan kau kotori..."
"Jagalah hati lentera hidup ini.."
"Jagalah hati jangan kau nodai.."
"Jagalah hati Cahaya Ilahi.."..dst

Jika kita mengaku beriman, berakhlak, ataupun beragama, tidak dapat di pungkiri, menjaga hati untuk tetap bersih bukan perkara gampang. Mata kita boleh melihat, telinga boleh mendengar, otak bekerja keras untuk berpikir, namun akhirnya hati jugalah yang menjadi filter untuk sebuah "final decision". Bersyukurlah kalau keputusan akhir kita adalah sesuatu yang baik, berguna buat hidup orang lain. Namun, banyak juga kan yang salah mengambil keputusan?


Coba bayangkan, bila pakaian luar atau dalam dan sepatu kita tidak dicuci beberapa hari, tentu akan kotor, lusuh dan banyak kuman yg menempel  dan dijamin akan menjadi sangat tak nyaman dan gatal-gatal bila memakainya. Bayangkan pula bila lantai tak dibersihkan dalam sehari, seminggu, sebulan bahkan setahun, sudah pasti banyak debu dan kumannya bukan ? Tentu kita akan dengan suka rela membersihkannya  setiap saat bahkan ada pula yg memberikan aroma wewangian agar dapat lebih nyaman dan terhindar dari segala penyakit.

Kalau pakaian, sepatu  dan lantai saja kita perlakukan seperti itu, Apakah sebuah hati yg menjadi sumber dari segala perbuatan dan amal-ibadah kita tidak layak diperlakukan seperti itu ? Apakah  hati dan jiwa tak layak dibersihkan setelah menempuh perjalanan  hidup yg teramat panjang ? Coba renungkan dengan pikiran yg jernih.


Hati adalah cerminan Tuhan. Karena yang ada didalamnya adalah Ruh Tuhan yang bersifat mulia. Setiap manusia memiliki hati dan Ruh yang sumbernya sama. Tak ada beda. Sehingga kita mengenal anggukan universal. Tak ada satu orangpun di dunia ini yang menyukai kebohongan, ketidakadilan dan hal buruk yang lain bila kau benar-benar mendengar suara hatimu. Namun terkadang suara hati yang ada tak mampu kita dengar. Kadang pula hati tak dapat melihat apa yang ada.
Hati manusia yang tak mampu lagi memancarkan suara hati. Tertutup oleh belenggu. Layaknya matahari yang tertutup awan. Awan gelap membuat sinar matahari tampak suram. Terhalang pekat. Kira-kira seperti inilah hati manusia yang tertutup oleh belenggu. Tak lagi indah.
 
Dalam buku ESQ yang ditulis oleh Ary Ginanjar dijelaskan bahwa ada tujuh belenggu yang membuat hati menjadi buta yaitu prasangka negatif, prinsip-prinsip hidup, pengalaman, kepentingan, sudut pandang, pembanding, dan literatur.
Dapat dinetralisir dengan berbagi cara. Perbanyak istigfar, memohon ampun pada Allah. Berwudhu untuk membasuh hati. Dan yang terpenting adalah selalu ikhlas, membuat hati berada pada titik zero dimana segala ingin hanya untuk Allah.
Saatnya untuk mencoba untuk membersihkan hati, membebaskan dari segala belenggu, dan menjaganya. Wallahualam.

Jagalah hatimu. karena ia akan menjadi fikiranmu
Waspadalah…. fikiranmu karena ia akan menjadi perkataanmu
Waspadalah…. perkataanmu karena ia akan menjadi perbuatanmu
Waspadalah…. perbuatanmu karena ia akan menjadi kebiasaanmu
Waspadalah…. kebiasaanmu karena ia akan menjadi karaktermu
Waspadalah…. karaktermu karena ia akan menjadi lintasan hatimu

“ Tidaklah mereka melakukan perjalanan dimuka bumi, sehingga mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka merasa, dan mempunyai telinga yang dengan itu mereka mendengar? Sungguh bukanlah matanya yang buta, tetapi hati yang ada dalam (rongga) dada ” (QS. Al Hajj 22:46)

Waspadalah…Waspadalah…. , HATI-HATI Dengan  HATI…...!

