Sebagian besar wadah plastik atau pembungkuas yang digunakan untuk menyimpan makanan ternyata berbahaya. Benarkah?
Beberapa kelompok peneliti dan lingkungan di Amerika Serikat mengatakan, wadah atau pembungkus yang membuat hidup lebih mudah ternyata mengandung zat kimia membahayakan kesehatan.
Ini karena kandungan Bisphenol-A (BPA) pada banyak plastik keras, dan Phthalates yang biasa digunakan pada plastik-plastik lunak. Konon bahan-bahan kimia ini bisa pindah ke makanan yang disimpan di dalamnya, apalagi makanan itu dipanaskan bersama wadah plastik.
Lalu bagaimana mengetahui wadah plastik yang kita gunakan itu aman?
Beberapa kelompok peneliti dan lingkungan di Amerika Serikat mengatakan, wadah atau pembungkus yang membuat hidup lebih mudah ternyata mengandung zat kimia membahayakan kesehatan.
Ini karena kandungan Bisphenol-A (BPA) pada banyak plastik keras, dan Phthalates yang biasa digunakan pada plastik-plastik lunak. Konon bahan-bahan kimia ini bisa pindah ke makanan yang disimpan di dalamnya, apalagi makanan itu dipanaskan bersama wadah plastik.
Lalu bagaimana mengetahui wadah plastik yang kita gunakan itu aman?
Wadah plastik yang berkualitas mencantumkan kode keamanan yang sudah disepakati secara internasional.
Kode itu biasanya dicetak di bawah wadah berupa simbol segitiga dengan angka di dalamnya serta tulisan di bawah segitiga. Apa saja kode-kode tersebut?
PETE atau PET (Polyethylene Terephthalate)
Berwarna transparan seperti botol air mineral, jus dan hampir seluruh botol minuman lainnya. Botol berjenis ini hanya dipakai sekali saja dan tidak digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas.
HDPE (High Density Polyhylene)
Tanda ini digunakan untuk botol susu, wadah makanan tebal, dan galon air minum. HDPE lebih tahan suhu tinggi. Meski aman, plastik HDPE digunakan untuk mengemas makanan atau minuman dianjurkan untuk sekali pemakaian.
PVC (Polyvinul Chloride)
Jenis ini sering digunakan sebagai plastik pembungkus. PVC akan memiliki potensi berbahaya terhadap ginjal, hati, dan berat badan apabila digunakan untuk membungkus makanan.
LDPE (Low Density Polyethylene)
Plastik ini terbuat dari minyak bumi dan biasa dipakai untuk wadah makanan, plastik kemasan, dan botol-botol lunak. LDPE adalah plastik yang sulit dihancurkan, namun baik untuk menjadi tempat makanan.
PP (Polypropylene)
Botol ini berwarna transparan namun tidak jernih. Bahan ini memiliki daya tembus uap yang rendah, tahan terhadap lemak, stabil dengan suhu tinggi dan cukup mengilap. Bahan ini merupakan jenis bahan plastik terbaik untuk wadah makanan serta minuman.
PS (Polystyrene)
Polystyrene adalah polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene jika bersentuhan dengan makanan. Jadi plastik ini termasuk berbahaya karena dapat mengganggu hormon estrogen pada wanita dan berakibat pada masalah reproduksi dan pertumbuhan sistem syaraf.
PETE atau PET (Polyethylene Terephthalate)
Berwarna transparan seperti botol air mineral, jus dan hampir seluruh botol minuman lainnya. Botol berjenis ini hanya dipakai sekali saja dan tidak digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas.
HDPE (High Density Polyhylene)
Tanda ini digunakan untuk botol susu, wadah makanan tebal, dan galon air minum. HDPE lebih tahan suhu tinggi. Meski aman, plastik HDPE digunakan untuk mengemas makanan atau minuman dianjurkan untuk sekali pemakaian.
PVC (Polyvinul Chloride)
Jenis ini sering digunakan sebagai plastik pembungkus. PVC akan memiliki potensi berbahaya terhadap ginjal, hati, dan berat badan apabila digunakan untuk membungkus makanan.
LDPE (Low Density Polyethylene)
Plastik ini terbuat dari minyak bumi dan biasa dipakai untuk wadah makanan, plastik kemasan, dan botol-botol lunak. LDPE adalah plastik yang sulit dihancurkan, namun baik untuk menjadi tempat makanan.
PP (Polypropylene)
Botol ini berwarna transparan namun tidak jernih. Bahan ini memiliki daya tembus uap yang rendah, tahan terhadap lemak, stabil dengan suhu tinggi dan cukup mengilap. Bahan ini merupakan jenis bahan plastik terbaik untuk wadah makanan serta minuman.
PS (Polystyrene)
Polystyrene adalah polimer aromatik yang dapat mengeluarkan bahan styrene jika bersentuhan dengan makanan. Jadi plastik ini termasuk berbahaya karena dapat mengganggu hormon estrogen pada wanita dan berakibat pada masalah reproduksi dan pertumbuhan sistem syaraf.
Sumber : inilah.com
No comments:
Post a Comment