Jakarta, Ketika merasa sakit, dokter biasanya menyuruh pasien untuk memperbanyak istirahat. Tapi untuk kondisi tertentu, istirahat justru dapat membuat rasa sakit pasien makin terasa.
Kondisi ini dinamakan Rest Pain, yaitu rasa sakit yang terjadi atau makin parah saat tubuh beristirahat. Salah satu faktor risiko yang menyebabkannya adalah klaudikasio (aterosklerosis di bagian tubuh bawah).
Dilansir Surgery.usc.edu, Senin (3/1/2011), klaudikasio adalah penyumbatan pembuluh darah di kaki sehingga menyebabkan ketidaknyamanan, kram atau sakit pada pinggul, kaki atau paha betis.
Pada kondisi yang belum parah, klaudikasio biasanya terjadi pada saat melakukan aktivitas fisik seperti berjalan, kemudian akan sembuh dengan istirahat singkat (2-5 menit).
Namun pada saat kondisi berlanjut atau makin parah, rasa sakit dapat terjadi atau makin parah saat tubuh sedang beristirahat, seperti duduk, berbaring atau saat akan berdiri.
Pada keadaan normal, aliran darah bisa meningkat hingga sepuluh kali untuk memenuhi peningkatan kebutuhan oksigen ekstra pada otot yang terlatih. Namun, ketika arteri kaki tersumbat, aliran darah tidak dapat meningkat sebagai respon terhadap latihan, sehingga rasa sakit berkembang.
Bila rasa sakit masih terasa saat melakukan istirahat, artinya arteri kaki sudah tidak bisa lagi memberikan aliran darah yang cukup ke kaki. Rasa sakit ini biasanya akan makin parah ketika kaki dibaringkan di tempat tidur di malam hari.
Faktor risiko Rest Pain sama dengan faktor risiko yang menyebabkan penyakit arteri koroner atau penyakit jantung, yaitu:
Kondisi ini dinamakan Rest Pain, yaitu rasa sakit yang terjadi atau makin parah saat tubuh beristirahat. Salah satu faktor risiko yang menyebabkannya adalah klaudikasio (aterosklerosis di bagian tubuh bawah).
Dilansir Surgery.usc.edu, Senin (3/1/2011), klaudikasio adalah penyumbatan pembuluh darah di kaki sehingga menyebabkan ketidaknyamanan, kram atau sakit pada pinggul, kaki atau paha betis.
Pada kondisi yang belum parah, klaudikasio biasanya terjadi pada saat melakukan aktivitas fisik seperti berjalan, kemudian akan sembuh dengan istirahat singkat (2-5 menit).
Namun pada saat kondisi berlanjut atau makin parah, rasa sakit dapat terjadi atau makin parah saat tubuh sedang beristirahat, seperti duduk, berbaring atau saat akan berdiri.
Pada keadaan normal, aliran darah bisa meningkat hingga sepuluh kali untuk memenuhi peningkatan kebutuhan oksigen ekstra pada otot yang terlatih. Namun, ketika arteri kaki tersumbat, aliran darah tidak dapat meningkat sebagai respon terhadap latihan, sehingga rasa sakit berkembang.
Bila rasa sakit masih terasa saat melakukan istirahat, artinya arteri kaki sudah tidak bisa lagi memberikan aliran darah yang cukup ke kaki. Rasa sakit ini biasanya akan makin parah ketika kaki dibaringkan di tempat tidur di malam hari.
Faktor risiko Rest Pain sama dengan faktor risiko yang menyebabkan penyakit arteri koroner atau penyakit jantung, yaitu:
- Merokok
- Tekanan darah tinggi (hipertensi)
- Kadar kolesterol darah tinggi atau trigliserida (hiperkolesterolemia, hiperlipidemia)
- Kurang olahraga atau aktivitas fisik
- Kegemukan
- Diabetes
- Riwayat keluarga penyakit jantung atau penyakit arteri
Merokok adalah yang paling berpengaruh dari semua faktor risiko. Meskipun mekanisme merokok menyebabkan atau memperburuk klaudikasio tidak jelas, diketahui bahwa tingkat kerusakan pada lapisan dinding arteri secara langsung berkaitan dengan jumlah tembakau yang digunakan. Berhenti merokok sangat penting dalam perang melawan progresi klaudikasio.
Gejala dari klaudikasio antara lain:
- Penurunan pertumbuhan rambut pada kaki
- Perubahan warna kaki menjadi pucat atau kebiruan
- Berkurangnya denyut nadi di kaki
- Perbedaan suhu di kaki, menjadi sangat dingin.
- Perubahan sensasi (mati rasa, kesemutan, kram, sakit)
- Luka pada kaki menjadi susah sembuh
- Menyusutnya otot betis
- Kuku kaki menebal
detik
No comments:
Post a Comment