Clock By Blog Tips

Saturday, April 16, 2011

Waspadalah..... Efek Buruk Menolak Ajakan Bercinta


Apakah Anda sering menolak ajakan bercinta suami? Perlu Anda tahu, menolak ajakan bercinta terlalu sering dan berulang bisa membuat suami benar-benar hilang gairah bercinta.

Seperti dikutip dari Shine, mayoritas pria yang tak lagi tertarik bercinta dengan istri akan menjawab dengan alasan, "Itu karena dia (istri) selalu berkata 'tidak' saat diajak bercinta.”

Seorang pakar seks mengatakan, bagi pria, penolakan yang terjadi secara berulang adalah hal yang sangat menjengkelkan. Bahkan jika sang istri tidak bermaksud untuk menolak, secara pribadi pria akan merasa tersinggung.

Mendiskusikan masalah yang sedang terjadi penting. Sebab, wanita seringkali tak sadar bahwa penolakannya untuk bercinta bisa membuat pria merasa tak bergairah. Diskusi itu juga akan mengantarkan pasangan pada solusi terbaik demi keharmonisan hubungan.

Hilangnya gairah seksual pasangan suami istri tak boleh dianggap remeh. Membiarkan kondisi ini berlarut-larut bisa menjadi bencana rumah tangga.

Pikirkan baik-baik jawaban Anda saat suami mengajak bercinta. Jawaban jujur seperti lelah atau sakit bahkan bisa memengaruhi napsu suami. Sebisa mungkin, hindari jawaban 'tidak' yang terlampau sering.

Bahkan sesekali, jangan ragu memulai ajakan. Katakan padanya Anda ingin bercinta, tunjukkan padanya Anda siap. Ini akan membuat suami tersanjung.




vivanews

Waspadalah.....Gara-gara Bau Badan, Orang Bisa Tersingkir dari Pergaulan

 
Bau badan telah menjadi masalah besar buat banyak orang. Gara-gara bau badan, orang bisa tersingkir dari pergaulan. Alhasil, sejuta cara dilakukan untuk membasmi bau badan. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan bila tak ingin bau badan.

Keringat manusia sebenarnya tidak menimbulkan bau, karena bau badan disebabkan oleh bakteri dalam tubuh yang berkembang biak di beberapa daerah tertentu. Itulah sebabnya bau badan lebih tercium di daerah yang lembab seperti di bawah ketiak, antara jari kaki, dan diantara lipatan paha.
 


Bakteri yang menyerang kelenjar keringat adalah bakteri anaerob yang tumbuh baik di daerah lembab atau daerah tubuh yang tidak mendapatkan oksigen cukup. Bau juga bisa menandakan tubuh sedang berupaya menghilangkan racun.


Ada banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang memiliki bau badan, antara lain seperti dilansir Lifemojo, Sabtu (16/4/2011), yaitu:


  1. Kondisi medis (penyakit ginjal dan hati, infeksi jamur, gula darah rendah, diabetes)
  2. Konsumsi alkohol
  3. Penggunaan tembakau (merokok dan mengunyah tembakau)
  4. Masalah gigi
  5. Kekurangan vitamin dan mineral
  6. Masalah kebersihan
  7. Melakukan kegiatan fisik dan olahraga yang berat
  8. Racun (di rumah, diet, atau lingkungan)
  9. Stres
  10. Hormon (khususnya selama menopause)
  11. Obat-obatan tertentu.

Apa yang harus dilakukan untuk menghindari atau menghilangkan bau badan?

Langkah berikut dinilai paling efektif untuk mencegah dan menghilangkan bau badan yang tidak sedap, antara lain:

  1. Minum segelas air putih di pagi hari pada waktu perut masih kosong
  2. Gunakan baking soda pada ketiak dan kaki untuk mengurangi keringat
  3. Untuk mengurangi pH kulit dan menghilangkan bau ketiak, gunakan sari cuka apel bukan deodoran. Masukkan ke dalam segelas air dan gunakan untuk membilas ketiak saat mandi.
  4. Saat musim panas, setidaknya mandi tiga kali sehari untuk menghilangkan keringat yang cenderung lebih banyak.
  5. Hindari makanan olahan seperti minyak terhidrogenasi dan makanan olahan lainnya. Makan makanan sehat yang mengandung banyak serat seperti biji-bijian, gandum, produk kedelai dan sayuran berdaun hijau. Juga kurangi daging dan produk susu.
  6. Hindari juga makanan yang memicu keringat berlebih seperti makanan pedas dan panas.
  7. Kurangi makanan yang dapat menyebabkan bau seperti bawang dan kari. Sering konsumsi makanan yang mengandung bawang putih (lehsun), kari dan jintan (jeera) dapat menyebabkan beberapa bau sangat kuat yang berasal dari pori-pori hingga 24 jam setelah dikonsumsi.
  8. Gunakan pakaian berbahan katun yang dapat lebih banyak menyerap keringat sehingga tidak segera bercampur dengan bakteri yang menyebabkan bau. Sering ganti baju bila sedang banyak berkeringat.




