Parasit toksoplasma sering dijumpai pada kotoran kucing dan bisa menempel di mana-mana lalu menular ke manusia. Bukan cuma berbahaya bagi ibu hamil, parasit ini diduga juga bisa meningkatkan risiko kanker otak pada orang yang tertular.
Sebuah penelitian yang dilakukan para ahli dari CNRS Institute di Montpellier mengungkap, negara-negara dengan tingkat infeksi toksoplasma tinggi cenderung lebih banyak memiliki kasus kanker otak. Padahal hasil pengamatan ini sudah disesuaikan dengan faktor lain, termasuk tingkat penghasilan.
Pada binatang, infeksi toksoplasma memang sudah terbukti mempengaruhi otak. Selain memicu kanker, infeksi parasit ini juga menyebabkan peribahan perilaku, misalnya pada tikus jadi tidak punya rasa takut sehingga mudah diterkam dan dimangsa oleh kucing.
Sementara pada manusia, selama ini yang dinilai berisiko hanya ibu hamil karena dikhawatirkan bisa berakibat fatal pada kesehatan janin. Dengan hasil penelitian terbaru tersebut, maka orang dewasa juga bisa mengalami peningkatan risiko yang fatal akibat infeksi toksoplasma.
Meski demikian, para peneliti mengaku baru melihat adanya hubungan namun belum membuktikan bahwa kucing bekserta parasit toksoplasma pada kotorannya merupakan pemicu kanker otak. Bagaimanapun, untuk menyimpulkan hal itu harus ada penelitian lebih lanjut.
"Setidaknya dengan mengetahui adanya hubungan antara toksoplasma dengan kanker otak, ada peluang lebih besar untuk menekan risiko kanker otak," ungkap salah seorang peneliti, Frederich Thomas seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (27/7/2011).
Sedangkan untuk mengurangi risiko infeksi toksoplasma pada manusia, para peneliti menyarankan untuk sering-sering membersihkan kucing maupun hewan peliharaan lainnya. Selain itu, hindari makan daging setengah matang dan menghirup debu atau apapun yang mungkin terkontaminasi kotoran kucing.
Sebuah penelitian yang dilakukan para ahli dari CNRS Institute di Montpellier mengungkap, negara-negara dengan tingkat infeksi toksoplasma tinggi cenderung lebih banyak memiliki kasus kanker otak. Padahal hasil pengamatan ini sudah disesuaikan dengan faktor lain, termasuk tingkat penghasilan.
Pada binatang, infeksi toksoplasma memang sudah terbukti mempengaruhi otak. Selain memicu kanker, infeksi parasit ini juga menyebabkan peribahan perilaku, misalnya pada tikus jadi tidak punya rasa takut sehingga mudah diterkam dan dimangsa oleh kucing.
Sementara pada manusia, selama ini yang dinilai berisiko hanya ibu hamil karena dikhawatirkan bisa berakibat fatal pada kesehatan janin. Dengan hasil penelitian terbaru tersebut, maka orang dewasa juga bisa mengalami peningkatan risiko yang fatal akibat infeksi toksoplasma.
Meski demikian, para peneliti mengaku baru melihat adanya hubungan namun belum membuktikan bahwa kucing bekserta parasit toksoplasma pada kotorannya merupakan pemicu kanker otak. Bagaimanapun, untuk menyimpulkan hal itu harus ada penelitian lebih lanjut.
"Setidaknya dengan mengetahui adanya hubungan antara toksoplasma dengan kanker otak, ada peluang lebih besar untuk menekan risiko kanker otak," ungkap salah seorang peneliti, Frederich Thomas seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (27/7/2011).
Sedangkan untuk mengurangi risiko infeksi toksoplasma pada manusia, para peneliti menyarankan untuk sering-sering membersihkan kucing maupun hewan peliharaan lainnya. Selain itu, hindari makan daging setengah matang dan menghirup debu atau apapun yang mungkin terkontaminasi kotoran kucing.
Sumber : detik