Jakarta: Pil penghilang rasa sakit umumnya mengandung kafein dalam takaran yang sedikit. Kafein inilah yang dapat menghilangkan sakit kepala. Namun jika takarannya semakin banyak, kafein akan memicu sakit kepala. Bahkan kafein bisa membuat kecanduan.
Banyak pil penghilang rasa sakit memanfaatkan kafein sebagai bala bantuan untuk menghilangkan rasa nyeri. Dan permasalahan mulai muncul, ketika kita semakin tergantung pada pil penghilang rasa sakit. Karena tak hanya membuat kita kecanduan dan sakit kepala, tapi juga sulit untuk tidur nyenyak.
Dalam beberapa makanan dan minuman juga terdapat kafein. Sebelum mengonsumsi makanan, hendaknya dipilah-pilah agar tak berlebihan. Dalam sehari, kita hanya boleh mengonsumsi 250 miligram kafein. Itu sama dengan 2-3 cangkir kopi.
Seperti di minuman soda dan cola. Dalam satu kaleng biasanya mengandung 23-25 miligram kafein. Bahkan dalam minuman soda yang berlabel diet tetap mengandung kafein dengan kadar sama.
Anda yang sering mengonsumsi cokelat, kafein juga ada di dalamnya. Apapun olahan cokelat pasti akan memberikan efek stimulasi. Bahkan dalam permen cokelat terdapat 10 miligram kafein.
Begitu pula dengan es krim. Jika kita menambahkan cokelat atau kopi sebagai rasa pada es krim akan menambah kafein di dalamnya. Rata-rata per setengah mangkuk es krim dengan dua rasa tersebut, terdapat 30-45 miligram kafein. Jumlah ini sama dengan sebotol kaleng minuman berkola. Tapi antara rasa cokelat dan kopi, es krim rasa cokelat memiliki kafein lebih sedikit, sekitar 3 miligram.
Sementara, kafein yang terkandung di minuman energi mampu memompa energi. Saat mengonsumsinya, hendaknya memperhatikan waktu. Sebaiknya jangan minum 4-5 jam menjelang waktu tidur.
Saat tubuh mendapat asupan kafein yang cukup maka kemampuan untuk tetap berkonsentrasi dan bebas stres akan membuat hari-hari kita lebih bersemangat. Namun, saat kafein terlalu berlebihan diterima tubuh, efek samping yang ditimbulkan adalah dehidrasi, susah tidur, panik, dan gangguan lambung. Jika kondisi ini muncul, artinya tubuh meminta kita mengurangi asupan kafein
Banyak pil penghilang rasa sakit memanfaatkan kafein sebagai bala bantuan untuk menghilangkan rasa nyeri. Dan permasalahan mulai muncul, ketika kita semakin tergantung pada pil penghilang rasa sakit. Karena tak hanya membuat kita kecanduan dan sakit kepala, tapi juga sulit untuk tidur nyenyak.
Dalam beberapa makanan dan minuman juga terdapat kafein. Sebelum mengonsumsi makanan, hendaknya dipilah-pilah agar tak berlebihan. Dalam sehari, kita hanya boleh mengonsumsi 250 miligram kafein. Itu sama dengan 2-3 cangkir kopi.
Seperti di minuman soda dan cola. Dalam satu kaleng biasanya mengandung 23-25 miligram kafein. Bahkan dalam minuman soda yang berlabel diet tetap mengandung kafein dengan kadar sama.
Anda yang sering mengonsumsi cokelat, kafein juga ada di dalamnya. Apapun olahan cokelat pasti akan memberikan efek stimulasi. Bahkan dalam permen cokelat terdapat 10 miligram kafein.
Begitu pula dengan es krim. Jika kita menambahkan cokelat atau kopi sebagai rasa pada es krim akan menambah kafein di dalamnya. Rata-rata per setengah mangkuk es krim dengan dua rasa tersebut, terdapat 30-45 miligram kafein. Jumlah ini sama dengan sebotol kaleng minuman berkola. Tapi antara rasa cokelat dan kopi, es krim rasa cokelat memiliki kafein lebih sedikit, sekitar 3 miligram.
Sementara, kafein yang terkandung di minuman energi mampu memompa energi. Saat mengonsumsinya, hendaknya memperhatikan waktu. Sebaiknya jangan minum 4-5 jam menjelang waktu tidur.
Saat tubuh mendapat asupan kafein yang cukup maka kemampuan untuk tetap berkonsentrasi dan bebas stres akan membuat hari-hari kita lebih bersemangat. Namun, saat kafein terlalu berlebihan diterima tubuh, efek samping yang ditimbulkan adalah dehidrasi, susah tidur, panik, dan gangguan lambung. Jika kondisi ini muncul, artinya tubuh meminta kita mengurangi asupan kafein
liputan6
No comments:
Post a Comment