detik

Friday, April 15, 2011

Waspadalah.....Inilah Yang Sering Terjadi Pada Kulit Saat Wanita Hamil


Saat hamil, wanita mengalami perubahan drastis pada fisik dan emosional. Selain terjadi perubahan bentuk tubuh, kulit pun sering mengalami perubahan. Apa saja?

Banyak wanita hamil yang mengeluh bahwa kulitnya mengalami perubahan saat hamil, mulai dari kusam, lebih gelap dan tidak bercahaya. Hal ini bisa terjadi karena adanya perubahan hormon dan fisik, yang biasanya akan hilang setelah melahirkan meski ada beberapa yang berlangsung lama.

Berikut beberapa perubahan pada kulit yang sering terjadi pada saat wanita hamil, seperti dilansir Lifemojo, Kamis (14/4/2011):

1. Pregnancy mask atau bercak coklar pada kulit wajah
Tubuh akan meningkatkan produksi hormon selama masa kehamilan. Jika produksi hormon berlebihan hasilnya bisa menyebabkan pigmentasi pada kulit juga meningkat, yang muncul sebagai bintik-bintik atau bercak coklat pada kulit wajah, terutama bagian dahi.

Bercak coklat ini dikenal sebagai melasma dan chlosma. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya pregnancy mask ini adalah memastikan kulit tidak banyak terkena sinar matahari.

2. Banyak jerawat dan wajah mengkilap
Meski ada beberapa orang yang memang rentan terhadap jerawat, tapi berhati-hatilah selama kehamilan. Hormon tambahan akan mengaktifkan kelenjar minyak untuk memproduksi lebih banyak minyak dan hasilnya kulit terutama wajah akan lebih mudah berjerawat dan mengkilap. Cobalah untuk mencegahnya dengan menjaga kulit benar-benar bersih dan pastikan mencuci muka dua kali sehari.

3. Varises
Saat usia kehamilan bertambah, Anda mungkin akan melihat pembuluh darah kecil menjadi lebih menonjol pada wajah, dada dan bagian tubuh bawah seperti kaki. Hal ini terjadi karena tubuh menyesuaikan diri dengan meningkatkan aliran daarh ekstra ke bayi. Tak perlu khawatir, tonjolan pembuluh darah yang disebut varises ini biasanya akan hilang setelah Anda melahirkan.

4. Linea nigra
Selama bulan keempat atau kelima kehamilan, Anda akan melihat garis hitam sepanjang pusar ke tulang kemaluan yang disebut Linea Nigra. Linea nigra akan berangsur hilang setelah melahirkan. Hal ini biasanya terjadi karena ketidakseimbangan hormon dan akan menghilang sendiri setelah melahirkan.

5. Stretch mark
Hal ini merupakan hal yang umum terjadi pada kehamilan. Saat perut mulai membesar, Anda akan melihat garis-garis merah di daerah perut. Para ahli merekomendasikan melakukan latihan serta menerapkan lotion yang memiliki asam alfa hidroksil dan vitamin E. Sayangnya sebagian besar stretch mark adalah perubahan permanen yang tidak hilang usai melahirkan.

6. Kulit gatal
Hal ini biasanya terbatas pada daerah perut. Hal ini sangat dimengerti karena perut membesar untuk tempat tumbuh bayi, kulit akan mengencangkan dan peru membesar. Anda bisa menggunakan pelembap perut dan gunakan lotion kalamin untuk mengurangi gatal. Gatal-gatal dapat meningkatkan tingkat keparahan dan mungkin juga menyebar ke lengan dan kaki. Kondisi ini dikenal sebagai pruritic urticarial papules dan plague.






detik

Wednesday, April 13, 2011

Waspadalah.....Sering 'Pakai' Ponsel Picu Tumor Otak


Sebuah penelitian menunjukan, paparan gelombang mikro ponsel dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko tumor otak.