- - - - - - - - -

Beware .... Keep Heart
Still remember this song:

"Jagalah hati jangan kau kotori..."
"Jagalah hati lentera hidup ini.."
"Jagalah hati jangan kau nodai.."
"Jagalah hati Cahaya Ilahi.."
 ....  etc.
If we claim to believe, have a certain character, or religion, can not deny, keep your hearts to stay clean no easy matter. Our eyes can see, the ears may hear, the brain is working hard to think, but ultimately the heart, too, who became a filter for a "final decision". Be thankful that our final decision is a good thing, useful for other people's lives. However, many also do the wrong decision?
Just imagine, if the outer clothing or in shoes and we are not wash a few days, it would be dirty, worn-out and a lot of bacteria which attached and guaranteed to become so uncomfortable and itchy when wearing it. Imagine also if the floor was cleaned in a day, week, month and even year, it is definitely a lot of dust and bacteria is not it? Of course we are going to voluntarily clean up all the time and even some who give of fragrances to be more comfortable and protected from all diseases.

 
If the clothing, shoe and floor treat us like that, Is a heart who became the source of all deeds and deeds of worship we do not deserve to be treated like that? What is the heart and soul unworthy cleaned after traveling very long distinguished life? Think with your mind clear reply.

 
The heart is a reflection of God. Because in it is the Spirit of God that is precious. Every human being has the heart and soul of the same source. There was no difference. So we know the universal nod. No one is sure in this world who love the lies, injustice and other bad things when you actually hear the sound of your heart. But sometimes there is conscience that we could not hear. Sometimes also careful not to see what is there.The human heart is no longer able to emit conscience. Closed by a shackle. Like the cloud-covered sun. Dark clouds make the sun seem dim. Blocked concentrated. Something like this is the human heart is enclosed by a shackle. No more beautiful.
In a book written by Ary ESQ Gina explained that there are seven shackles that make the heart go blind prejudice that is negative, the principles of life, experience, interests, perspectives, comparison, and literature.Can be neutralized by sharing ways. Expand istigfar, begging forgiveness of Allah. Purification ritual to cleanse the liver. And the important thing is always sincere, make the heart is at the zero point where everything wants only to God.It's time to try to cleanse the liver, free from all shackles, and guard it. Wallahualam.
Take care of your heart. because he will be fikiranmuBeware .... fikiranmu because he will be perkataanmuBeware .... perkataanmu because it will be doneBeware .... done because it will become your habitsBeware .... habits because it will become your characterBeware .... character because he will be the path your heart
 
 "It is not they traveled in the earth, so that they have hearts with which they feel, and have had their ears to hear? It is not a blind eye, but the heart that is inside (cavity), chest "(Surat al-Hajj 22:46)

 
Beware ... Beware .... , BE CAREFUL With HEART ... ...!

Wednesday, November 10, 2010

5 Kebiasaan Yang Bisa Membuat Anda Terlihat Tua



Produk perawatan wajah anti-aging memang sudah banyak dijual di pasaran. Namun, jika Anda tetap melakukan kebiasaan buruk, semahal apapun produk anti-aging Anda, itu tidak akan memberikan hasil yang signifikan.

Terlihat tua tidak hanya tentang wajah yang berkerut saja, penurunan energi juga merupakan tanda-tanda Anda mengalami penuaan. Ada beberapa kebiasaan sehari-hari yang ternyata bisa menyebabkan Anda terlihat lebih tua dari usia yang sebenarnya. Berikut lima kebiasaan buruk yang dikutip dari sheknows.

