Sebuah studi baru menunjukkan pewangi ruangan yang mamupu mengusir bau tak sedap ternyata berdampak buruk bagi kesehatan terlebih pada anak-anak.
Para ilmuwan dan beberapa dokter ahli alergi mengingatkan bahwa penggunaan pewangi ruangan justru memicu masalah pernapasan dan memperburuk asma dan alergi.
Kebanyakan produk pewangi ruangan memberikan wangi yang segar. Hal ini jangan lantas membuat Anda terkecoh. Menurut Dr. Stanley Fineman, produk-produk itu mengandung senyawa organik volatil, yang hanya mampu menutupi bau tak sedap dan bukan menghilangkannya.
Pewangi ruangan juga mengandung formaldehyde, petroleum distillates, limonene, esters and alkohol.
Para ilmuwan dan beberapa dokter ahli alergi mengingatkan bahwa penggunaan pewangi ruangan justru memicu masalah pernapasan dan memperburuk asma dan alergi.
Kebanyakan produk pewangi ruangan memberikan wangi yang segar. Hal ini jangan lantas membuat Anda terkecoh. Menurut Dr. Stanley Fineman, produk-produk itu mengandung senyawa organik volatil, yang hanya mampu menutupi bau tak sedap dan bukan menghilangkannya.
Pewangi ruangan juga mengandung formaldehyde, petroleum distillates, limonene, esters and alkohol.
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa senyawa organik volatil menjadi pemicu risiko asma pada anak-anak.
Tingginya kandungan senyawa tersebut juga menyebabkan masalah iritasi sistem pernafasan, sakit kepala, pusing dan bahkan kerusakan ingatan.
Tingginya kandungan senyawa tersebut juga menyebabkan masalah iritasi sistem pernafasan, sakit kepala, pusing dan bahkan kerusakan ingatan.
Dr. Fineman juga menegaskan hampir sepertiga dari 20 jenis senyawa organik volatil merupakan racun dan sangat berbahaya.
"Sekitar 20 persen dari populasi dan 34 persen penderita asma melaporkan masalah kesehatan terkait pewangi ruangan. Kita tahu wewangian tersebut dapat memicu gejala alergi, memburuknya alergi dan asma yang sudah ada," ungkap Dr. Fineman.
"Sekitar 20 persen dari populasi dan 34 persen penderita asma melaporkan masalah kesehatan terkait pewangi ruangan. Kita tahu wewangian tersebut dapat memicu gejala alergi, memburuknya alergi dan asma yang sudah ada," ungkap Dr. Fineman.
Sumber : Inilah.com
No comments:
Post a Comment