Clock By Blog Tips

Tuesday, July 5, 2011

Waspadalah.....Efek Mematikan Duduk Terlalu Lama di Kantor

lelah bekerja (inmagine)

Berapa lama Anda menghabiskan waktu duduk di depan meja kantor dalam sehari? Sebuah penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa duduk selama berjam-jam tanpa jeda bisa memicu penggumpalan darah yang berbahaya bagi kesehatan atau Deep Vein Thrombosis (DVT)

Penelitian yang dipublikasikan dalam British Medical Journal itu menunjukkan bahwa mereka yang memiliki kebiasaan duduk lama setiap hari memiliki risiko tiga hingga empat kali lipat mengalami DVT dibandingkan mereka yang memiliki aktivitas dengan banyak gerak.

Mereka yang duduk dalam posisi hampir tak bergerak selama kurun waktu lama memiliki risiko tertinggi. Mereka umumnya para pekerja yang banyak menghabiskan waktu di depan layar komputer. Tanpa sadar, mereka cenderung membatu sembari bekerja menatap layar komputer.

"Jika Anda duduk selama 90 menit atau lebih di meja, aliran darah di belakang lutut Anda berkurang sebesar 50 persen, secara signifikan meningkatkan kemungkinan DVT," kata Profesor Beverley Hunt, konsultan hematologi Guy’s & St Thomas’ Hospitals, London, Inggris. 

Profesor Hunt mengatakan, kondisi tubuh yang tanpa gerak akan memicu penggumpalan darah, terutama di area kaki. Yang bahaya adalah ketika gumpalan darah ini menjalar ke area tubuh lain dan menyumbat aliran darah ke paru-paru. Tak hanya sesak napas, tapi juga memicu sakit dan batuk darah yang berujung fatal.

Penelitian itu bukan hanya permainan data medis. Dari sejumlah contoh kasus yang muncul, ada Rebecca Kain, wanita 26 tahun yang meninggal setelah dokter mendiagnosisnya terserang DVT. Sebelumnya, eksekutif pemasaran asal Nottinghamshire itu kerap mengeluh nyeri otot di tengah aktivitas kerja yang menuntutnya duduk lama setiap hari. 

Profesor Hunt memeringatkan pentingnya mengambil istirahat secara teratur setiap jam di sela-sela aktivitas kerja. Cukup bangun, memutar pergelangan kaki, meregangkan otot betis dan berjalan kaki sejenak, misalnya pergi ke toilet. Cara sederhana tapi bisa menyelamatkan nyawa Anda dari ancaman penyakit berbahaya.







VivaNews

Monday, July 4, 2011

Waspadalah.....Konsumsi Garam Pada Anak-anak Mulai Mengkhawatirkan


Hampir semua jenis makanan yang dikonsumsi anak mengandung garam di dalamnya. Jika tidak dibatasi, konsumsi garam yang berlebihan dikhawatirkan akan memicu berbagai masalah jantung dan pembuluh darah saat anak-anak itu tumbuh dewasa.

Sebuah lembaga pemerhati kesehatan jantung di Inggris, Consensus Action on Salt and Health memperkirakan rata-rata anak mengonsumsi garam 50 persen lebih banyak dari batas maksimal. Beberapa bahkan mengonsumsinya 2 kali lipat dari batas yang dianjurkan.

Diperkriakan, sebagian anak-anak di Inggris mengonsumsi garam sebanyak 9,6 gram/hari sementara batas yang dianjurkan untuk usia 7-10 tahun hanya 5 gram/hari. Jumlah ini mencapai 92 persen atau nyaris 2 kali lipat dari asupan yang maish bisa dikategorikan sehat.

Anak-anak tersebut mengonsumsi garam dalam makanan sehari-harinya. Dalam menu sarapan misalnya, 30 gram sereal dicampur dengan 125 gram susu sudah memberikan asupan garam sebanyak 0,82 gram. Ditambah sepotong kue muffin, asupan garam bertambah 0,6 gram.

Kemudian saat makan siang, sandwich atau roti isi daging dan keju memberikan tambahan garam sebanyak 2,2 gram, keripik kentang dan segala macamnya menambah asupan garam sebanyak 1,3 gram, sementara cemilan biskuit menambah garam sebanyak 0,2 gram.

Saat makan malam, kroket kentang mengandung garam sebanyak 1 gram, kacang panggang 1,58 gram, ayam 1,4 gram dan saus kecap 0,5 gram. Total dalam sehari, anak-anak bisa mengonsumsi hingga 9,6 gram garam atau hampir 2 kali lipat dari anjuran pola makan yang sehat.

Kelebihan asupan garam itu dikhawatirkan akan memicu berbagai masalah kardiovaskular, yang dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko serangan jantung. Di seluruh dunia, serangan jantung masih tercatat sebagai penyebab kematian paling besar.

"Garam harus dibatasi karena bisa meningkatkan tekanan darah. Makin tinggi tekanan darah waktu kecil, risiko untuk mengalami masalah kardiovaskular saat dewasa makin besar," ungkap Katharine Jenner dari Consensus Action on Salt and Health seperti dikutip dari Dailymail, Minggu (3/7/2011).

Batas maksimal konsumsi garam yang dianjurkan untuk anak-anak menurut Consensus Action on Salt and Health adalah sebagai berikut:




Usia Maksimal
0-6 bulan di bawah 1 gram
6-12 bulan 1 gram
1-3 tahun 2 gram
4-6 tahun 3 gram
7-10 tahun 5 gram
11 tahun ke atas 6 gram



detik

Belajar Al-Qur'an Online

Murottal Al-Qur'an

Listen to Quran