1. Makan terlalu banyak
Makan terlalu banyak tentu saja menimbulkan dampak negatif terhadap tubuh, hal ini juga berlaku saat memakan buah dan sayuran terlalu banyak. Tidak hanya menambah berat tubuh saja, Anda bisa terkena risiko awal penyakit jantung dan diabetes.
Sebaiknya perhatikan asupan kalori dan lemak dalam tubuh. Jika berolahraga bukanlah pilihan Anda, tips ini bisa menjadi pilihan agar tubuh tetap langsing.


2. Menatap layar terlalu lama
Apakah Anda termasuk orang yang suka berlama-lama menonton televisi, bermain video game atau bekerja di depan komputer? Hati-hati, beberapa hal ini memiliki dampak buruk pada penglihatan (mata Anda lebih juling saat meilihat ke layar komputer), berat badan (terlalu banyak duduk tidak membakar kalori) dan otak (perlu adanya stimulasi aktif pada otak untuk menghindari degenerasi). Oleh karena itu, batasi jumlah pemakaian komputer atau televisi sekarang juga, Anda pun akan segera melihat perbedaannya.
3. Stres
Stres memiliki dampak negatif terhadap semua aspek kesehatan tubuh. Mulai dari efisiensi detak jantung hingga bagaimana otak Anda bereaksi terhadap situasi tertentu. Cara menghindari stres adalah dengan berani berkata tidak. Sebagian besar stres yang dialami berasal dari ketidakmampuan Anda mengambil keputusan. Muka yang murung dan kusam saat stres membuat Anda tampak lebih tua dari usia yang sebenarnya.

4. Kurangnya frekuensi bercinta
Untuk Anda pasangan suami istri, kehidupan seks yang sehat dan aktif adalah kunci utama untuk mempertahankan energi muda. sebuah penelitian menemukan bahwa bercinta terbukti mengurangi stres, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kekuatan jantung.


5. Pemutar musik portable
Kemajuan teknologi memungkikan Anda mendengarkan musik dimanapun. Namun, tahukan Anda mendengarkan musik dengan headset terlalu sering bisa mengakibatkan kerusakan pada kualitas pendengaran. Tidak ada satu hal pun yang membuat Anda merasa lebih tua daripada menyadari bahwa pendengaran Anda sudah lagi tidak maksimal. Sebaiknya batasi pemakaian headset dan jaga volume musik pada tingkat yang nyaman dan aman.
forum.detik.com



- - - - - - - - - - - - - - - -

 5 Habits That Can Make You Look Old


Product anti-aging facial treatments is already sold in the market. However, if you keep doing the bad habits, whatever expensive anti-aging products you, it will not give significant results.

Not only look old with wrinkles on the face only, the energy reduction is also a sign you are experiencing aging. There are some daily habits that could actually cause you to look older than actual age. Here are five bad habits that quoted from Sheknows.

1. Eat too much
Eating too much, of course, negative impact on the body, this also applies when eating fruits and vegetables too much. Not only add weight, you could be exposed to the risk of early heart disease and diabetes.
Better watch your intake of calories and fat in the body. If exercise is not your choice, these tips could be an option to keep the body trim.

2. Staring at the screen too long
Do you include people who like to linger watching television, playing video games or working at the computer? Be careful, some of these things have a devastating effect on vision (squint your eyes more when meilihat to the computer screen), weight (too much sitting does not burn calories) and brain (the need for active stimulation of the brain to avoid degeneration). Therefore, limit the amount of use of computer or television right now, you will immediately see the difference.
3. Stress
Stress has a negative impact on all aspects of health. Starting from the efficiency of your heart rate up to how your brain reacts to certain situations. How to avoid stress is to dare to say no. Most stress comes from your inability to take decisions. Face a gloomy and dull during stress makes you look older than actual age.
4. Lack of sex frequency
For you married couples, sex life healthy and active is the key to maintaining youthful energy. one study found that love shown to reduce stress, boost the immune system, reduce pain and improve heart strength.

