Clock By Blog Tips

Thursday, March 3, 2011

Waspadalah..... Efek Buruk Ponsel Bagi Ibu Hamil & Anak


Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan, ibu hamil yang menggunakan ponsel dengan intensitas tinggi berisiko melahirkan anak dengan masalah perilaku di kemudian hari. Kondisi semakin buruk jika anak juga terbiasa menggunakan ponsel sejak dini.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Epidemiologi dan Kesehatan Masyarakat ini melibatkan sekitar 100 ribu wanita hamil. Penelitian yang bertujuan melacak kesehatan anak dalam 'jangka panjang' ini dilakukan dua tahap, 1996 dan 2002.

Dalam setiap penelitian, para ibu memberikan informasi secara rinci tentang gaya hidup mereka, faktor makanan, serta lingkungan, selama dan setelah kehamilan. Termasuk penggunaan ponsel selama kehamilan.

Seperti dikutip dari Times of India, mereka juga memberi informasi terkait kesehatan dan perilaku anak ketika menginjak usia tujuh tahun. Termasuk intensitas dan masa awal anak menggunakan ponsel.

Hasilnya, terjadi peningkatan paparan ponsel pada ibu hamil dan anak usia tujuh tahun saat membandingkan penelitian 1996 dan 2002.

Pada 1996, sebanyak 30 persen anak tujuh tahun menggunakan ponsel, dan 10 persen anak yang terpapar ponsel sejak dalam kandungan. Sedangkan pada 2002, jumlahnya meningkat menjadi 35 persen anak tujuh tahun pengguna ponsel, dan 17 persen anak terpapar ponsel sejak masih dalam kandungan.

Analisis selanjutnya menyimpulkan bahwa 50 persen anak yang terpapar telepon seluler sejak di dalam kandungan dan setelah lahir memiliki kecenderungan masalah perilaku.

Kecenderungan sama juga dialami 40 persen anak yang menerima paparan ponsel hanya saat di dalam kandungan. Dan, 20 persen anak yang menerima paparan ponsel hanya setelah lahir. Simpulan tersebut setelah peneliti melibatkan sejumlah faktor penting yang memengaruhi perilaku anak.

"Meskipun terlalu dini untuk menginterpretasikan hasil ini sebagai kausal, kami khawatir bahwa paparan awal ponsel bisa membawa risiko, yang akan menjadi masalah perhatian kesehatan yang luas untuk penggunaan teknologi ini,” kata para peneliti.




• VIVAnews 

Waspadalah.....Kelebihan Garam Picu Serangan Jantung


Masakan memang akan terasa hambar bila tak dibubuhi garam. Tapi hati-hati, garam bisa mengancam jiwa Anda bila berlebihan mengonsumsinya.

Menurut penelitian ilmuwan di Australia, kelebihan garam pada makanan berisiko menyebabkan aliran darah pada arteri utama terhambat. Hanya dalam waktu 30 menit pembuluh darah diperkirakan akan kaku. Kemudian, kondisi ini akan berpengaruh pada sistem kerja jantung.

“Jenis kerusakan pada aliran darah dianggap sebagai tanda sangat awal dari penyakit jantung. Setiap kali Anda makan makanan asin Anda mengubah fungsi dari sel-sel baris arteri Anda," kata Profesor Graham MacGregor, seperti dikutip dari Daily Mail.

Selain berpengaruh pada peningkatan risiko serangan jantung, kelebihan garam juga dikaitkan dengan risiko stroke, penyakit ginjal, osteoporosis, dan kanker perut.

Porsi ideal konsumsi garam yang aman bagi kesehatan, tidak lebih dari 6 gram per hari. Tetapi, mayoritas orang diperkirakan mengonsumsi lebih dari 8 gram sehari. Di beberapa negara maju, satu dari dua pasien yang meninggal dunia akibat gangguan atau serangan jantung, mengasup garam rata-rata 8-12 gram sehari.

Sebaliknya, menurut penelitian, bila asupan garam dikurangi setiap hari, hal ini akan memangkas risiko terkena stroke sampai 22 persen dan serangan jantung sampai 16 persen..




• VIVAnews 

Waspadalah.....Wanita Perokok Terancam Kanker


Menurut hasil penelitian baru, wanita yang sudah memasuki tahap "post-menopausal" atau menopause yang mempunyai kebiasaan merokok atau dulunya seorang perokok, mempunyai risiko yang lebih tinggi untuk menderita kanker payudara.
Para pakar Amerika melakukan penelitian itu, yang dimuat dalam edisi terbaru "British Medical Journal."

