Selama ini, yang banyak dipermasalahkan orang adalah bahaya kurang tidur. Tapi tidur berlebihan juga tidak sehat bagi tubuh. Salah satunya dampak negatifnya, bisa meningkatkan risiko terkena stroke.
Dr Daniel Kripke, direktur Scripps Clinic Sleep Center di La Jolla, California mengungkapkan bahwa terlalu banyak tidur saat akhir pekan tidak akan membuat seseorang merasa lebih baik. Tidur terlalu lama bisa membuat kekebalan tubuh terganggu.
"Orang yang tidak mendapatkan tidur cukup, baik itu kurang atau berlebih berisiko mengalami kecelakaan lalu lintas, perubahan berat badan, penurunan produktivitas serta terganggunya sistem kekebalan tubuh," ujar Kripke, seperti dikutip dari CNN.
Banyak orang berpikir tidur berlebih saat akhir pekan merupakan 'bonus' bagi tubuh, sehingga orang berpikir akan merasa lebih baik setelahnya. Orang yang biasa tidur sedikit pada hari kerja (sekitar 5 jam) dan tidur berlebih saat akhir pekan yaitu lebih dari 8 jam, akan merasa lelah pada beberapa fungsi tubuhnya sehingga membutuhkan waktu peregangan yang lebih lama ketika bangun tidur.
"Hal ini dikenal dengan 'sleep drunkenness', jika sangat parah bisa membuat orang sulit untuk mengambil keputusan. Tapi untuk kasus yang umum, tidur berlebihan membuat orang pusing saat bangun," ujar Dr Lisa Shives, direktur medis di Northshore Sleep Medicine in Evanston, Illinois.
Pada tahun 2007, sebuah penelitian di Finlandia menemukan risiko kematian meningkat sekitar 20 persen untuk orang-orang yang tidur lebih dari delapan jam. Pada tahun yang sama, studi di Inggris menemukan orang yang tidur 5 jam atau kurang dan mereka yang tidur lebih dari 8 jam juga mengalami peningkatan risiko.
Studi lain menunjukkan orang yang rutin tidur lebih dari delapan jam per malam berisiko lebih besar terkena stroke daripada mereka yang kurang tidur. Salah satu penyebab seseorang tidur berlebihan atau hipersomnia adalah memiliki kualitas tidur yang buruk, sehingga tidak bisa mengatur jadwal tidur dengan baik. Diperkirakan, faktor genetik juga jadi faktor penyebabnya.
Sumber : Pesatnews.com
No comments:
Post a Comment