Clock By Blog Tips

Thursday, May 26, 2011

Waspadalah.....Dampak Pemanasan Global pada Kulit


Pemanasan global yang menyebabkan perubahan iklim juga mendorong terjadinya gangguan kesehatan kulit. Karena itu, perlindungan kulit dari sinar ultraviolet matahari harus menjadi prioritas.

Hal itu dikemukakan Rosemarie Orborne, P&G Principal Scientist, Rabu (25/5) dalam ”22nd World Congress of Dermatology (WCD)” di Seoul, Korea Selatan. WCD merupakan kongres empat tahunan dari International League of Dermatological Societies (ILDS) dan menjadi tempat berbagi hasil penelitian terkait perkembangan kesehatan kulit.

”Gangguan kesehatan kulit terutama dipengaruhi oleh sinar ultraviolet. Karena itu, perlindungan kulit makin penting. Formula yang dibutuhkan terus berkembang sehingga efektif melindungi kulit,” kata Orborne.

Menurut Orborne, pihaknya bekerja sama dengan kelompok petani di sejumlah negara untuk menyediakan bahan baku. ”Tidak hanya berkontribusi terhadap upaya mengurangi dampak pemanasan global, hal itu juga memberi keuntungan bagi petani,” katanya.

Presiden ILDS Jean Hilaire Saurat mengatakan, ILDS memiliki misi untuk mendorong dan mengembangkan penelitian- penelitian yang berguna untuk kesehatan kulit. ”IDLS menjalin hubungan dengan Organisasi Kesehatan Dunia untuk mendorong tercapainya kulit yang sehat bagi seluruh masyarakat dunia. Gerakan tersebut dicapai dengan memaksimalkan organisasi penyakit kulit di 102 negara, serta 28 komunitas lain yang memiliki 100.000 anggota,” kata Saurat.

Presiden Korean Dermatological Association Hee Chul-eun mengatakan, setelah 122 tahun berjalan, WCD baru dua kali diselenggarakan di Asia. ”Ini bukan saja momentum bagi Korea, tetapi juga Asia untuk menunjukkan langkah besar yang telah disumbangkan masyarakat Asia terhadap pengembangan kesehatan kulit dan penanganan masalah penyakit kulit,” katanya.





Kompas

Tuesday, May 24, 2011

Waspadalah.....Anak-anak Sekarang Makin Lemah?


Sebuah penelitian di Inggris mengindikasikan, anak-anak zaman sekarang cenderung lebih "lemah" dan kesulitan melakukan tugas-tugas fisik yang sebenarnya mudah bagi generasi mereka sebelumnya.

Riset para ahli di Essex University menunjukkan, anak-anak usia 10 tahun pada era sekarang memiliki otot yang lebih lemah ketimbang anak-anak yang lahir satu dekade sebelumnya.

Peneliti memperkirakan, hal ini kemungkinan besar disebabkan perubahan gaya hidup, di mana anak zaman sekarang lebih senang beraktivitas di dalam ruangan, seperti bermain komputer atau games. Sedangkan anak-anak pada masa sebelumnya lebih banyak bermain di ruang terbuka dengan beragam aktivitas fisik, seperti memanjat pohon, naik tangga, atau bergelantungan pada batang besi di taman.

Seperti dilaporkan dalam jurnal Acta Paediatrica, anak-anak sekarang cenderung kesulitan melakukan gerakan seperti bergelantungan di tangga dinding ataupun sit-up dalam hitungan yang banyak. Selain mengalami penurunan dalam hal kekuatan, anak-anak sekarang pun kesulitan dalam mencengkeram benda dengan baik.

Riset yang digagas Dr Gavin Sandercock, pakar kebugaran anak dari Essex University, ini dilakukan dengan cara membandingkan hasil tes kemampuan dua kelompok anak pada era yang berbeda. Kelompok pertama adalah mereka yang berusia 10 tahun pada 2008 dan kelompok kedua adalah anak berusia 10 tahun pada 1998.
Penelitian menunjukkan, kemampuan anak melakukan sit-up mengalami penurunan sebanyak 27,1 persen. Kekuatan otot tangan juga menurun 26 persen dan daya cengkeram anak menurun 7 persen.