Penelitian itu mengamati kehidupan 80 ribu orang wanita Amerika yang berusia antara 50 dan 79 tahun. Menurut penelitian tersebut, wanita yang merokok menghadapi 16 persen risiko yang lebih besar terkena kanker payudara dibanding wanita yang tidak pernah merokok.

Sementara wanita yang dulunya perokok tetapi menghentikannya, masih mempunyai risiko 9 persen lebih tinggi.
Penelitian itu juga mengatakan kemungkinan risiko kanker payudara meningkat bagi wanita menopause yang merupakan perokok pasif, atau yang lama berada dalam ruangan di mana ia menghirup asap rokok tangan kedua.

Selama ini para pakar medis sudah lama memperdebatkan hubungan antara merokok dan kanker payudara, di mana berbagai penelitian menunjukkan berbagai macam hasil. 
 
 
 
 
PRLM

Wednesday, March 2, 2011

Waspadalah.....Jarak Kehamilan yang Dekat Tingkatkan Risiko Autisme


Penyebab autisme hingga kini belum terpecahkan. Sebuah penelitian baru menyebutkan waktu kelahiran berperan dalam autisme. Kedekatan dalam jarak lahir dengan saudara kandung tertua cenderung terdiagnosa autisme.

Dalam sebuah artikel di jurnal Pediatric, anak kedua yang dikandung dalam setahun kelahiran saudara mereka yang lebih tua, tiga kali lebih mungkin terdiagnosa autisme daripada saudara yang dikandung dalam waktu lebih dari tiga tahun, setelah saudara mereka dilahirkan.

Peneliti melihat catatan bayi yang lahir di California antara tahun 1992 dan 2002 dan meneliti kemungkinan autisme lebih dari 660.000 anak-anak yang kedua. Mereka menemukan, kehamilan yang lebih lanjut, cenderung lebih rendah berisiko autisme pada anak kedua jika jaraknya lebih dari tiga tahun.

Dibandingkan dengan anak yang dikandung lebih dari tiga tahun setelah saudara tertua mereka dilahirkan, anak yang dikandung 12 bulan hingga 23 bulan setelah kelahiran sebelumnya, dua kali lebih mungkin terdiagnosa autisme dan anak yang dikandung setelah 24 bulan hingga 35 bulan adalah satu hingga seperempat lebih mungkin terdiagnosa.

Penulis penelitian ini mengaku tidak tahu mengapa waktu kehamilan dan autisme dihubungkan, tetapi mereka menyarankan beberapa faktor yang mungkin dapat disalahkan, meskipun mereka tidak mengujinya. Beberapa penyebab yang dimungkinkan adalah tingkat nutrisi yang habis, seperti folat dan besi, dan tingkat stres yang lebih tinggi. Hasil yang dicatat berat lahir rendah, kelahiran prematur, dan usia orangtua, artikel itu mengatakan.

Temuan ini sangat penting karena jumlah bayi yang lahir dalam waktu dua tahun dari saudara mereka meningkat, naik dari 11 persen pada tahun 1992 menjadi 18 persen pada tahun 2002.



Liputan6

Waspadalah.....Penyakit Gangguan Makan yang Aneh


Pernahkah Anda melihat orang yang makan makanan aneh seperti tanah, pasir, kapur, puntung rokok, lampu, bulu bahkan kotoran binatang. Bisa jadi orang itu menderita Pica, penyakit pola makan yang aneh.


Pica biasa terjadi pada anak-anak, ibu hamil dan orang dewasa. Penderita Pica biasanya mengonsumsi makanan yang tidak masuk akal. Pica sering terjadi pada anak-anak dan juga orang dewasa.

Sebanyak 10 hingga 32 persen anak-anak usia 1-6 tahun punya kebiasaan makan yang aneh ini. Tak hanya anak-anak, Pica juga bisa terjadi pada ibu hamil, terutama yang mengalami gangguan psikologis. Pica juga terjadi pada orang dewasa yang sedang diet, ketagihan tekstur tertentu pada mulutnya atau yang punya masalah sosial atau ekonomi.

Penyebabnya hingga kini masih belum diketahui dengan jelas. Tapi beberapa peneliti menduga kurangnya zat besi dan anemia memicu pola makan tersebut. Penderita Pica biasanya sering makan tanah, pasir, daun, batu, kapur, puntung rokok, lampu, pensil, besi, es, cat, tanah liat, bulu binatang, lumpur bahkan kotoran binatang.


