Banyak perempuan yang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami kekurangan zat besi. Kondisi ini sebaiknya lebih diwaspadai oleh perempuan terutama ketika sedang menstruasi.
Kekurangan zat besi paling umum terjadi pada perempuan saat mengalami menstruasi terutama jika ia tergolong menstruasi berat. Padahal zat besi penting untuk mempertahankan warna merah pada darah dan juga menjaga fungsi-fungsi dari organ yang ada di tubuh agar tetap bekerja optimal.
Zat besi merupakan bahan utama yang digunakan dalam pembuatan sel darah merah, ia akan membuat hemoglobin substansi yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen ke jaringan yang ada di tubuh.
Semua perempuan yang masih mengalami menstruasi berisiko kekurangan zat besi akibat adanya darah yang hilang selama periode tersebut, karena saat tubuh kehilangan darah maka ia kehilangan zat besi pula, seperti dikutip dari Mayo Clinic, Senin (15/8/2011).
Kekurangan zat besi merupakan salah satu penyebab terjadinya anemia, dan anemia karena kekurangan zat besi terjadi jika jumlah sel darah merah atau hemoglobin berada di bawah normal. Untuk itu menjaga kadar zat besi agar tetap ideal adalah hal yang sangat penting, karena jika terjadi anemia yang parah, maka kondisi ini bisa mengancam jiwa.
Anemia yang dialami saat menstruasi diakibatkan oleh kurangnya mengonsumsi makanan yang mengandung kadar zat besi tinggi. Gejala yang muncul biasanya pucat, lemas, berkurangnya kekuatan otot, adanya perubahan kognitif serta terjadinya penurunan kinerja.
Untuk mencegah terjadinya anemia karena kekurangan zat besi, sebaiknya perempuan mengonsumsi makanan yang mengandung kaya zat besi selama menstruasi seperti kacang-kacangan, telur, unggas, daging merah, makanan laut, sayuran berdaun hijau tua (bayam).
Selain itu perempuan menstruasi juga perlu mengonsumsi makanan yang mengandung kadar vitamin C tinggi untuk membantu proses penyerapan zat besi di dalam tubuh seperti brokoli, jeruk dan juga paprika.
Kekurangan zat besi paling umum terjadi pada perempuan saat mengalami menstruasi terutama jika ia tergolong menstruasi berat. Padahal zat besi penting untuk mempertahankan warna merah pada darah dan juga menjaga fungsi-fungsi dari organ yang ada di tubuh agar tetap bekerja optimal.
Zat besi merupakan bahan utama yang digunakan dalam pembuatan sel darah merah, ia akan membuat hemoglobin substansi yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen ke jaringan yang ada di tubuh.
Semua perempuan yang masih mengalami menstruasi berisiko kekurangan zat besi akibat adanya darah yang hilang selama periode tersebut, karena saat tubuh kehilangan darah maka ia kehilangan zat besi pula, seperti dikutip dari Mayo Clinic, Senin (15/8/2011).
Kekurangan zat besi merupakan salah satu penyebab terjadinya anemia, dan anemia karena kekurangan zat besi terjadi jika jumlah sel darah merah atau hemoglobin berada di bawah normal. Untuk itu menjaga kadar zat besi agar tetap ideal adalah hal yang sangat penting, karena jika terjadi anemia yang parah, maka kondisi ini bisa mengancam jiwa.
Anemia yang dialami saat menstruasi diakibatkan oleh kurangnya mengonsumsi makanan yang mengandung kadar zat besi tinggi. Gejala yang muncul biasanya pucat, lemas, berkurangnya kekuatan otot, adanya perubahan kognitif serta terjadinya penurunan kinerja.
Untuk mencegah terjadinya anemia karena kekurangan zat besi, sebaiknya perempuan mengonsumsi makanan yang mengandung kaya zat besi selama menstruasi seperti kacang-kacangan, telur, unggas, daging merah, makanan laut, sayuran berdaun hijau tua (bayam).
Selain itu perempuan menstruasi juga perlu mengonsumsi makanan yang mengandung kadar vitamin C tinggi untuk membantu proses penyerapan zat besi di dalam tubuh seperti brokoli, jeruk dan juga paprika.
Sumber : detik
No comments:
Post a Comment