Anak-anak paling senang berlama-lama di kolam renang. Anak baru ke luar dari kolam renang setelah bibirnya biru, mukanya pucat dan kedinginan akibat berjam-jam di dalam air. Tapi sebaiknya jangan biarkan anak-anak berenang terlalu lama. Mengapa?
Berenang sangat baik untuk perkembangan fisik dan otak anak-anak. Berenang merupakan salah satu olahraga yang baik, karena melibatkan banyak otot dan organ tubuh. Tapi bila terlalu lama berendam di dalam air yang dingin juga bisa memicu berbagai penyakit.
Air yang digunakan untuk berenang biasanya akan lebih dingin dibandingkan udara di sekitar. Merendam tubuh di dalam air yang dingin akan menurunkan suhu tubuh seseorang, sehingga saat keluar dari kolam renang atau ke udara yang bersuhu lebih panas, tubuh akan berusaha untuk menormalkannya.
Bila dilakukan pada waktu yang cukup atau tidak terlalu lama sekitar 1-2 jam, reaksi tersebut bisa membuat anak merasa lapar setelah selesai berenang.
Tapi bila anak dibiarkan berlama-lama berendam di air lebih dari 2 jam, bisa menyebabkannya kedinginan dan memicu peningkatan denyut jantung tiba-tiba (tachycardia), seperti dilansir heart-problems.net, Senin (7/3/2011).
Berenang atau berendam pada suhu air yang lebih rendah dari suhu tubuh untuk waktu yang lama dapat membuat pembuluh darah arteri berkontraksi dan perluasan vena kecil, yang dapat menyebabkan darah berhenti di pembuluh darah subcutaneous.
Dengan kondisi tersebut, denyut jantung dan aliran darah akan terganggu dan menyebabkan defisit (kekurangan) oksigen yang dapat menyebabkan hal yang serius.
Selain itu, berenang terlalu lama pada air yang dingin dapat meningkatkan beban pada jantung, yang menyebabkan jantung berdetak lebih cepat secara tiba-tiba, yang pada orang tertentu bisa memicu penyakit jantung.
Oleh karena itu, sebaiknya jangan biarkan anak-anak atau orang dengan kondisi jantung lemah berlama-lama berendam dalam air yang dingin. Jika ada gejala tidak nyaman yang dirasakan, segeralah keluar dari air untuk mencegah kedinginan dan terjadinya peningkatan denyut jantung secara tiba-tiba.
Berenang sangat baik untuk perkembangan fisik dan otak anak-anak. Berenang merupakan salah satu olahraga yang baik, karena melibatkan banyak otot dan organ tubuh. Tapi bila terlalu lama berendam di dalam air yang dingin juga bisa memicu berbagai penyakit.
Air yang digunakan untuk berenang biasanya akan lebih dingin dibandingkan udara di sekitar. Merendam tubuh di dalam air yang dingin akan menurunkan suhu tubuh seseorang, sehingga saat keluar dari kolam renang atau ke udara yang bersuhu lebih panas, tubuh akan berusaha untuk menormalkannya.
Bila dilakukan pada waktu yang cukup atau tidak terlalu lama sekitar 1-2 jam, reaksi tersebut bisa membuat anak merasa lapar setelah selesai berenang.
Tapi bila anak dibiarkan berlama-lama berendam di air lebih dari 2 jam, bisa menyebabkannya kedinginan dan memicu peningkatan denyut jantung tiba-tiba (tachycardia), seperti dilansir heart-problems.net, Senin (7/3/2011).
Berenang atau berendam pada suhu air yang lebih rendah dari suhu tubuh untuk waktu yang lama dapat membuat pembuluh darah arteri berkontraksi dan perluasan vena kecil, yang dapat menyebabkan darah berhenti di pembuluh darah subcutaneous.
Dengan kondisi tersebut, denyut jantung dan aliran darah akan terganggu dan menyebabkan defisit (kekurangan) oksigen yang dapat menyebabkan hal yang serius.
Selain itu, berenang terlalu lama pada air yang dingin dapat meningkatkan beban pada jantung, yang menyebabkan jantung berdetak lebih cepat secara tiba-tiba, yang pada orang tertentu bisa memicu penyakit jantung.
Oleh karena itu, sebaiknya jangan biarkan anak-anak atau orang dengan kondisi jantung lemah berlama-lama berendam dalam air yang dingin. Jika ada gejala tidak nyaman yang dirasakan, segeralah keluar dari air untuk mencegah kedinginan dan terjadinya peningkatan denyut jantung secara tiba-tiba.
detik
No comments:
Post a Comment