Penyakit Pica tidak ada tanda maupun gejalanya. Satu-satunya cara untuk mengetahuinya adalah dengan melakukan tes darah guna mengetahui kandungan besi dan seng. Meskipun anak-anak memang sering memasukkan semua benda ke dalam mulutnya, tapi orang tua harus waspada dan curiga jika hal itu menjadi kebiasaan.

Untuk menyembuhkan penderita Pica, dibutuhkan penanganan secara keseluruhan, meliputi pendidikan perilaku yang benar, lingkungan yang mendukung dan pendekatan keluarga. Pemberian hukuman juga cukup efektif untuk mengatasi penderita Pica. Penderita Pica butuh sosok terapis, psikolog atau psikiater yang bisa mengatasi masalah psikologisnya.

Penggunaan obat-obatan hanya diperlukan jika penderita Pica sudah mengalami gangguan atau penyakit mental. Pada beberapa kasus, ketidaknormalan pola makan ini biasanya hilang beberapa bulan dan sembuh dengan sendirinya. Namun pada kasus lainnya, penyakit ini bisa bertahan hingga usia remaja atau dewasa, apalagi jika sudah mengalami gangguan mental.

Komplikasi yang sering terjadi diantaranya yaitu infeksi, masalah pencernaan, keracunan dan malnutrisi.

Beberapa budaya percaya bahwa dengan memasukkan benda apapun ke dalam mulut akan menghasilkan kekuatan magis ke dalam tubuhnya. Beberapa studi memang menunjukkan bahwa anak-anak yang makan tanah liat lebih baik dalam mengatasi gejala morning sickness pada saat dewasa.

Mengenal lebih dekat apa itu Pica ?
  • Pica adalah pengunyahan substansi yang tidak boleh dimakan, seperti rambut, serangga, atau potongan cat (di tembok) dan secara langsung mempengaruhi anak yang sangat muda dan mereka yang menderita retardasi mental.
  • Seorang bayi atau anak-anak yang memakan substansi yang tidak boleh dimakan dan tidak bernutrisi dalam perode 1 bulan atau lebih lama dapat memiliki masalah yang lebih serius (Linscheid & Murphy, 1999)
  • Anak-anak penderita pica tetap tertarik untuk memakan makanan biasa (normal), namun mereka tetap mengkonsumsi benda yang tidak boleh dimakan
  • Gangguan ini berawal selama masa bayi dan berakhir dalam beberapa bulan, pada saat ia memutuskan untuk tidak emlakukannya lagi atau dengan bantuan yaitu dengan menambahkan stimulasi pada bayi dan meningkatkan kondisi lingkungan.
  • Pada individu dengan retardasi mental, pica dapat berlangsung sampai masa remaja sebelum akhirnya berkurang secara gradual.
Prevalensi dan perkembangan
  • Pica lebih umum terjadi pada anak-anak dan orang dewasa yang berada di suatu institusi, terutama orang dengan kerusakan parah dan retardasi mental (Matson & Bamburg, 1999)
  • Di antara anak-anak dan orang dewasa dengan ketidakmampuan intelektual, kelaziman pica memiliki range dari 0,3 %-14,4% dalam komunitas, dan 9%-25% dalam institusi (Ali, 2001).
  • Derajad keparahan berkaitan dengan derajad deprivasi lingkungan dan retardasi mental pada penderitaan individu yang didapat dari bentuk pica yang lebih ekstrim.
Penyebab dan perlakuan
  • Menurut sejarah, pica seringkali dipicu oleh trend dan tekanan social yang serupa dengan yang mempengaruhi body image dan penampilan sekarang.
  • Selama abad 18 dan 19, para gadis seringkali memakan limau, batu bara, cuka, dan kapur, karena substansi ini dipercaya dapat menghasilkan warna kulit pucat yang sedang trend waktu itu (Parry-Jones & Parry-Jones, 1994).
  • Pica dapat muncul selama 1 atau 2 tahun kehidupan.
  • Penderita pica secara tipikal memiliki stimulasi yang kurang pada lingkungan rumah mereka dan juga kurang diawasi.
  • Karena resiko keracunan atau penghalanagn dalam usus mereka, pica dapat menjadi sangat serius dan merupakan masalah substansial untuk kelompok bayi dan anak-anak tersebut (Linscheid & Murphy, 1999;Woolston, 1991)
  • Peneliti mencurigai dan pada beberapa kasus menemukan bahwa kekurangan vitamin atau mineral diantara penderita pica, walaupun tidak ada abnormalitas biologis spesifik yang menunjukkan hubungan sebab-akibat dengan gangguan ini (Vyas & Chandra, 1984)
  • Tidak ada bukti, kecuali pada kasus retardasi mental, dimana factor genetic memainkan peranan pada etiologi dari gangguan ini.
  • Pica pada masa kanak-kanak membentuk factor resiko untuk perkembangan bulimia di masa remaja.
  • Kebanyakan intervensi klinis untuk anak penderita pica menekankan prosedur operant conditioning, dimana perawat ditunjukkan bagaimana me-reinforce anak untuk tingkah laku yang diharapkan seperti mengeksplor kamar atau bermain dengan objek.
  • Bentuk positif dari perhatian, termasuk tersenyum, tertawa, dan mengelitik, menyediakan stimulasi tambahan dan menguntungkan, karena gangguan ini sering berkaitan dengan interaksi yang tidak cukup baik dengan perawat (L. burke & smith, 1999). Perawat juga diajarkan untuk menjaga lingkungan anak tetap rapid an memindahkan atau menyimpan substansi berbahaya dengan aman.