5. Portable music player
Where possible technological advances you listen to music anywhere. However, them know you're listening to music with a headset too often can cause damage to the quality of hearing. There is no single thing that makes you feel older than you are aware that the hearing was again not optimal. You should limit the use of a headset and keep the music volume at a comfortable and safe.

Waspadalah...Pelajari Plus Minus Alat Kontrasepsi


 Jakarta, Ada berbagai macam alat kontrasepsi seperti kondom, pil, suntik hormon, spiral dan lainnya. Kadang orang bingung untuk menggunakan alat kontrasepsi yang mana.

Metode kontrasepsi yang berbeda akan memberikan keuntungan yang berbeda dan juga kerugian dalam arti perasaan tidak nyaman dan risiko kesehatan lain yang juga berbeda.

Berikut keuntungan dan kerugian kontrasepsi yang biasa digunakan seperti dilansir eHow :
1. Kontrasepsi penghalang
Kondom, diaphgramns, atau spiral (IUD) adalah contoh kontrasepsi penghalang. Tujuan dari ketiga alat kontrasepsi tersebut adalah menghalangi masuknya sperma ke dalam ovarium yang bisa menyebabkan kehamilan. Diantara ketiga alat tersebut, kondom merupakan yang paling murah, mudah didapat, bisa digunakan kapan saja dan mudah untuk digunakan. Namun, kondom mengurangi kenyamanan laki-laki.

Diaphgramns ukurannya disesuaikan dengan vagina dan berfungsi menutupi mulut rahim (serviks) sehingga mencegah sperma mencapai tujuannya. Efektifitas diaphragm meningkat signifikan jika digunakan dengan spermacidal gel, namun kadang menimbulkan iritasi kulit. Penggunaannya juga mengganggu spontanitas. Sedangkan untuk spiral atau intrauterine device (IUD) dengan memasukkan alat ke dalam rahim yang dilakukan oleh ginekolog, kontrasepsi ini hanya sekali pemasangannya, namun ada perempuan yang merasa gelisah menggunakan metode ini.

2. Pil kontrasepsi
Kontrasepsi menggunakan pil juga disebut kontrasepsi oral, tipenya adalah meminum pil yang mengandung hormon yang bisa mencegah ovarium perempuan mengeluarkan sel telur sehingga mencegah kehamilan. Perempuan yang menggunakan kontrasepsi ini harus mengkonsumsi pil tersebut setiap hari, bahkan pada waktu yang sama setiap harinya.

Pil kontrasepsi merupakan alat kontrol kelahiran yang paling dapat dipercaya dan tetap tidak mengurangi sensasi terhadap pasangan. Keuntungan lain dari kenyamanan ini adalah perempuan bisa tetap mendapatkan siklus menstruasi yang teratur dan bisa diprediksi, meskipun ada juga yang tidak mendapatkan siklus teratur. Kelemahannya adalah hormon yang terkandung dalam pil tersebut seperti estrogen dan progestin dapat menimbulkan efek samping, seperti keinginan seksual yang berubah, mual dan muntah. Perempuan yang merokok sebaiknya tidak mengkonsumsi pil ini karena bisa meningkatkan peluang pengembangan kanker tertentu.

3. Kontrasepsi hormon lainnya
Beberapa perempuan memilih menggunakan pengobatan hormon dengan cara disuntik. Kontrasepsi ini melepaskan hormon dan perlahan ke dalam darah untuk mencegah ovulasi yang bisa mengakibatkan kehamilan. Kekurangan dari kontrasepsi ini adalah bisa menyebabkan iritasi ruam kulit, rasa tidak nyaman dan biasanya menyebabkan kenaikan berat badan.

4. Kontrasepsi lainnya
Dengan menyuruh pasangan laki-laki untuk menarik diri sebelum ejakulasi sehingga mencegah kehamilan. Metode ini tidak mengeluarkan biaya apapun, tidak membutuhkan konsultasi medis dan tidak ada risiko kesehatan apapun, tapi tidak memuaskan untuk pasangan dan berisiko tinggi bagi orang yang tidak bisa mengendalikan dirinya.