Selain itu, jika pada 1998 satu di antara 20 anak tidak mampu menahan bobot tubuhnya saat bergelantungan di tangga dinding, selang satu dekade kemudian tercatat ada satu dari 10 anak tak mampu melakukannya.

"Ini mungkin disebabkan adanya perubahan pola aktivitas di antara anak-anak Inggris berusia 10 tahun. Misalnya, kurang beraktivitas seperti memanjat pohon atau naik tali-temali untuk bersenang-senang. Secara khusus, aktivitas seperti ini dapat meningkatkan kekuatan anak-anak dan membuat mereka mampu mengangkat dan menahan bobot mereka sendiri. Fakta bahwa 10 persen anak gagal dalam tes tangga dinding dan 10 persen lainnya menolak melakukannya sungguh mengejutkan," kata Dr Sandercock.

Penelitian juga menemukan bahwa dua kelompok anak ini memiliki massa tubuh yang sama. Hal ini berarti bahwa anak usia 10 tahun pada zaman sekarang sepertinya memiliki lebih banyak lemak dan massa otot yang lebih rendah dibanding generasi sebelumnya.






Kompas

Monday, May 23, 2011

Waspadalah.....Ngobrol di Ponsel Turunkan Kesuburan Pria


Bagi Anda pria yang hobi mengobrol di ponsel, mungkin Anda harus mengurangi kebiasaan Anda itu bila ingin memiliki keturunan.

Para peneliti dari Queen University, Kanada, menemukan bahwa penggunaan ponsel bisa menurunkan kualitas sperma dan mengantar pada penurunan kesuburan.

Tim itu menemukan bahwa gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh telepon genggam memiliki hubungan kesatuan dengan hormon pria.

"Penemuan kami sedikit membingungkan. Kami berharap menemukan hasil berbeda, tetapi hasil yang kami temukan menunjukkan bahwa bisa ada mekanisme menarik saat bekerja," kata Dr Rany Shamoul, pemimpin penelitian, seperti dikutip Daily Mail.

Tim peneliti menemukan bahwa para pria yang dilaporkan menggunakan ponsel memiliki tingkat sirkulasi tetosteron lebih tinggi tetapi mereka juga memiliki tingkat hormon pelutein (luteinizing hormone/LH) lebih rendah.

Hormon itu merupakan hormon reproduktif yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari di dalam otak. Para peneliti berpikir bahwa gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh ponsel bisa memiliki dua aksi pada tingkat hormon dan kesuburan pria.

Gelombang elektromagnetik bisa meningkatkan jumlah sel-sel dalam testis yang menghasilkan testosteron, bagaimanapun juga itu juga bisa menurunkan tingkat hormon pelutein yang dikeluarkan oleh kelenjar pituitari.

Hal itu bisa menghalangi perubahan testosteron yang lebih aktif, bentuk kuat dari testosteron yang dikaitkan dengan produksi sperma dan kesuburan.

Dr Shamloul menyimpulkan lebih banyak di penelitian mendalam yang dibutuhkan untuk memeriksa cara tepat di mana gelombang elektromagnetik mempengaruhi kesuburan pria.

Penelitian itu muncul hanya dua bulan setelah para pengguna ponsel di Inggris disarankan oleh pemerintah untuk mengirim SMS atau menggunakan perangkat "hands free" daripada menelepon.

Departemen kesehatan Inggris mengatakan hal itu akan mengurangi para pengguna dari paparan radiasi yang dipancarkan oleh perangkat itu.

Dalam pembaruan pertama untuk selebaran Ponsel dan Kesehatan Inggris sejak tahun 2005, dinas kesehatan menambahkan riset lebih lanjut diperlukan dalam pengaruh jangka panjang penggunaan ponsel.

Mereka menyatakan belum ada "bukti jelas mengenai efek merugikan kesehatan" dari penggunaan ponsel atau dari pemancar telepon.

Mereka menambahkan:"Sebagaimana orang hanya menggunakan ponsel selama bertahun-tahun yang relatif sedikit, HPA (Health Protection Agency) menyarankan dilakukan lebih banyak riset, terutama untuk menyelidiki apakah kemungkinan ada pengaruh jangka panjang." 
 
 
 
 
 
Wartakota

Belajar Al-Qur'an Online

Murottal Al-Qur'an

Listen to Quran