Perempuan pekerja dengan pekerjaan stres tinggi berisiko menderita serangan jantung atau stroke, akibat memiliki arteri tersumbat
"Khawatir tentang kehilangan pekerjaan juga dapat meningkatkan risiko jantung," kata para peneliti dalam sebuah studi yang didanai pemerintah federal.
Hasil penelitian ini tampaknya beresonansi pada kaum ekonomi lemah dengan pekerjaan yang banyak stresnya. Fokus penelitian ini dilakukan pada pencari nafkah tradisional, dan menemukan fakta bahwa stres kerja yang lebih tinggi meningkatkan risiko jantung. Ini adalah penelitian terpanjang untuk melihat stres pada wanita, yang kini mencapai hampir separuh dari angkatan kerja.
"Kenyataannya adalah para wanita ini tidak memiliki jenis lapangan pekerjaan yang sama dengan laki-laki, dan sering kekurangan otoritas atau kontrol atas pekerjaan mereka," kata Dr Suzanne Steinbaum, Direktur Program Perempuan dan Penyakit Jantung, di Lenox Hill Hospital di New York. "Ini bukan hanya akan bekerja, itu apa yang terjadi ketika Anda sampai di sana."
Steinbaum tidak memiliki peran dalam studi, yang dipimpin oleh Dr Michelle Albert, seorang ahli jantung di Brigham dan Women's Hospital di Boston ini. Hasil dilaporkan di sebuah konferensi American Heart Association di Chicago.
Penelitian ini melibatkan 17.415 peserta di Women's Health Study, percobaan berjalan lama melihat penyakit jantung dan pencegahan kanker. Para perempuan sehat, rata-rata berusia 57 tahun, dan telah bekerja penuh atau paruh waktu ketika penelitian dimulai pada 1999.
"Sebagian besar profesional kesehatan, mulai dari perawat hingga doktor. Mereka mengisi survei tentang pekerjaan mereka, laporan rating seperti 'Pekerjaan saya mengharuskan bekerja sangat cepat," dan "Saya bebas dari persaingan'," kata dr Albert.
Para peneliti menempatkan mereka dalam empat kelompok berdasarkan laporan tentang stres mereka. Lalu, 10 tahun kemudian peneliti melihat lagi bagaimana nasib mereka.
Wanita dengan tuntutan pekerjaan dan sedikit kontrol atas bagaimana mereka melakukan pekerjaan, hampir dua kali lebih mungkin menderita serangan jantung, dibanding wanita dengan pekerjaan sedikit tuntutan dan lebih banyak melakukan kontrol.
Kelompok stres tinggi memiliki risiko secara keseluruhan 40% lebih besar dari masalah jantung, termasuk serangan jantung, stroke atau penyumbatan arteri, yang memerlukan operasi bypass.
Perempuan yang khawatir kehilangan pekerjaan memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol, dan masalah dengan berat badan.
"Stres dapat membahayakan karena bisa melepas hormon, memacu peradangan, dan meningkatkan tekanan darah," kata Steinbaum. [mor]
Inilah.com
Interesting | Militerania
No comments:
Post a Comment