detik & psychemate.blogpsot

Waspadalah.....Konsumsi Ikan Asin Secara Berlebihan Picu Kanker Nasofaring


Konsumsi ikan asin berlebih ternyata menjadi penyebab kanker nasofaring. Hal ini tecermin dari masyarakat China Selatan yang sebagian besar penduduknya adalah nelayan dan hampir setiap hari makan ikan asin, ternyata angka kejadian kanker nasofaring sangat tinggi. Di China Selatan sebanyak 40 hingga 50 orang di antara 100 ribu penduduknya menderita kanker nasofaring. Sementara di Eropa hanya 1 di antara 100 ribu penduduk yang terkena kanker nasofaring.

“Di China, penyakit ini sudah dianggap biasa seperti halnya sakit flu yang banyak diidap orang. Tinggal disembuhkan saja dengan pergi ke dokter,” ujar Budianto Komari dari KSMF THT RS Kanker Dharmais dalam acara penyuluhan ilmiah untuk awam “Diagnosa & Penatalaksanaan Karsinoma Nasofaring” di RS Kanker Dharmais, Jakarta, pekan lalu. Setelah diteliti oleh para pakar di China, ternyata pencetus utama kanker yang menyerang rongga hidung itu adalah nitrosamin yang terkandung di dalam ikan asin.


Nitrosamin menyebabkan virus Epstein-Barr yang merupakan penyebab utama kanker nasofaring (kanker tenggorokan atau THT) menjadi aktif membentuk sel kanker. Nitrosamin ini tidak diberikan langsung pada proses pengawetan ikan namun muncul saat proses pengasinan. Saat proses pengasinan dan penjemurannya, sinar matahari bereaksi dengan nitrit (hasil perombakan protein) pada daging ikan, sehingga membentuk senyawa yang disebut nitrosamin.

“Nitrosamin ini pencetus utama kanker nasofaring, namun tidak hanya ada di ikan asin, karena ada juga pada makanan yang diawetkan,” kata Budi lebih lanjut. Menurut Budi, virus Epstein- Barr terdapat di udara bebas dan terdapat di mana saja. Virus ini masuk saat proses bernapas dan tidur di dalam nasofaring. Hanya saja tidak semua akan menjadi kanker, virus ini akan tetap “tidur” di nasofaring jika tidak dipicu faktor-faktor tertentu seperti polusi udara.


Selain ikan asin, mediator lain yang juga bisa ikut menimbulkan kanker nasofaring adalah lingkungan dengan ventilasi yang kurang baik, pembakaran dupa, kontak dengan zat karsinogen seperti pada pekerja pabrik bahan kimia, ras, dan keturunan. Budianto tidak melarang orang mengonsumsi ikan asin. Namun konsumsi jangan dilakukan dengan intensitas tinggi. “Kalau sekali-kali makan ikan asin tidak apa-apa. Tapi jangan sering-sering, jangan tiap hari.

Terpenting adalah makan dengan variasi dan terutama menyantap makanan segar, gado-gado misalnya. Jangan terlalu sering makan makanan awetan atau kalengan,” jelas Budi. Sementara Aru Sudoyo, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) mengatakan kalau ditambah dengan nasi panas yang masih mengepul, maka uap-uap nasi itu akan membawa nitrosamin ke pori-pori kulit khususnya daerah mulut, leher dan tenggorokan.

Bila terlalu sering makan ikan asin ditambah nasi panas bisa memicu kanker nasofaring (kanker tenggorokan atau THT) dalam kurun waktu lama. Kanker nasofaring timbul jika kekebalan tubuh rendah. Karena itu, Aru menyarankan anak-anak untuk tidak mengonsumsi ikan asin karena kekebalan tubuhnya masih rendah. Jika dari kecil sudah sering makan ikan asin maka ketika dewasa lebih rentan terkena kanker nasofaring. 