Sterilisasi untuk laki-laki dan perempuan yang umumnya operasi nonreversible dan prosedur untuk mencegah kehamilan. Setelah prosedur selesai, maka sangat kecil kemungkinan untuk dapat mempunyai anak. Keuntungan dari prosedur ini adalah bahwa tidak ada memerlukan metode kontrasepsi lagi.

Yang terakhir adalah pantang atau tidak melakukan hubungan seksual. Pantang mungkin satu-satunya metode kontrasepsi di mana keuntungan (100 persen efektif) dan tidak memerlukan biaya sama sekali.

Untuk menentukan alat kontrasepsi apa yang akan digunakan sebaiknya dibicarakan dengan pasangan dan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan. Ini untuk mengurangi ketidaknyamanan dalam melakukan hubungan seksual satu sama lain.

detikhealth.com

- - - - - - - - -

Beware ... Learn Plus Minus Contraceptives


Jakarta, There are various types of contraceptives like condoms, pills, injectable hormones, and other spiral. Sometimes people confuse to use contraception which.

Different contraceptive methods will provide different benefits and also losses in the sense of discomfort and other health risks are also different.

Here are the advantages and disadvantages of contraceptive commonly used as reported by eHow:
1. Barrier contraception
Condoms, diaphgramns, or spiral (IUD) is an example of a barrier contraceptive. The purpose of the three contraceptives are blocking entry of sperm into the ovary that could lead to pregnancy. Among the three devices, the condom is the most inexpensive, easily obtained, can be used anytime and easy to use. However, condoms reduce the comfort of men.

Diaphgramns size is adjusted to the vagina and serves to cover the mouth of the uterus (cervix) to prevent sperm from reaching its destination. The effectiveness of the diaphragm increased significantly when used with spermacidal gel, but sometimes cause skin irritation. Its use also interfere with spontaneity. As for the spiral or intrauterine devices (IUDs) by inserting a tool into the uterus by a gynecologist, contraception is only once installed, but there are women who feel uneasy to use this method.

2. Contraceptive pill
Contraceptive use is also called the oral contraceptive pill, its type is taking pills that contain hormones that can prevent women's ovaries release an egg, preventing pregnancy. Women who use contraceptives should take the pill every day, even at the same time each day.

Contraceptive pill is a means of birth control the most reliable and still not reduce the sensation of your partner. Another advantage of this convenience is a woman can still get regular menstrual cycles and can be predicted, although some are not getting regular cycles. The disadvantage is contained in the pill hormones such as estrogen and progestin can cause side effects, such as sexual desire changes, nausea and vomiting. Women who smoke should not take this pill because it can increase the chances of developing certain cancers.

3. Other hormonal contraceptives
Some women choose to use hormone treatment by injection. Contraception and slowly releases hormones into the bloodstream to prevent ovulation which can result in pregnancy. Lack of contraception is that it can cause irritation of the skin rash, discomfort and usually causes weight gain.

4. Other Contraceptives
By having the male partner to withdraw before ejaculation thus preventing pregnancy. This method does not cost anything, does not require medical consultation and there is no health risk whatsoever, but not satisfactory for high-risk couples and for people who can not control himself.

Sterilization for men and women who generally nonreversible operations and procedures to prevent pregnancy. After the procedure is completed, it is less likely to be able to have a child. The advantage of this procedure is that no longer require contraception method.

The latter is abstinence or no sex. Abstinence may be the only method of contraception in which the profits (100 percent effective) and does not cost at all.

To determine what contraceptive to use should be discussed with partners and consultation with your obstetrician.
This is to reduce the inconvenience of having sexual relations with one another.

Belajar Al-Qur'an Online

Murottal Al-Qur'an

Listen to Quran