Tumor otak merupakan salah satu penyakit yang menyerang otak. Karena otak merupakan salah satu organ tubuh paling penting, organ lainnya dapat terganggu sehingga kematian dapat terjadi.

Tumor otak bisa menyerang siapa saja, bahkan anak-anak dan remaja. Namun pada umumnya tumor menyerang orang usia produktif atau dewasa.

Penelitian yang dilakukan para ahli di kalangan Universitas Apeejay College of Engineering menemukan dampak paparan gelombang mikro dari ponsel dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko serangan tumor otak.

Dalam penelitian ini ditemukan, bahwa mereka yang menggunakan ponsel dalam waktu cukup lama juga memiliki risiko terserang glioma ganas dan juga neuromas akustik.

"Kami menyimpulkan bahwa standar paparan gelombang mikro dari ponsel tidak aman untuk digunakan dalam jangka waktu panjang dan diperlukan penelitian mendalam mengenai hal ini," kata pimpinan penelitian, RB Dubey.

Penelitian lainnya yang dipimpin oleh Dr Lennart Hardell menemukan risiko dari tumor otak akan meningkat seiring semakin seringnya seseorang menggunakan ponsel.

Risiko itu juga berbanding lurus dengan lamanya penggunaan ponsel. Sedangkan pada anak-anak, gelombang mikro yang dihasilkan oleh ponsel akan memiliki efek lebih brutal terhadap otak.





Inilah.com

Monday, April 11, 2011

Waspadalah.....Kurang Zat Besi pada Ibu Hamil Bisa Merusak Paru-paru Anak


Nutrisi seimbang adalah kebutuhan yang harus diprioritaskan bagi ibu hamil, karena sangat mempengaruhi kesehatan janin. Bila ibu hamil mengalami anemia karena kekurangan zat besi, besar kemungkinan anaknya kelak akan menderita asma.

Risiko ini terungkap dalam sebuah penelitian yang dimuat di jurnal Annals of Allergy, Asthma and Immunology. Penelitian tersebut melibatkan 597 ibu hamil, sebagian di antaranya memiliki riwayat asma dan sebagian lainnya sehat namun pernah melahirkan anak yang memiliki asma.

Para partisipan diperiksa darahnya dan ditemukan 12 persen di antaranya mengalami anemia atau kurang darah. Sebagian besar disebabkan oleh kekurangan zat besi (iron deficiency anemia) dan sisanya karena sebab lain seperti kekurangan vitamin B12 dan kerusakan sel darah merah.

Setelah diamati hingga anaknya lahir, didapati 22 persen anak yang dilahirkan oleh partisipan dengan riwayat anemia saat hamil akhirnya didiagnosis asma pada usia dini yakni 1-2 tahun. Sekitar 17 persen lainnya mulai menderita asma pada usia 6 tahun.

Ketika dikonversikan dengan faktor lain seperti berat badan dan riwayat keluarga, disimpulkan bahwa risiko asma pada usia 1-2 tahun meningkat 3 kali lipat jika ibunya punya riwayat anemia saat hamil. Peningkatan risiko asma pada usia 6 tahun hanya tercatat 50 persen.

Dengan kata lain, anemia pada ibu hamil berisiko memicu asma pada usia dini yakni 1-2 tahun atau disebut sebagai early-onset wheezing. Bisa juga, gejala asma baru muncul ketika anak sudah tumbuh lebih besar yakni pada usia 6 tahun namun peluangnya lebih kecil.

"Belum bisa dipastikan mengapa anemia bisa mempengaruhi kesehatan paru-paru anak, tapi jelas ada hubungannya," ungkap sang peneliti, Elizabeth Triche, PhD dari Brown University seperti dikutip dari Rodale, Senin (11/4/2011).

Anemia adalah kondisi kekuarangan sel darah merah atau hemoglobin (Hb) yang dipicu oleh banyak hal, sebagian besar karena kekurangan zat besi. Kondisi ini menyebabkan transport oksigen tidak lancar, sehingga penderita anemia cepat merasa letih dan sering mengalami kepala pusing.

Anemia akibat kekuarangan zat besi bisa dicegah dengan memperbanyak makanan yang mengandung zat besi, misalnya jeroan ayam dan sayuran berwarna hijau. Bisa juga dengan mengkonsumsi suplemen zat besi, terutama dalam masa pemulihan kondisi setelah sakit.




 detik

Belajar Al-Qur'an Online

Murottal Al-Qur'an

Listen to Quran