Koran Jakarta

Waspadalah.....Kurang Air, Buruk Bagi Kesehatan Tubuh dan Jiwa


Apakah Anda pernah merasa daya ingat menurun, atau tubuh lebih mudah lelah? Jika Anda perempuan, ditambahi keluhan rasa sakit kepala, mudah tersinggung, dan gampang marah? Kalau ya, bisa jadi tubuh sedang mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan. Baru-baru ini, dua pakar hidrasi dari Amerika, Lawrence E Armstrong dan Harris R Lieberman mengumumkan hasil studinya terhadap 26 pria dan 25 wanita sehat. Masing-masing diuji coba dengan latihan fisik dengan alat/ mesin untuk berlari atau berjalan di tempat (treadmill). Lalu, dihitung apa perubahan yang mereka alami ketika mengalami penurunan cairan tubuh. Penelitian yang dilakukan dalam rentang waktu 2007 hingga 2009 itu menemukan perempuan lebih rentan terkena dehidrasi.

Di tingkat 1,3 persen saja sudah mengalami banyak perubahan negatif. Di antaranya: mudah bingung, lelah, gampang marah dan tersinggung, kurang konsentrasi, serta sakit kepala. Sementara untuk kaum pria, dampak dehidrasi terasa saat berkurang cairan di tingkat 1,5 persen, dengan tanda-tanda menurunnya kewaspadaan dan daya ingat serta mulai terasa capek dan lelah. Penelitian Armstrong mengingatkan studi yang pernah disampaikan Guru Besar bidang gizi dari Institut Pertanian Bogor, Hardinsyah. Mengutip penelitian The Indonesian Hydration Study (Thirst) terhadap 120 sampel di Jakarta, Surabaya, Makasar, Lembang, Malang, dan Malino, terungkap separo orang dewasa dan remaja di Indonesia mengalami dehidrasi ringan kronis.

“Penelitian-penelitian mutakhir, mengindikasikan bahwa kurangnya asupan cairan, khususnya air memunyai efek pada tubuh, dari yang ringan hingga berat,” ungkap spesialis gizi klinik Luciana Sutanto, pada sela dialog yang mengulas “Dampak Dehidrasi Ringan terhadap Kinerja, Kognitif, dan Mood” di Jakarta, Rabu (9/2). Oleh karenanya, kata anggota Perhimpunan Dokter Gizi Medik (PDGM) itu, setiap orang mestinya mewaspadai dehidrasi bahkan di tingkat ringan sekalipun. Kehilangan air hingga 20 persen bisa berakibat lebih fatal. “Faktanya, banyak orang yang abai ketika rasa haus datang, sehingga tidak menyadari tubuh mengalami kekurangan cairan.

Apalagi, jika orang lebih menyenangi minuman seperti teh atau kopi,” ujar Luciana. Kasus itu tidak hanya terjadi di Indonesia. Menurut pakar gizi dari Universitas Indonesia Saptawati Bardosono, saat ini sejumlah negara di dunia sedang mengalami masalah dehidrasi ringan kronik. Itu diakibatkan gangguan mekanisme rasa haus, kurang menyukai air minum mineral, dan kebiasaan mengonsumsi diuretika alamiah (kafein dan alkohol). “Bagaimanapun, minuman seperti teh dan kopi, meski sama-sama cairan, tidak bisa sepenuhnya menggantikan air minum,” tambah dia.

Luciana dan Saptawati merupakan dokter ahli gizi dan nutrisi yang turut hadir memaparkan beberapa alasan untuk publik agar mewaspadai bahaya dehidrasi ringan. Dalam gelaran yang diusung PDGMI Jaya, Aqua Danone serta difasilitasi Eugenia Communications itu, kedua pakar gizi itu memberikan sejumlah gambaran detail termasuk dari kajian medis. Dehidrasi, ungkap Saptawati, kadang memang tidak terasa tapi organ tubuh secara otomatis bekerja mengatasinya. Namun, bila dibiarkan terus menerus, (tidak segera minum air putih), ia bakal menjadi kronik dan berbahaya.

