Jika Anda sedang terjebak macet kemudian mengalami peningkatan detak jantung, telapak tangan berkeringat hingga kram perut, bisa dipastikan itu terkena traffic stress syndrom atau TSS (sindrom stres akibat macet). Laki-laki lebih mudah terkena sindrom ini ketimbang wanita.
Hidup di kota besar tak bisa lepas dari masalah kemacetan. Ternyata jalan yang macet bisa mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang, salah satunya adalah traffic stress syndrom atau TSS (sindrom stres akibat macet).
Saat menemukan kemacetan terkadang seseorang mengalami peningkatan detak jantung, telapak tangan mulai berkeringat hingga kram perut. Kondisi ini kemungkinan menandakan gejala dari TSS.
Kemacetan yang terjadi tidak hanya menyebabkan suasana hati seseorang menjadi buruk, tapi juga bisa merusak kesehatan. Dalam studi diketahui seseorang yang mengalami TSS akan mulai muncul gejala stres dalam waktu 3-5 menit, sedangkan orang yang tidak TSS, gejala stres mulai akan muncul jika sudah mengalami kemacetan sekitar 13-14 menit.
"Mengalami TSS akan memiliki dampak yang signifikan terhadap perilaku pengemudi seperti kehilangan konsentrasi, sulit untuk fokus dan mengemudi secara berbahaya atau berisiko," ujar David Moxon, kepala psikologi dari Peterborough Regional College, seperti dikutip dari Roadsafe.org, Senin (9/5/2011).
Moxon mengungkapkan kemacetan lalu lintas seperti fenomena bom waktu bagi penderita TSS. Biasanya ia akan mempercepat kecepatannya saat ada kesempatan dan terkadang mengabaikan peraturan yang ada sehingga berisiko mengalami kecelakaan.
Gejala yang dialami oleh seseorang dengan TSS termasuk:
Hidup di kota besar tak bisa lepas dari masalah kemacetan. Ternyata jalan yang macet bisa mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang, salah satunya adalah traffic stress syndrom atau TSS (sindrom stres akibat macet).
Saat menemukan kemacetan terkadang seseorang mengalami peningkatan detak jantung, telapak tangan mulai berkeringat hingga kram perut. Kondisi ini kemungkinan menandakan gejala dari TSS.
Kemacetan yang terjadi tidak hanya menyebabkan suasana hati seseorang menjadi buruk, tapi juga bisa merusak kesehatan. Dalam studi diketahui seseorang yang mengalami TSS akan mulai muncul gejala stres dalam waktu 3-5 menit, sedangkan orang yang tidak TSS, gejala stres mulai akan muncul jika sudah mengalami kemacetan sekitar 13-14 menit.
"Mengalami TSS akan memiliki dampak yang signifikan terhadap perilaku pengemudi seperti kehilangan konsentrasi, sulit untuk fokus dan mengemudi secara berbahaya atau berisiko," ujar David Moxon, kepala psikologi dari Peterborough Regional College, seperti dikutip dari Roadsafe.org, Senin (9/5/2011).
Moxon mengungkapkan kemacetan lalu lintas seperti fenomena bom waktu bagi penderita TSS. Biasanya ia akan mempercepat kecepatannya saat ada kesempatan dan terkadang mengabaikan peraturan yang ada sehingga berisiko mengalami kecelakaan.
Gejala yang dialami oleh seseorang dengan TSS termasuk:
- Peningkatan detak jantung
- Sakit kepala
- Telapak tangan berkeringat
- Mual
- Pusing
- Kram perut
- Mudah tersinggung dan marah
- Khawatir
Dalam studi ini juga diketahui bahwa laki-laki lebih mungkin mengalami frustasi saat terjebak kemacetan lalu lintas dibandingkan perempuan.
"Saya kira usia yang rentan mengalami TSS adalah kelompok usia 30-50 tahun. Kemacetan kronis dan tegangan yang dihasilkan serta frustasi bisa merugikan kesehatan fisik dan mental yang akan berpengaruh pada sistem kekebalan tubuh. Gejala lain juga mungkin ditimbulkan jika ditambah dengan adanya tekanan akibat faktor lainnya," ungkapnya.
Kemacetan yang dialami oleh seseorang secara berkepanjangan bisa berdampak pada masalah kesehatan lainnya, yaitu meningkatkan risiko penyakit jantung, infeksi saluran pernapasan, stres dan depresi serta risiko kanker akibat polusi udara yang terhirup oleh tubuh.
Moxon mengungkapkan ada beberapa hal yang bisa dilakukan seseorang jika terjebak macet untuk mencegah atau mengatasi TSS yaitu:
- Mengambil napas secara dalam dan perlahan
- Mendengarkan musik yang menenangkan atau membuat santai
- Memikirkan orang yang dicintai
- Sebisa mungkin menghindari terpaparnya polusi udara seperti dengan menutup jendela atau menggunakan sistem pengkondisian untuk mencegah masuknya asap knalpot. Untuk pesepeda motor sebaiknya gunakan masker.
- Menempatkan aroma terapi di titik tertentu kendaraan sehingga bisa membantu proses relaksasi.
detik
No comments:
Post a Comment