Clock By Blog Tips

Friday, June 3, 2011

Waspadalah.....Ponsel Ancam Kesuburan Pria


Berbicara terlalu lama menggunakan telepon seluler bisa berakibat fatal bagi pria. Apa saja akibatnya?

Pertama, mempengaruhi kualitas produksi sperma. Kemudian, menurunkan kualitas sperma dan terakhir, menyebabkan penurunan kesuburan pria.

Para peneliti dari Queen's University, Kanada, menemukan bahwa gelombang elektromagnetik yang ditransmisikan oleh telepon seluler memiliki hubungan yang kompleks dengan hormon laki-laki.

Peneliti Dr Rany Shamoul, seperti dikutip dari laman Daily Mail menyatakan, meski temuannya dianggap masih membingungkan, namun diharapkan bisa bermanfaat untuk pria.
Tim peneliti menemukan pria yang sering menggunakan telepon seluler memiliki tingkat testosteron lebih tinggi. Tetapi, mereka juga memiliki hormon reproduksi atau luteinizing hormone (LH) yang lebih rendah. LH merupakan hormon reproduksi penting yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis di otak.

Para peneliti berpikir, gelombang elektromagnetik yang dipancarkan telepon seluler diduga memiliki aksi ganda pada kadar hormon pria dan kesuburannya.


Memang, penelitian menyebut bahwa gelombang elektronik dapat meningkatkan jumlah sel pada testis yang memproduksi testosteron. Namun, itu juga bisa menurunkan kadar hormon reproduksi yang dikeluarkan kelenjar pituitari.

Kondisi ini dapat menghalangi konversi dari jenis dasar testosteron ke bentuk testosteron yang lebih aktif. Kondisi ini berkaitan dengan produksi sperma dan kesuburan.

Secara umum, peneliti menemukan bahwa jumlah dan kualitas sel sperma cenderung menurun seiring meningkatnya jumlah waktu penggunaan ponsel. Pria yang dalam kuisioner mengaku menggunakan ponsel rata-rata empat jam sehari, tercatat memiliki rata-rata jumlah sel sperma terendah serta jumlah sel normal atau aktif terendah.

Dr Shamloul menyimpulkan, penelitian yang lebih mendalam dibutuhkan untuk menentukan cara-cara yang tepat agar gelombang elektromagnetik tidak mempengaruhi kesuburan pria. Penelitian berlangsung hanya dua bulan setelah pengguna ponsel di Inggris disarankan oleh pemerintah untuk lebih banyak melakukan komunikasi lewat telepon seluler, seperti dengan cara mengirim pesan teks ketimbang melakukan komunikasi langsung.

Departemen Kesehatan Inggris menganggap, membatasi komunikasi langsung lewat telepon seluler akan mengurangi eksposur radiasi yang dipancarkan oleh perangkat telepon seluler. Meski demikian, pejabat kesehatan di Inggris menyatakan bahwa dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek jangka panjang lanjutan.

"Harus ada bukti yang jelas tentang efek kesehatan yang merugikan. Mungkin bukan hanya dari efek penggunaan ponsel. Akan lebih baik, banyak penelitian dilakukan, terutama untuk menyelidiki apakah mungkin ada efek jangka panjang," ujar Dr Shamloul. 
 
 
 
 
 
 
VivaNews

Waspadalah.....Ini yang Bikin Perempuan Lebih Gampang Gemuk


Berbagai produk pelangsing tubuh kebanyakan ditujukan pada kaum perempuan, karena memang secara biologis tubuh perempuan lebih mudah gemuk ketimbang laki-laki. Mengapa?

Tubuh laki-laki cenderung dapat menurunkan berat badan lebih cepat dibandingkan perempuan. Memang terlihat tidak adil, tapi hal ini disebabkan oleh alasan fisiologis pada tubuh laki-laki dan perempuan.

Berikut beberapa alasan fisiologis yang membuat tubuh perempuan lebih gampang gemuk, seperti dilansir About.com, Kamis (2/6/2011):

1. Tubuh laki-laki lebih banyak otot
Tubuh laki-laki yang lebih banyak otot inilah yang memungkinkannya membakar lebih banyak kalori, bahkan ketika laki-laki sedang beristirahat.