Studi Dehidrasi

Selain studi yang dilakukan Armstrong di atas, ada dua studi tentang dehidrasi lain yang berkaitan. Studi pertama dilakukan Danone Research (2010) yang menguraikan bagaimana dampak dehidrasi ringan terjadi terhadap perempuan, serta penelitian University of Connecticut (sedang berjalan-2012) tentang bagaimana suasana hati (mood) perempuan berubah kalau diberi air berlebih. “Perempuan, karena faktor hormonal menjadi lebih rentan dan mudah terkena dampak dehidrasi ringan,” ujar Saptawati menambahkan. Dalam studi kedua, penelitian fokus pada 20 perempuan yang setiap harinya sudah terbiasa meminum air cukup yakni dua sampai tiga liter sehari.

Mereka diuji coba untuk merasakan ketika tidak diberi pasokan air minum seharian. Dampaknya, pukul delapan pagi, sudah mulai merasa hari yang berbeda dari biasanya. Menjelang siang, mulai mengantuk, diikuti kebingungan saat jarum jam menunjukkan dua siang. Lalu, mulai terasa lelah, sulit konsentrasi, dan gampang marah. Dari dua studi yang dilakukan tersebut, tampak jelas dehidrasi ringan memberi dampak negatif pada performa (kinerja), tapi juga pada kognitif dan suasana hati. Untuk kognitif, di antaranya akan berpengaruh pada kewaspadaan, daya ingat dan respons yang lamban bila diberi pertanyaan. Sementara, untuk suasana hati, biasanya akan terasa stres, depresi, atau tegang.

“Gangguan kognisi biasanya berasal dari dampak dehidrasi terhadap tiga organ, di dalam sel, di luar sel serta pembuluh darah,” papar Saptawati. Dalam tingkat lebih berat, kekurangan cairan tubuh juga bisa membuat aliran darah tidak lancar. Ini akan berdampak tersumbatnya dinding pembuluh darah kecil dan sekiranya sampai menganggu otot jantung, akan bisa memicu seseorang kena serangan jantung. Ilustrasi ini bisa jadi untuk organ tubuh yang lain, dan air sangat berperan penting bagi hampir setiap organ tubuh. Semua dampak tersebut sangat erat kaitan dengan pentingnya peran air di dalam tubuh. Seperti yang ditekankan Luciana, selain mengatur suhu tubuh, air memiliki banyak fungsi lain.

Di antaranya, berfungsi untuk melembapkan jaringan mulut, mata, dan hidung, melindungi organ, dan jaringan tubuh. Air juga berfungsi membantu mencegah konstipasi, membantu melarutkan mineral dan zat gizi sehingga dapat dimanfaatkan tubuh. Selain itu, air berperan sebagai pelumas sendi, meringankan beban ginjal dan hati dengan melarutkan sisa-sisa metabolisme. “Dengan perannya yang sangat penting itulah, maka setiap orang seyogianya tidak kekurangan pasokan cairan tubuh, jangan sampai air yang masuk tidak seimbang dengan yang keluar (keringat dan sebagainya),” tegas Luciana.

Dokter spesialis gizi klinik itu menambahkan, kebutuhan air setiap orang sangat berkaitan dengan usianya. Makin tua seseorang kebutuhan air makin menurun karena organ dan sistem metabolisme yang juga mulai berkurang. “Ketika dibilang kita wajib minum dua liter sehari atau minimal delapan gelas, karena sesuai dengan kebutuhan orang dewasa 35ml per kilogram berat badan,” papar Luciana. Jika kurang dari kebutuhan minimal tersebut, lanjut dia, maka imbang air akan negatif dan membuat timbulnya rasa haus.

Jika dibiarkan terus, cairan tubuh berkurang dan mengalami dehidrasi. “Iya, tubuh akan memprosesnya secara otomatis, namun bila dibiarkan terus, sistem kerja organ yang lain akan terganggu dan memberi dampak yang tidak baik untuk tubuh,” tegas Luciana.




Koran Jakarta

Tuesday, March 1, 2011

Waspadalah.....Pornografi Bikin Kebiasaan Masturbasi Pria Naik 500 Persen


Internet membuat pornografi lebih mudah diakses dan sering memicu pria melakukan masturbasi. Bahkan konselor seksualitas menyatakan bahwa kecanduan pornografi dapat membuat kebiasaan masturbasi pria meningkat hingga 500 persen dari biasanya.

Kebiasaan masturbasi yang berlebihan ini akhirnya dapat membuat pria terlalu lelah yang berakibat pria enggan untuk melakukan hubungan seksual dengan pasangannya yang nyata.

"Pornografi bisa membuat pria melakukan masturbasi 50 hingga 500 persen lebih sering ketimbang biasanya (masturbasi tanpa melihat film porno)," jelas Ian Kerner, seorang konselor seksualitas dan penulis terlaris New York Times, dilansir CNN, Senin (28/2/2011).

