Bismillaah, Ar-Rahmaan, Ar-Rahiim
Sesungguhnya, segala pujian adalah untuk Allah, Tuhan seluruh 'alam. Dia-lah yang telah mencipta dan memelihara kita hingga seperti sekarang ini. Dia-lah yang menyediakan seluruh kebutuhan kita dan Dia-lah juga yang Maha Tahu tentang segala hal yang kita butuhkan dan juga yang berbahaya bagi kita.
Maka Dia mengutus para Rasul-Nya agar menjadi tauladan bagi kita manusia. Dia juga yang Maha Tahu tentang segala makanan yang dilarang bagi kita untuk memakannya. Marilah kita coba dengan sekuat mampu kita agar selalu menjauhi segala larangan-Nya dan melaksanakan apa saja yang disuruh-Nya. Sebagai sambungan dari mail-mail sebelumnya, berikut ini kami sampaikan bagian ke 3 dari serial "Awas Makanan Haram", mudah-mudahan dapat menjadi semacam peringatan bagi kita umat Islam. Kali ini, kita ketengahkan tentang "Bermacam produk yang dibuat daripada Babi".
Semoga bermanfaat dan semoga Allah menambahkan barakah-Nya kepada setiap karunia yang kita terima. As-Salaamun alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh. (Syaifuddin Ma'rifatullah - Aceh)
KEMANA PERGINYA SI BABI
Berkat kemajuan kemajuan teknologi, kehidupan manusia makin mudah. Misalnya, Teknologi pangan terapan mampu menciptakan berbagai bahan pangan yang praktis, mudah, dan enak dengan berbagai variasinya. Namun, untuk mendapatkannya, kadang-kadang diperlukan bahan penolong yang memiliki sifat khusus. Untuk membuat tekstur gel, misalnya, diperlukan bahan tambahan berupa gelatin.
Gelatin adalah salah satu bentuk protein yang mampu memberikan tekstur kenyal. Sifat ini banyak dibutuhkan dalam pembuatan berbagai bahan makanan, seperti kembang gula, agar-agar, permen karet, dan makanan berbentuk gel lainnya. Sayangnya, bahan baku pembuatan gelatin yang paling baik sampai saat ini adalah limbah babi potong, apatah tulang atau kulitnya.
Karena teknologi pembuatan gelatin pertama kali muncul di Barat, maka bahan baku babi tidak jadi soal. Bahkan secara ekonomis, bahan babi memberikan banyak keuntungan, karena murah, mudah didapat dan suplainya kontinyu. Masalahnya menjadi lain, ketika bahan-bahan tersebut mulai merasukinya negeri-negeri Muslim seperti Indonesia. Masyarakat Islam tidak akan membiarkan babi tersebut mencampuri makanan mereka. Namun karena bahan ini sudah diolah sedemikian rupa, mengakibatkan orang Islam sendiri kurang menyadari bahwa yang dikunyah tiap hari adalah bahan yang mungkin diharamkan keyakinannya.
Hampir seluruh bagian dalam tubuh babi merupakan pilihan terbaik sebagai bahan tambahan (food additive). Berikut kemungkinan penggunaan babi:
Lemak Babi
Bagian babi yang cukup banyak dimanfaatkan adalah lemak (lard dan pork tallow). Sejak zaman dulu, orang-orang Yahudi telah memanfaatkan lemak babi untuk mengecat perahu, menghaluskan kulit dan untuk penerangan lampu.
Sebagaimana diungkapkan shahabat Jabir r.a., bahwa Rasul pernah berkata: "Allah mengharamkan penjualan (dan pembelian) arak, bangkai, dan babi". Seorang shahabat bertanya: "Ya Rasulullah, bagaimana dengan lemak babi? Ia dapat digunakan untuk mengecat perahu, menghaluskan kulit dan digunakan pula untuk penerangan (lampu)". Beliau menjawab: "Allah melaknat orang-orang Yahudi. Allah mengharamkan mereka makan lemak babi, tetapi mereka mengumpulkannya lalu menjualnya dan makan harganya". (Diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, dan Ashabussunan).
Lemak yang dimanfaatkan dalam pembuatan kue dan cake yang panggang, dikenal sebagai shortening. Shortening adalah lemak padat yang mempunyai sifat plastis dan kestabilan tertentu, dan umumnya berwarna putih hingga sering disebut mentega putih. Fungsinya, untuk memperbaiki cita rasa, struktur, tesktur, keempukan dan meperbesar volume kue/roti. Penggunaan shortening hampir tidak dapat dipisahkan dari proses pengolahan pangan modern.
Pencampuran oleo stearin, lard dan minyak biji kapas yang telah mengalami hidrogenasi, akan membentuk suatu shortening campuran (compound shortening). Pencampuran ini akan menghasilkan shortening dengan konsistensi tertentu, bersifat plastis pada suhu yang lebar, dan tahan lama. Nah, di pasaran, shortening yang mengandung lemak nabati 70-90% dengan campuran lemak hewani, menamakan diri vegetable shortening. Soalnya hewan apakah itu.