2. Estrogen bisa menyimpan lebih banyak lemak
Tubuh perempuan cenderung menyimpan dan mempertahankan lemak. Hal ini karena perempuan memiliki tingkat hormon estrogen yang lebih tinggi. Hormon ini bekerja untuk menjaga lemak pada tubuh perempuan sehingga lebih mudah baginya untuk hamil. Itu berarti perempuan harus bekerja keras untuk menurunkan berat badan pada tingkat yang sama seperti laki-laki.

3. Tubuh laki-laki merespons olahraga dengan baik
Sementara tubuh laki-laki merespons olahraga dengan baik, tubuh perempuan justru masuk ke 'mode kelaparan' yang memperlambat metabolisme.

4. Perempuan punya toleransi yang rendah untuk olahraga
Perempuan memiliki kapasitas paru-paru yang lebih kecil dibandingkan laki-laki, yang dapat membuat perempuan merasa seolah-olah bekerja lebih keras dibandingkan laki-laki. Hal ini juga membuat olahraga terasa lebih berat bagi perempuan.

Tapi alasan-alasan fisiologis tersebut bukan berarti perempuan tak bisa menurunkan berat badan. Dengan niat, menjaga pola makan sehat dan olahraga teratur perempuan tetap bisa menurunkan berat badan menjadi ideal.





detik

Waspadalah.....Limbah Barang Elektronik Bisa Memicu Penyakit Jantung


Sebaiknya jangan buang sembarangan barang-barang bekas elektronik di rumah Anda, seperti komputer, televisi atau ponsel. Selain bisa merusak lingkungan, limbah barang elektronik bisa menjadi faktor risiko penyakit jantung bahkan kanker.

Tak hanya merusak lingkungan, limbah barang bekas elektronik (e-waste) ternyata juga dapat menyebabkan peradangan dan stres oksidatif (jumlah radikal bebas di dalam tubuh melebihi kapasitas tubuh untuk menetralisirnya) pada tubuh manusia.

Hal ini terungkap dari hasil penelitian yang dilakukan dengan sampel udara yang dikumpulkan dari Taizhou, salah satu tempat pembuangan limbah barang elektronik terbesar di daerah China.

Peneliti mengungkapkan bahwa limbah barang elektronik seperti komputer, televisi atau ponsel dapat menyebabkan peradangan dan stres oksidatif yang merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskuler, kerusakan DNA dan bahkan kanker.

Penelitian tersebut dimaksudkan untuk mengukur dampak limbah barang elektronik pada paru-paru manusia dan sel epitel. Para peneliti ingin menguji tingkat Interleukin-8 (IL-8) yang diyakini berperan dalam respons inflamasi, dan Reactive Oxygen Species (ROS) yang merupakan molekul kimia reaktif yang mampu menghasilkan kerusakan sel.

Para peneliti juga mencoba untuk mendeteksi ekspresi gen p53. Gen ini bertindak sebagai penekan tumor dengan mensintesiskan protein, yang membantu mencegah kerusakan sel. Ekspresi gen ini bertindak sebagai indikator kerusakan sel.

Peneliti mencatat adanya peningkatan yang signifikan pada tingkat IL-8 dan ROS. Perkembangan yang sama juga diamati di tingkat protein p53. Risiko dari polutan larut organik tampaknya jauh lebih tinggi daripada polusi larut air.

"Baik respons inflamasi (peradangan) dan stres oksidatif dapat menyebabkan kerusakan DNA, yang dapat menyebabkan oncogenesis atau bahkan kanker. Tentu saja, respons inflamasi dan stres oksidatif juga terkait dengan penyakit lain, seperti penyakit kardiovaskular (pembuluh darah)," jelas Dr Fangxing Yang dari Zhejiang University, seperti dilansir Lifemojo, Kamis (2/6/2011).

Dr Yang percaya bahwa teknik lama pasti akan membutuhkan beberapa perbaikan. Ia juga menentang pembongkaran 'terbuka' limbah barang elektronik dan berfokus pada pentingnya metode perlindungan yang tepat untuk para pekerja di lokasi. Dia juga mendesak produsen untuk memperhatikan lingkungan serta menggunakan bahan yang ramah manusia dalam produksi.





detik

Monday, May 30, 2011

Waspadalah.....Mengantuk di Hari Senin Akibat 'Jetlag' Akhir Pekan


Libur akhir pekan seharusnya membuat orang kembali bugar untuk beraktivitas pada pekan berikutnya. Namun usai berlibur, sebagian orang justru mengalami 'jetlag' yakni mengantuk dan tak bergairah sehingga kurang produktif di hari Senin.