Jadi, bila seorang pria biasa melakukan masturbasi sehari sekali, pornografi membuatnya masturbasi 2 sampai 3 kali sehari, atau jika biasanya hanya 3 kali seminggu menjadi 15 kali seminggu.

Jika masih berstatus lajang dan berusia 17 tahun, lanjut Kerner, kondisi tersebut mungkin tidak menimbulkan masalah yang berarti. Namun bila pria sudah berusia 40 tahun, itu akan menjadi masalah yang nyata.

"Beberapa pria mungkin masih merasa memiliki mental seperti berusia 17 tahun, tetapi mereka tak bisa berhubungan seks seperti itu. Tubuh mereka telah berubah," jelas Ian Kerner.

Selain kecanduan pornografi, ada kondisi-kondisi tertentu dapat membuat pria malas atau bahkan kehilangan minat untuk bercinta.

Berikut beberapa faktor yang membuat pria enggan diajak bercinta, yaitu:

1. Faktor biologis
Ada banyak kemungkinan penyebab fisik hilangnya hasrat seksual laki-laki, antara lain penyakit jantung, mengonsumsi antidepresan, mengonsumsi alkohol atau obat-obatan, atau rendahnya tingkat testosteron. Kondisi ini bisa menjadi masalah yang serius dan sebaiknya segera mencari bantuan dokter.

2. Faktor emosional
Gairah seks pria seringkali berhubungan erat dengan harga dirinya. Stres, perlambatan ekonomi, masalah pekerjaan, kekhawatiran keuangan dan depresi seringkali dapat menyebabkan libido (gairah seksual) rendah.

3. Faktor hubungan dengan pasangan
Perasaan seperti marah, kebencian dan ketidakpuasan seringkali menjadi malapetaka di kehidupan seks seorang pria dengan pasangannya, meski tidak selalu menenggelamkan libido.

Apa yang terjadi di luar kamar tidur dapat mempengaruhi apa yang terjadi di kamar tidur. Dan ketika laki-laki bosan dalam hubungannya, ia cenderung bosan di kamar tidur.




detik

Monday, February 28, 2011

Waspadalah.....Obat Palsu Ada di Mana-mana


Obat palsu bagaikan fenomena gunung es, hanya tampak permukaannya namun tak pernah diketahui berapa banyak yang beredar. Peredarannya juga sulit dikontrol, bisa menyusup ke mana saja termasuk di rumah sakit dan praktik dokter.

Obat palsu didefinisikan sebagai obat yang diproduksi oleh pihak-pihak yang tidak memiliki kewenangan. Tujuannya jelas untuk mencari untung, sementara faktor keamanan dan kemanjurannya tidak ada yang bisa menjamin.

"Untungnya pasti besar. Karena peredarannya ilegal, pembuat obat palsu tidak perlu mikir biaya marketing karena bisa 'ndompleng' obat aslinya," ujar Parulian Simanjuntak, direktur eksekutif International Pharmaceutical Manufacturers Group (IPMG) dalam acara media tour di pabrik Sanofi Aventis, Pulo Mas Jakarta, Senin (28/2/2011).

Parulian menambahkan, sebagian besar obat palsu memang beredar di pasar ilegal. Di Jakarta misalnya, orang mengenal Pasar Pramuka sebagai pusat peredaran obat-obat palsu yang tidak jelas asal usulnya.

Oleh karena itu, salah satu upaya antisipasi agar tidak salah membeli obat palsu adalah dengan membelinya di apotek. Menurut Parulian, jalur distribusi di apotek cukup ketat karena harus melalui distributor yang terpercaya seringga lebih terjamin keamanannya.

Meski demikian, Parulian mengakui bahwa tidak menutup kemungkinan obat palsu bisa menyusup ke jalur distribusi yang resmi. Menurutnya obat palsu bisa saja masuk ke instalasi farmasi rumah sakit dan tempat praktik dokter.

Mengenai jumlah obat palsu yang beredar di Indonesia saat ini, Parulian juga enggan menduga-duga. Menurutnya, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sekalipun akan sulit mengungkap jumlahnya secara pasti.

"Kalau tahu berapa banyak obat palsu yang beredar, logikanya kita juga bisa mengungkap dari mana obat itu berasal," tambah Parulian.

Yang terpenting menurut Parulian, pasien atau konsumen bisa menghindari obat palsu dengan tidak membeli obat hanya karena harganya lebih murah. Pastikan obat hanya dibeli di tempat resmi, misalnya di apotek.




detik

Waspadalah.....Perempuan yang Sering Migrain Punya Bakat Gemuk


Waspadai jika punya anak perempuan yang sering migrain di usia dini. Kelak ketika tumbuh dewasa, anak itu cenderung lebih gemuk dibandingkan teman sebayanya. Penelitian membuktikan, migrain erat hubungannya dengan kegemukan pada wanita.

