Clock By Blog Tips

Tuesday, August 9, 2011

Waspadalah.....Rokok Pemicu Utama Kanker Mulut


Kanker mulut bisa jadi merupakan jenis kanker yang belum banyak diketahui oleh masyarakat. Tapi ternyata pemicu utama terjadinya kanker mulut adalah akibat rokok dan produk tembakau lainnya.

Kanker mulut adalah jenis kanker yang ditemukan dalam rongga mulut (daerah mulut) dan orofaring (bagian tenggorokan di belakang mulut). Kanker mulut dapat terjadi pada bibir, gusi, gigi, lidah, di dalam lapisan pipi, area kecil di belakang gigi bungsu serta langit-langit dan dasar mulut (di bawah lidah).

Penyebab utama dari kanker mulut ini yaitu penggunaan tembakau, yang diperkirakan sekitar 80-90 persen kanker mulut disebabkan oleh merokok, cerutu, pipa, mengunyah tembakau dan mencelupkan tembakau, seperti dikutip dari University of Maryland Medical Center, UMM.edu, Selasa (9/8/2011).

Hal ini karena semua produk tembakau mengandung zat beracun, karsinogen (agen penyebab kanker) dan nikotin (zat adiktif). Karenanya semua produk tembakau dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker mulut yaitu:

1. Rokok
Rokok merupakan bentuk paling umum dari tembakau yang banyak digunakan. American Cancer Society menuturkan bahwa sekitar 80 persen orang dengan kanker mulut adalah pengguna tembakau. Hal ini karena ada lebih dari 60 zat karsinogen yang bisa menyebabkan mutasi pada DNA.

2. Cerutu dan pipa
Cerutu dan pipa sering dianggap kurang berbahaya dibanding dengan rokok, padahal risikonya sama saja. Perokok pipa mengalami peningkatan risiko untuk kanker bibir yang mana menjadi tempat diletakkannya tangkai pipa, sedangkan cerutu umumnya membakar tembakau lebih lama dan kandungannya lebih besar sehingga meningkatkan jumlah paparan asap rokok.

3. Mengunyah tembakau
Mengunyah tembakau bisa dalam bentuk daun (dalam kemasan) atau bentuk bubuk yang biasanya dijual dalam kaleng. Meskipun produk ini dianggap tanpa asap, tapi bahan kimia berbahaya seperti nikotin tetap tertelan, dan lebih dari 28 bahan kimia penyebab kanker ditemukan pada tembakau yang tidak berasap.

Produk tembakau ini bisa menyebabkan kanker pada pipi, gusi dan bibir, yang seringkali dimulai sebagai leukoplakia (luka berwarna putih yang berkembang di dalam mulut atau tenggorokan) atau eritroplakia (luka berwarna merah yang berkembang di dalam mulut). Masalah lain yang bisa timbul adalah penyakit periodontal, perubahan warna gigi dan bau mulut.

Kanker mulut terjadi ketika sel-sel di bibir atau mulut mengalami perubahan mutasi dalam DNAnya. Mutasi ini memungkinkan sel-sel kanker tumbuh dan membelah tanpa terkontrol ketika sel-sel sehat mati.

Kanker ini paling sering diawali di sel squamous yang melapisi bibir dan bagian dalam mulut. Sel-sel ini terakumulasi dan seiring waktu menyebar ke daerah lain dari mulut. Kebanyakan jenis kanker mulut yang ada adalah karsinoma sel squamous.




Sumber : detik


Monday, August 8, 2011

Waspadalah.....Sering Minum Manis-manis, Risiko Diabetes


Makanan dan minuman manis itu seperti candu yang membuat orang ketagihan. Hati-hati jika punya kebiasaan minum satu atau dua minuman manis dalam soda, minuman energi, teh manis dan vitamin setiap hari, karena berisiko menaikkan potensi terkena diabetes tipe-2 hingga 25 persen.

Memang minuman manis seperti soda hanya mengandung 150 kalori yang dapat dibakar dengan berjalan cepat selama setengah jam. Tapi jika tidak sempat dibakar dan tiap hari tubuh ditimbun minuman manis, maka berisiko menghasilkan lebih banyak lemak perut. Lemak yang terakumulasi di perut terkait erat dengan tekanan darah tinggi dan masalah jantung lainnya.

Minuman manis ini membuat kalori menumpuk yang menyebabkan pertambahan berat badan. Sementara berat badan merupakan faktor risiko untuk penyakit diabetes.

"Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa minuman manis sangat terkait dengan berat badan," kata penulis Vasanti Malik, seorang peneliti di Departemen Gizi Harvard School of Public Health seperti dikutip dari USNews, Senin (8/8/2011).

Peneliti mengidentifikasi delapan penelitian dan memeriksa hubungan antara minuman manis dengan diabetes tipe 2. Mereka juga memeriksa tiga penelitian serupa yang berkaitan sindrom metabolik.

Penelitian diabetes terbesar diikuti lebih dari 91.000 perempuan Amerika berusia 24-44 selama 8 tahun juga memerkuat kesimpulan itu. Efek yang paling utama adalah lonjakan glukosa darah dan insulin, karena minuman manis sering dikonsumsi secara cepat dalam jumlah besar dan kadar gulanya cepat diserap.

Lonjakan glukosa tersebut dapat menyebabkan resistensi (penolakan) insulin, peradangan dan hipertensi. Tingginya kadar gula dalam sirup jagung, gula, dan minuman manis lebih berisiko daripada gula lain karena menghasilkan lebih banyak lemak perut.

"Di Amerika, konsumsi minuman manis naik menjadi rata-rata 142 kalori atau hampir satu 12-ons kaleng soda per hari pada tahun 2006 dari 65 kalori pada akhir tahun 1970. Ini menempatkan mereka pada risiko diabetes yang lebih besar," catat Frank Hu, profesor gizi dan epidemiologi di Harvard.

Sebuah laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merilis perkiraan bahwa pada tahun 2050, 1 dari 3 orang Amerika akan terkena penyakit diabetes. "Konsumsi minuman ringan memiliki implikasi yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat dalam hal epidemi diabetes," kata Hu.

Pada awal 2010, American Heart Association mengeluarkan rekomendasi yang menyarankan konsumen untuk menetapkan batas minuman manis 450 kalori seminggu, atau 12 ons soda dalam makanan 2.000 kalori.

Menghitung kalori adalah cara mudah untuk melacak kemungkinan risiko, tetapi terkadang dapat menyesatkan. "Konsumen kadang terlalu terfokus pada kalori, namun tidak memperhitungkan komponen-komponen lain. 12 ons kaleng soda setara dengan 15 sendok teh gula, dan mereka pikir hal itu tidak buruk," kata Constance Brown-Riggs, juru bicara American Dietetic Association.

Dalam sebuah studi tahun 2004 yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association terhadap 88.000 perempuan selama 24 tahun, mereka yang menenggak 2 atau lebih minuman manis sehari memiliki risiko penyakit arteri koroner 35 persen lebih tinggi daripada mereka yang tidak.

"Anda tidak mendapat manfaat dari minum minuman soda ini karena ini menambahkan daftar kerusakan tambahan berupa gigi berlubang," kata Vasanti Malik.




Sumber : detik

Belajar Al-Qur'an Online

Murottal Al-Qur'an

Listen to Quran