Lazimnya orang mengalami jetlag setelah bepergian dengan pesawat terbang ke daerah tertentu dengan zona waktu sangat berbeda. Jetlag di hari Senin hanya istilah untuk menggambarkan kondisi seseorang yang mengantuk pada waktu yang tidak semestinya.

Pakar gangguan tidur dari Edinburgh Sleep Center, Dr Chris Idzikowski mengatakan salah satu pemicu 'jetlag' di hari Senin adalah terlalu banyak tidur di akhir pekan. Akibatnya jam biologis atau body clock melambat dan butuh waktu untuk menyesuaikan diri.

"Ini semacam bentuk ringan dari Seasonal Affective Disorder (SAD). Jam biologis akan melambat jika sepanjang pekan telah bekerja keras, lalu mendadak tidur terus di akhir pekan," ungkap Dr Idzikowski seperti dikutip dari Guardian, Senin (30/5/2011).

SAD sendiri merupakan gangguan suasana hati yang sering muncul pada beberapa orang setiap pergantian musim terutama musim dingin dan musim panas. Sesuai musimnya, SAD yang ditandai dengan gejala depresi sering disebut juga Winter Blues atau Summer Blues.

Sama seperti SAD, gejala mengantuk di hari Senin juga disebabkan oleh perubahan jam biologis. Jika pada SAD pemicunya adalah perbedaan lamanya matahari bersinar, mengantuk di hari Senin lebih dipicu oleh perubahan aktivitas seseorang berikut pola tidurnya.

Pada akhir pekan, kebanyakan orang memilih bangun lebih siang dari biasanya dan bahkan melanjutkan tidur setelah beraktivitas ringan seperti mandi dan sarapan pagi. Makin banyak waktu yang dihabiskan untuk tidur, tubuh makin sulit menyesuaikan ritme saat harus kembali ke rutinitas.

Di sisi lain, kurang istirahat di hari libur juga bisa memicu rasa letih saat harus kembali beraktivitas. Kondisi ini akan memperburuk stres yang telah menumpuk sepanjang pekan sebelumnya, lalu menyebabkan rasa kantuk yang tidak tertahankan.

Apapun pemicunya, karyawan yang selalu butuh adaptasi di awal pekan dinilai sangat mengganggu produktivitas. Sebuah perusahaan konsultan tenaga kerja di Inggris, Office Angels mencatat kerugian akibat mengantuk di hari Senin bisa mencapai Rp 1,6 triliun tiap tahun.

Beberapa orang memang memiliki jam biologis yang fleksibel sehingga jarang mengantuk atau mengalami masalah dengan adaptasi di awal pekan. Namun bagi yang selalu bermasalah, beberapa cara berikut ini bisa dilakukan untuk mengurangi dampaknya.

1. Biasakan mencicil pekerjaan
Jika sulit mengatasi rasa kantuk tiap pekan, kerjakan apa yang bisa dilakukan sebelum libur akhir pekan. Sedikit banyak hal ini akan mengurangi beban di awal pekan sehingga tak masalah meski agak mengantuk, karena ritmenya jadi lebih longgar.

2. Berangkat awal di hari Senin
Terburu-buru di awal pekan hanya akan meningkatkan level stres, apalagi jika harus terjebak lalu lintas yang macet. Dengan datang lebih awal, ritmenya bisa lebih longgar dan terhindar dari kemacetan.

3. Pastikan cukup istirahat di akhir pekan
Cukup istirahat berarti tidak kurang dan tidak berlebihan. Sebisa mungkin jangan mengubah pola tidur, misalnya dengan tidak bangun terlalu siang maupun tidur terlalu malam di akhir pekan.

4. Bersikap positif di awal pekan
Stres di hari Senin seringkali akan berlangsung sepanjang pekan, karena itu cegah dengan selalu berpikir positif. Nikmati pekerjaan dan lakukan apa saja untuk tidak mengeluh sedikitpun, karena mengeluh hanya akan meningkatkan stres yang pada akhirnya bikin lebih mengantuk.

5. Istirahat sejenak
Jika rasa kantuk sudah tak tertahankan, beristirahatlah untuk menghindari kesalahan atau kecerobohan. Melakukan aktivitas ringan seperti pergi ke toilet atau ngobrol sejenak dengan rekan kerja bisa mengurangi stres dan rasa kantuk.






detik

Belajar Al-Qur'an Online

Murottal Al-Qur'an

Listen to Quran