Diduga, migrain atau sakit kepala sebelah dapat memicu perubahan pola makan pada anak perempuan. Perubahan itu terjadi karena migrain biasanya disertai juga dengan gejala mual dan muntah, yang sesudah itu akan segera diikuti dengan rasa lapar.

Makin sering anak perempuan mengalami migrain, pola makan juga akan makin terpengaruh dalam arti menjadi lebih banyak makan. Lama kelamaan, anak tersebut lebih rentan menjadi gemuk karena pola makannya berbeda dengan anak perempuan yang tidak atau lebih jarang mengalami migrain.

Dugaan ini dibuktikan dalam penelitian Michelle A Williams dari University of Washington. Penelitian tersebut menyimpulkan, 4 dari 10 remaja putri berusia 18 tahun yang sering mengalami migrain punya berat badan rata-rata 10 kg lebih berat dibanding remaja lainnya.

Selain membuktikan bahwa migrain mempengaruhi risiko kegemukan, penelitian ini juga mengungkap hal yang sebaliknya yakni kegemukan juga mempengaruhi migrain. Buktinya, migrain menyerang 1 dari tiap 4 penderita obesitas sementara pada wanita normal hanya menyerang 1 dari tiap 6 orang.

"Dibandingkan pada wanita dengan berat badan normal, migrain lebih sering menyerang wanita yang mengalami obesitas," ungkap Williams dalam laporannya di jurnal Headache baru-baru ini, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (27/2/2011).

Hubungan antara migrain dengan kegemukan juga pernah diteliti sebelumnya pada tahun 2009. Ketika itu disimpulkan, migrain pada anak perempuan lebih cepat sembuh jika pengobatan yang diberikan disertai juga dengan diet atau program menurunkan berat badan.




detik

Waspadalah.....Pria Rentan Impotensi Jika Kenal Pornografi Terlalu Dini


Sesuai peringatan di sampul kemasannya, film porno memang khusus untuk orang dewasa. Pada pria, terlalu dini mengenal pornografi risikonya bisa impoten saat dewasa. Paling tidak bisa kehilangan gairah seks atau disebut Sexual Anorexia.

Istilah anoreksia di sini mirip dengan gangguan pola makan yang ditandai dengan hilangnya nafsu makan. Bedanya pada sexual anorexia atau anoreksia seksual. bukan nafsu makan yang hilang melainkan nafsu birahi atau dorongan naluriah untuk melakukan hubungan seksual.

Salah satu pemicunya adalah kecanduan pornografi terutama sejak usia terlalu muda, dimulai pada masa-masa awal pubertas. Dampaknya baru dirasakan saat dewasa, yakni sekitar usia 20-an tahun yang seharusnya menjadi masa-masa keemasan dalam kehidupan seksual seorang pria.

"Dimulai dengan berkurangnya ketertarikan terhadap film porno, lalu diikuti turunnya gairah seks dalam kehidupan nyata. Dampak terburuknya adalah ketidakmampuan untuk mengalami ereksi," ungkap Carlo Foresta, pakar seskologi dari Societa Italiana di Andrologia Medica (SIAM).

Dalam pertemuan tahunan yang digelar baru-baru ini di Italia, SIAM mengungkap bahwa 7,8 juta dari 27 juta pengguna internet di Italia atau sekitar 28,9 persen merupakan pengakses rutin situs porno. Dikutip dari Lifeinitaly, Minggu (27/2/2011), 73 persen dari angka tersebut berjenis kelamin laki-laki.

Jika dikelompokkan berdasarkan usia, 3,9 persen pria mulai kecanduan pornografi sejak usia di bawah 13 tahun dan 5,9 persen pada usia 14-18 tahun. Kelompok yang mulai kecanduan pornografi sejak usia belasan tahun inilah yang paling banyak mengalami anoreksia seksual di usia 20-an tahun.

Penelitian serupa juga pernah dilakukan di University of Montreal, Kanada pada tahun 2009. Hasilnya, seluruh responden pria yang diteliti sudah pernah menonton film porno dan rata-rata mulai menontonnya pada usia 10 tahun. Dampaknya sama, pria-pria yang terlalu muda mengenal pornografi cenderung kehilangan libido ketika dewasa.



 detik

Belajar Al-Qur'an Online

Murottal Al-Qur'an

Listen to Quran