Menurut Consumers' Association of Penang, lemak hewan tidak hanya digunakan dalam pembuatan kue, tetapi ada juga yang menambahkannya dalam pembuatan susu bubuk. Selain itu, lemak hewan juga merupakan bahan yang diperlukan dalam pembuatan sabun. Bahan yang dapat berasal dari turunan lemak hewani yang banyak digunakan adalah mono digliserida dan gliserin.
Mono digliserida dapat digunakan sebagai bahan pengemulsi (emulsifier). Sedangkan gliserin banyak ditemukan pada produk-produk kosmetika seperti pasta gigi, sabun, hair conditioner, hand lotion, shaving cream, rouge, pelembab, lipstik, bedak cair, pewarna rambut dan penyegar kulit.
Saat ini, sudah banyak dikembangkan pembuatan margarin dari lemak nabati, misalnya dari kelapa sawit. Namun secara ekonomis lemak babi masih merupakan alternatif, karena cukup murah dan mudah diproduksi.
Kulit Babi
Secara sederhana, kulit babi dapat dibuat kerupuk kulit bermutu tinggi. Di daerah jagal babi Kapuk, Jakarta, sudah menjadi rahasia umum akan banyaknya kerupuk yang berbahan kulit babi. Dalam bentuk kering, kerupuk kulit susah dideteksi dari binatang apa. Yang jelas, kerupuk kulit babi berwarna lebih putih dan cerah. Selain itu, biaya produksinya murah karena kulit babi tak diperhitungkan (limbah).
Selain itu, kulit babi bisa dimetamarfosis menjadi sepatu, tas, dan produk-produk kulit lain. Kulit babi mengandung protein yang didominasi oleh protein kolagen. Kolagen dapat dimurnikan menjadi bahan yang memiliki tekstur kenyal yang sering disebut gelatin. Sebenarnya gelatin banyak diproduksi dari tulang, tetapi dari beberapa penelitian, kulit binatang pun bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku.
Tulang Babi
Sebagaimana kulit, tulang babi juga mengandung kolagen cukup tinggi, yang bisa dimanfaatkan untuk bahan gelatin. Menurut hasil penelitian, gabungan tulang babi dan sapi merupakan kombin-asi terbaik untuk menghasilkan gelatin bermutu tinggi. Tulang binatang juga bisa diproses menjadi arang aktif dengan cara mengarangkan tulang tersebut. Dalam proses pengarangan, tulang diabukan, sehingga bahan organik terbakar habis. Karena kandungan mineral (terutama kalsium) cukup tinggi, bahan akan tersisa menjadi arang. Selanjutnya, dengan proses pembersihan menggunakan metode tertentu, dapat dihasilkan arang aktif.
Arang aktif banyak dibutuhkan dalam proses penyaringan dan penjernihan air, misalnya air minuman kemasan botol. Proses ini banyak dilakukan dalam pengolahan minuman, terutama untuk menghilangkan warna dan bau yang menyimpang. Meskipun tidak banyak, namun penggunaan tulang babi sebagai arang aktif masih dilakukan orang. Sementara itu, taring babi (hutan) bisa digunakan untuk gagang pisau dan produk-produk perleng-kapan pecinta alam lainnya. Jangan lupa, benda pecah-belah keramik anda bisa pula dibikin dari tulang babi.
Bulu Babi
Bulu babi yang kaku, banyak digunakan sebagai bahan pembuatan berbagai jenis sikat, seperti kuas untuk melukis, kuas untuk mengecat, dan bahkan dulu juga digunakan sebagai sikat gigi. Bulu sofa di ruang tamu anda, ada kemungkinan dari babi juga.
Enzim
Dalam pembuatan keju, diperlukan bahan penggumpal yang fungsinya memecah ikatan protein dan lemak, sehingga protein yang terpisah bisa mengendap membentuk dadih. Dadih ini dolah lebih lanjut menjadi keju yang banyak dikonsumsi masyrakat.
Dari segi bahan baku, keju tidak dicurigai sebagai barang haram. Karena sus yang paling baik dan banyak diproduksi adalah susu sapi, unta, dan susu domba. Bahan penggumpallah yang patut dicurigai. Dulu orang menggunakan enzim renin dari lambung anak sapi sebagai penggumpal. Namun lama-kelamaan dirasa kurang ekonomis, karena dapat menghambat pertumbuhan peter-nakan sapi sebagai penghasil daging dan susu yang nilai ekonomisnya lebih tinggi. Akhirnya para peneliti menemukan enzim yang mirip dengan kerja renin yang terdapat pada lambung babi. Secara komersial, bahan penggumpal biasanya berasal dari campuran enzim renin dari sapi dan dari babi dengan perbandingan tertentu. Nama dagangnya rennet.
Serum
Serum dan antiserum banyak dibutuhkan dalam dunia kedokteran untuk berbagai analisa, termasuk pengujian golongan darah. Bahan yang sering digunakan sebagai sumber serum adalah berasal dari babi, karena murah, mudah didapat dan memiliki kemiripan dengan serum manusia.
Usus
Dulu, usus babi merupakan salah satu alternatif bahan selongsong sosis. Saat ini sudah banyak dibuat artificial casing. Salah satu bahan pembuatnya adalah kolagen, yang apa boleh buat, mungkin saja berasal dari babi.
milis Sabili
No comments:
Post a Comment