Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan, ibu hamil yang menggunakan ponsel dengan intensitas tinggi berisiko melahirkan anak dengan masalah perilaku di kemudian hari. Kondisi semakin buruk jika anak juga terbiasa menggunakan ponsel sejak dini.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat ini melibatkan sekitar 100 ribu wanita hamil. Penelitian yang bertujuan melacak kesehatan anak dalam 'jangka panjang' ini dilakukan dua tahap, 1996 dan 2002.
Dalam setiap penelitian, para ibu memberikan informasi secara rinci tentang gaya hidup mereka, faktor makanan, serta lingkungan, selama dan setelah kehamilan. Termasuk penggunaan ponsel selama kehamilan.
Seperti dikutip dari Times of India, mereka juga memberi informasi terkait kesehatan dan perilaku anak ketika menginjak usia tujuh tahun. Termasuk intensitas dan masa awal anak menggunakan ponsel.
Hasilnya, terjadi peningkatan paparan ponsel pada ibu hamil dan anak usia tujuh tahun saat membandingkan penelitian 1996 dan 2002.
Pada 1996, sebanyak 30 persen anak tujuh tahun menggunakan ponsel, dan 10 persen anak yang terpapar ponsel sejak dalam kandungan. Sedangkan pada 2002, jumlahnya meningkat menjadi 35 persen anak tujuh tahun pengguna ponsel, dan 17 persen anak terpapar ponsel sejak masih dalam kandungan.
Analisis selanjutnya menyimpulkan bahwa 50 persen anak yang terpapar telepon seluler sejak di dalam kandungan dan setelah lahir memiliki kecenderungan masalah perilaku.
Kecenderungan sama juga dialami 40 persen anak yang menerima paparan ponsel hanya saat di dalam kandungan. Dan, 20 persen anak yang menerima paparan ponsel hanya setelah lahir. Simpulan tersebut setelah peneliti melibatkan sejumlah faktor penting yang memengaruhi perilaku anak.
"Meskipun terlalu dini untuk menginterpretasikan hasil ini sebagai kausal, kami khawatir bahwa paparan awal ponsel bisa membawa risiko, yang akan menjadi masalah perhatian kesehatan yang luas untuk penggunaan teknologi ini,” kata para peneliti.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat ini melibatkan sekitar 100 ribu wanita hamil. Penelitian yang bertujuan melacak kesehatan anak dalam 'jangka panjang' ini dilakukan dua tahap, 1996 dan 2002.
Dalam setiap penelitian, para ibu memberikan informasi secara rinci tentang gaya hidup mereka, faktor makanan, serta lingkungan, selama dan setelah kehamilan. Termasuk penggunaan ponsel selama kehamilan.
Seperti dikutip dari Times of India, mereka juga memberi informasi terkait kesehatan dan perilaku anak ketika menginjak usia tujuh tahun. Termasuk intensitas dan masa awal anak menggunakan ponsel.
Hasilnya, terjadi peningkatan paparan ponsel pada ibu hamil dan anak usia tujuh tahun saat membandingkan penelitian 1996 dan 2002.
Pada 1996, sebanyak 30 persen anak tujuh tahun menggunakan ponsel, dan 10 persen anak yang terpapar ponsel sejak dalam kandungan. Sedangkan pada 2002, jumlahnya meningkat menjadi 35 persen anak tujuh tahun pengguna ponsel, dan 17 persen anak terpapar ponsel sejak masih dalam kandungan.
Analisis selanjutnya menyimpulkan bahwa 50 persen anak yang terpapar telepon seluler sejak di dalam kandungan dan setelah lahir memiliki kecenderungan masalah perilaku.
Kecenderungan sama juga dialami 40 persen anak yang menerima paparan ponsel hanya saat di dalam kandungan. Dan, 20 persen anak yang menerima paparan ponsel hanya setelah lahir. Simpulan tersebut setelah peneliti melibatkan sejumlah faktor penting yang memengaruhi perilaku anak.
"Meskipun terlalu dini untuk menginterpretasikan hasil ini sebagai kausal, kami khawatir bahwa paparan awal ponsel bisa membawa risiko, yang akan menjadi masalah perhatian kesehatan yang luas untuk penggunaan teknologi ini,” kata para peneliti.
• VIVAnews